Strategi dan Model Umum Pembelajaran Bahasa Arab
MTs Arabic - Dalam pembelajaran bahasa Arab hendaknya siswa dikenalkan juga tentang budaya Arab, baik budaya lisan ataupun budaya tulisannya, karenanya dalam pembelajaran bahasa Arab guru diharapkan untuk membimbing siswa dalam mempraktikkannya, sehingga pembelajaran bahasa Arab dapat menghantarkan siswa sebagaimana orang Arab berbahasa.
Pada tulisan ini, saya akan share strategi dan model umum pembelajaran bahasa Arab yang bersumber dari buku guru Bahasa Arab yang dikeluarkan Dirjen Pendis Tahun 2014. Meskipun saat ini referensi yang dipakai pada pembelajaran Bahasa Arab adalah KMA No. 183 dan 184, tetapi dalam hal strategi dan model pembelajaran, buku guru tadi dapat dijadikan referensi untuk melengkapi administrasi guru terutama pada teknis pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP).
Sebelum secara rinci proses pembelajaran dijelaskan, terlebih dahulu dikemukakan dua proses pendekatan pembelajaran bahasa Arab yang saling berkaitan dan memantapkan, yakni proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan pendekatan keterampilan.
Pendekatan Saintifik
1. Mengamati
a. Siswa membaca/menonton/mendengarkan contoh-contoh teks yang sedang dipelajari, langsung dan/atau rekaman dengan memperhatikan fungsi sosial struktur teks, unsur kebahasaan, maupun format penyampaian/penulisannya.
b. Siswa menirukan/menyalin/menelaah dari contoh-contoh secara terbimbing.
2. Mempertanyakan
a. Dengan pertanyaan pengarah dari guru, siswa mempertanyakan fungsi sosial, ungkapan dan struktur teks, unsur kebahasaan, serta format penulisan yang digunakan dalam teks yang sedang dipelajari.
b. Siswa memperoleh pengetahuan tambahan tentang fungsi sosial, ungkapan dan struktur teks, unsur kebahasaan.
3. Bereksplorasi/bereksperimen
Membaca/mendengar/menonton contoh-contoh lain dari teks yang dipelajari baik dari buku teks, buku panduan atau sumber lain dengan memperhatikan fungsi sosial, ungkapan dan struktur teks, unsur kebahasaan serta format penulisan dari jenis teks yang sedang dipelajari.
4. Mengasosiasi/menganalisis
a. Dalam kerja kelompok terbimbing, siswa mempelajari teks untuk dapat menyebutkan fungsi sosial, ungkapan dan struktur teks, unsur kebahasaan serta format penulisan dari jenis teks yang sedang dipelajari.
b. Siswa memperoleh “balikan” (feedback) dari guru dan teman tentang setiap yang dia sampaikan dalam kerja kelompok.
5. Berkomunikasi
a. Siswa membaca / menyimak / mempresentasikan / memperagakan / mempublikasikan / berbicara / membacakan teks-teks yang dipelajari.
b. Siswa memperoleh feedback dari guru dan teman tentang karya yang dihasilkan/pesan yang ditangkap dan disampaikan.
c. Siswa mengungkapkan hal-hal yang sulit dan mudah dipelajari dan strategi yang sudah dan atau akan dilakukan untuk mengatasinya.
Pendekatan Keterampilan
A. Keterampilan Menyimak
Siswa mengamati dengan cara memperhatikan gambar yang terdapat di awal buku pelajaran sebelum materi mufradat, kemudian mengamati bunyi huruf, frasa dan kalimat yang diperdengarkan secara langsung atau melalui rekaman dengan memperhatikan fungsi budaya, struktur kalimat, unsur bahasa dan format penyampaian/penulisannya.
Pembelajaran Kosa Kata ( اَلْمُفْرَدَاتُ وَ الْعِبَارَاتُ )
a. Guru meminta siswa untuk membuka buku pelajaran
Guru membaca mufradat ungkapan demi ungkapan dan siswa semua mendengarkannya sambil melihat materi pelajaran.
b. Menyimak dan pengulangan klasikal
Guru berisyarat dengan tangan atau mengatakan “جَمِيْعًا”, maka semua siswa mengulangi bacaan guru. Demikian selanjutnya, semua siswa mengulangi mufradat demi mufradat yang dibacakan guru sampai dengan mufradat terakhir.
c. Membaca nyaring individu
Guru meminta beberapa orang siswa satu persatu, dengan mengatakan kepada siswa pertama أَنْتَ يَا ...، اِقْرَأْ هٰذِهِ الْمُفْرَدَاتِ, untuk membaca mufradat, selanjutnya kepada siswa yang lain. Setiap siswa membaca sebagian mufradat atau semuanya.
d. Penjelasan makna
Guru menjelaskan makna tiap mufradat dengan teknik (uslub) yang sesuai, umpamanya dengan sampel, konteks, teknik tanya jawab dan isyarat (menunjuk). Untuk memastikan pemahaman siswa, dapat digunakan terjemah.
Dengan proses pembelajaran di atas, diharapkan siswa akan banyak bertanya tentang apa yang mereka dengar, baik berkaitan dengan wujud konkrit suatu benda atau peragaannya seperti apa serta bagaimana bentuk tulisannya yang benar.
Model-model latihan untuk kosa kata ( تَدْرِيْبَاتٌ عَلَى الْمُفْرَدَاتِ ) dan pelaksanaannya.
1. صِلْ بَيْنَ الْعِبَارَاتِ الْآتِيَةِ وَ بَيْنَ الْكَلِمَاتِ مِنَ الصُّنْدُوْقِ
1. Semua siswa membaca materi kolom pertama, lalu kolom kedua dalam hati
2. Guru menunjuk dua orang siswa, yang pertama membaca (nyaring) materi kolom pertama dan yang lain membaca materi kolom kedua
3. Guru membaca ungkapan (1) pada kolom pertama, yaitu (...). lalu menunjuk seorang siswa untuk menyebutkan ungkapan pasangannya pada kolom kedua. Demikian selanjutnya hingga selesai.
2. صِلْ بَيْنَ الْعِبَارَاتِ الْمُتَنَاسِبَة !
1. Guru menjelaskan contoh mengerjakan tadrib (…), yaitu (…) dan pasangannya pada kolom kedua, yaitu (…)
2. Semua siswa membaca materi kolom pertama, lalu kolom kedua dalam hati
3. Guru menunjuk dua orang siswa, yang pertama membaca (nyaring) materi kolom pretama dan yang lain membaca mateir kolom kedua;
4. Guru membaca kalimat (2) pada kolom pertama, yaitu (...)
5. Guru menunjuk seorang siswa untuk menyebutkan ungkapan pasangan kalimat (2) tersebut pada kolom kedua. Jika jawabannya salah, kesempatan diberikan pada siswa lainnya. Jika tak ada seorangpun yang mampu, guru memberikan jawaban yang benar. Seorang siswa dapat diminta untuk mengerjakan lebih dari satu nomor.
6. Tadrib nomor berkutnya dilakukan seperti pada langkah (5) tersebut hingga selesai.
3. اِخْتَرْ كَلِمَةً مًنَاسِبَةً مِنَ الْكَلِمَاتِ بَيْنَ الْقَوْسَيْنِ !
4. اِخْتَر أَنْسَبَ الْكَلِمَاتِ فِيْمَا بَيْنَ الْقَوْسَيْنِ !
1. Guru menjelaskan contoh mengerjakan tadrib
2. Siswa diberi kesempatan untuk membaca dalam hati sambil mencoba mencocokan kata dengan kalimat yang sesuai.
3. Guru menunjuk seorang siswa untuk membaca tadrib dan mencocokan kalimat dengan kata yang sesuai. Jika jawaban salah, kesempatan diberikan pada siswa lainnya.
4. Demikian seterusnya sampai dengan jumlah terakhir, dengan catatan seorang siswa dapat diminta untuk menjawab lebih dari satu nomor.
5. اِمْلَأِ الْفَرَاغَ بِالْكَلِمَةِ الْمُنَاسِبَةِ الْآتِيَةِ !
1. Guru menjelaskan contoh mengerjakan tadrib
2. Siswa diberi kesempatan untuk membaca dalam hati sambil mencoba mencocokkan kata dengan kalimat yang sesuai.
3. Guru menunjuk seorang siswa untuk membaca tadrib dan mencocokan kalimat dengan kata yang sesuai. Jika jawaban salah, kesempatan diberikan pada siswa lainnya.
4. Demikian seterusnya sampai dengan jumlah terakhir, dengan catatan seorang siswa dapat diminta untuk menjawab lebih dari satu nomor.
B. Keterampilan Menyimak dan Berbicara ( اَلْحِوَارُ )
1. Menyimak tanpa melihat buku
Guru meminta siswa untuk menutup buku pelajaran.
Guru membaca materi hiwar atau memutar rekaman, dan semua siswa mendengarkannya dengan penuh perhatian. Kegiatan ini dapat dilakukan lebih dari satu kali.
2. Menyimak sambil melihat buku
Guru meminta siswa untuk membuka buku pelajaran.
Guru membaca materi hiwar atau memutar rekaman, dan siswa semua mendengarkannya sambil melihat materi pelajaran
3. Menyimak dan pengulangan secara klasikal
Guru membaca hiwar ungkapan pertama, lalu berisyarat dengan tangan atau mengatakan “جَمِيْعًا”, maka semua siswa mengulangi bacaan guru. Demikian selanjutnya, semua siswa mengulangi ungkapan demi ungkapan yang dibacakan guru sampai dengan ungkapan terakhir. Pengulangan dapat dilakukan dua kali.
4. Menyimak dan pengulangan secara kelompok dan atau individu
Guru membaca teks ungkapan demi ungkapan, seperti langkah 3 dan diikuti siswa perkelompok (setelah kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok sebaiknya diberi nama kelompok). Bila masih ada waktu, guru meminta beberapa orang siswa satu persatu, dengan mengatakan “وَ الْآنَ أَنْتَ”, untuk mengulangi ungkapan-ungkapan itu, sebagian atau semuanya.
5. Membaca nyaring secara klasikal dan kelompok
Guru meminta kelompok secara berpasangan membaca tanya jawab dalam hiwar, tanpa diberi contoh terlebih dahulu oleh guru. Masing-masing kelompok memerankan satu peran.
Model-model latihan ( تَدْرِيْبَاتٌ ) materi percakapan ( اَلْحِوَارُ ) di antaranya sebagai berikut :
1. تَبَادَلِ الْأَسْئِلَةَ وَ الْآَجْوِبَةَ كَمَا فِي الْمِثَالِ !
2. تَبَادَلِ الْأَسْئِلَةَ وَ الْأَجْوِبَةَ عِنْ ... مَعَ صَدِيْقِكَ !
1. Pengulangan Kelompok
Guru mengucapkan ( اِسْمُكَ / أَحْمَد ), kelompok pertama mengucapkan : مَا اسْمُكَ ؟
Kelompok kedua disertai guru mengucapkan : اِسْمِيْ أحْمَد
Sebagai model, tanya jawab seperti ini dilakukan lebih dari satu kali.
2. Pengulangan Individu
Kegiatan tanya jawab seperti dapat dilakukan antara dua orang siswa
3. Kegiatan langkah pertama dan kedua dilakukan untuk materi tadrib berikutnya, dan peranan guru dapat diganti oleh siswa yang pandai
3. أَجْرِ الْحِوَارَ مَعَا صَدِيْقِكَ كَمَا يَلِي !
+ هَلْ أَنْتَ طَالِبٌ ؟
- نَعَمْ، أنَا طَالِبٌ
1. Guru meminta dua orang siswa yang satu bangku berhadap-hadapan untuk bergantian bertanya, boleh jawabannya sesuai naskah, boleh juga sesuai keinginan
2. Jika mereka sudah merasa mantap dengan jawabannya, guru meminta perwakilan dari mereka secara acak maju ke depan untuk bergantian bertanya dan menjawab.
3. Siswa yang duduk memperhatikan untuk memberikan penilaian
4. Guru memperhatikan semu asiswa sesuai perannya
5. Guru menyuruh siswa yang dapat menjawab untuk duduk, sementara bagi siswa yang tidak dapat menjawab dengna benar disuruh berdiri untuk diberikan kesempatan belajar kemballi sambil berdiri agar lebih seruis dan sungguh-sungguh
C. Keterampilan Membaca ( اَلْقِرَاءَة )
1. Menyimak tanpa melihat buku
Guru meminta siswa untuk menutup buku pelajaran.
Guru membaca teks qiro’ah atau memutar rekaman, dan semua siswa mendengarkannya dengan penuh perhatian. Kegiatan ini dapat dilakukan lebih dari satu kali
2. Menyimak sambil melihat buku
Guru meminta siswa untuk membuka buku pelajaran.
Guru membaca materi teks qiro’ah atau memutar rekaman, dan siswa semua mendengarkannya sambil melihat materi pelajaran.
3. Menyimak dan pengulangan secara klasikal
Guru membaca teks qiro’ah ungkapan pertama, lalu berisyarat dengan tangan atau mengatakan “جَمِيْعًا”, maka semua siswa mengulangi bacaan guru. Demikian selanjutnya, semua siswa mengulangi bacaan guru. Demikian selanjutnya, semua siswa mengulangi ungkapan demi ungkapan yang dibacakan guru sampai dengan ungkapan terakhir. Pengulangan dapat dilakukan dua kali.
4. Menyimak dan pengulangan secara kelompok dan atau individu
Guru membaca teks qiro’ah, ungkapan demi ungkapan, seperti langkah 3 dan diikuti siswa perkelompok ( setelah kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok sebaiknya diberi nama kelompok ). Bila masih ada waktu, guru meminta beberapa orang siswa satu persatu, dengan mengatakan : وَ الْآن أَنْتَ, untuk mengulangi ungkapan-ungkapan itu, sebagian atau seluruh teks qiro’ah.
5. Siswa semuanya diminta membaca teks qiro’ah dalam hati, untuk memahami makna bacaan, sebagai pembekalan untuk menjawab latihan qiro’ah (تَدْرِيْبَاتُ غَلَى الْقِرَاءَةِ). Karena itu pastikan tugas membaca ini dilaksanakan oleh siswa dengan serius dan sungguh-sungguh.
Siswa melalui kegiatan mendengar, membaca dan memahami teks yang dipelajari, diharapkan mampu mengeksplorasi dengan membaca teks lain dari berbagai sumber yang tingkat kesulitannya sebanding baik dari segi ungkapan, struktur kalimat, unsur kebahasaan serta format penulisannya. Di samping itu siswa dapat mengambil pelajaran dari teks qira’ah yang dipelajarinya. Dengan demikian siswa akan lebih mantap dalam kemampuan membaca dan menerjemahnya serta dapat mengamalkannya dalam kehidupan.
Model-model latihan (تَدْرِيْبَاتُ) materi membaca (الْقِرَاءَةِ) diantaranya sebagai berikut :
1. قُلْ صَحِيْحٌ (ص) أَوْ خَطَأ (خ) وَ صَحِّحِ الْخَطَأ !
1. Guru menjelaskan dengan singkat cara menjawab tadrib
2. Guru meminta seorang siswa untuk membaca ungkapan tadrib, lalu mengatakan (صَحِيْحٌ). Jika makna ungkapan sesuai dengan yang terkandung dalam nash qiro’ah, atau mengatakan (خَطَأ), bila tidak sesuai dengan makna dalam nash qiro’ah, lalu mengucapkan ungkapan pembetulan.
3. Bila jawaban siswa tersebut salah, maka kesempatan menjawab diberikan kepada siswa lain.
4. Jika tidak ada siswa yang dapat memberikan jawaban yang benar, maka jawaban diberikan oleh guru sendiri, dengan mengajak mereka untuk kembali memmahami ungkapan yang terkait pada nash qiro’ah.
Kegiatan dilanjutkan dengan cara seperti di atas, sampai tadrib terakhir.
2. أَجِبْ عَنِ الْأَسْئِلَةِ الْأتِيَةِ !
1. Guru membacakan pertanyaan lebih dari satu kali.
2. Seorang siswa diminta untuk menjawab pertanyaan.
3. Jika jawabannya salah atau kurang tepat, siswa lain diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan
4. Jika jawaban siswa kedua salah, maka dapat diberikan kesempatan kepada siswa ketiga.
5. Jika jawaban siswa ketiga masih salah, maka dijawab oleh guru, jika perlu disertai penjelasan singkat.
6. Kegiatan dilanjutkan dengan cara tersebut, sampai pertanyaan terakhir.
3. اِقْرَأْ !
1. Semua siswa diberi kesempatan untuk membaca nash qira’ah tadrib ini dalam hati
2. Guru meminta beberapa orang siswa, satu persatu membaca paragraf ini, dengan harakat yang lengkap, kecuali pada di akhir kalimat, diperhatikan pula panjang pendek dan intonasi.
D. Keterampilan Menulis ( اَلْكِتَابَةُ )
1. Guru menjelaskan cara mengerjakan latihan
2. Guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa. Koreksi dapat dilakukan oleh mereka sendiri (sebaiknya bukan oleh teman satu bangku) atau langsung oleh guru.
3. Guru mencatat kesalahan hasil koreksi, untuk mengetahui kesalahan perorangan dan kesalahan umum yang diperbuat oleh kebanyakan atau siswa yang bersangkutan, dan kesalahan umum dijelaskan kepada semua siswa.
Kegiatan kitabah selesai, setelah diketahui kemudian dicatat sebagai nilai latihan, dan setelah mereka menyalin kembali materi latihan tanpa kesalahan (dengan memperhatikan hasil koreksi).
Untuk menghemat waktu tatap muka di kelas, kitabah dapat dilakukan di rumah (PR), dan tidak harus menunggu sampai selesai kegiatan qira’ah, sebab terdapat latihan kitabah yang dapat dikerjakan setelah belajar tarkib. Jika masih diperlukan, kegiatan أِمْلَاء dilakukakan dari اِمْلَاء atau langsung اِحْتِبَارِيٌّ, (dikte tanpa diperlihatkan dahulu materinya), Materi dipilih dari materi qira’ah atau hiwar.
Model-model latihan ( تَدْرِيْبَاتٌ ) materi menulis ( الْكِتَابَة ) di antaranya sebagai berikut:
1. رَتِّبِ الْعِبَارَاتِ الْآتِيَةِ اِبْتِدَاءٌ مِنَ الْعِبَارَاتِ الْمُلَوَّنَةِ لِتُصْبِحَ فِقْرَةً مُفِيْدَةً !
1. Guru meminta siswa untuk membaca dalam hati (tadrib) sambil berusaha untuk menyusun jawaban kalimat dengan tepat dimulai dari kata yang berwarna.
2. Guru meminta siswa untuk menulis jawaban tersebut dalam buku latihan masing-masing siswa. Atau dijadikan tugas di rumah (PR).
2. أَجِبْ لِتُصْبِحَ الْلأَجْوِبَةَ فِقْرَةً كَامِلَةً !
1. Guru meminta siswa menulis pertanyaan (tadrib) dari jawaban yang sudah ada pada buku. Latihan ini dikerjakan di buku latihan masing-masing.
2. Guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa. Koreksi dapat dilakukan oleh mereka sendiri (sebaiknya bukan oleh teman satu bangku) atau langsung oleh dikoreksi guru.
3. Guru mencatat kesalahan hasil koreksi, untuk mengetahui kesalahan perorangan dan kesalahan umum yang diperbuat oleh kebanyakan atau siswa yang bersangkutan, dan kesalahan umum dijelaskan kepada semua siswa.
Kegiatan latihan kitabah selesai, setelah diketahui kemudian dicatat sebagai nilai latihan, dan setelah mereka menyalin kembali materi latihan tanpa kesalahan (dengan memperhatikan hasil koreksi). Jika waktu tidak mencukupi, latihan ini dapat dijadikan (PR).
E. Struktur ( اَلتَّرْكِيْبُ )
1. Guru menjelaskan struktur/susunan kalimat sebagaimana terdapat dalam buku pelajaran, sebaiknya materi ini ditulis di papan tulis atau ditampilkan di layar. Pada proses pembelajaran ini tanya jawab merupakan salah satu cara yang perlu digunakan, pada umumnya berdasarkan metode induktif. ( اَلْإِسْتِقْرَائِيَّة )
2. Guru menjelaskan bagaimana siswa menjawab latihan yang disediakan. Materi tarkib dan materi latihan pada langkah pertama juga diucapkan dengan waqaf.
Model-model latihan (تَدْرِيْبَاتٌ) materi struktur (اَلتَّرْكِيْبُ) di antaranya sebagai berikut :
1. اِخْتَرِ الْمُنَاسِبَةِ مِمَّا بَيْنَ الْقَوْسَيْنِ !
1. Guru menjelaskan cara mengerjakan tadrib
2. Siswa diberi kesempatan untuk membaca (dalam hati) tadrib sambil mencoba memilih jawaban yang terdapat dalam kurung yang sesuai dengan kalimat.
3. Guru menunjuk seorang siswa untuk membaca tadrib dan memilih kata yang sesuai dengan kalimat. Jika jawaban salah, kesempatan diberikan pada siswa lainnya.
4. Demikian seterusnya sampai dengan jumlah terakhir, dengan catatan seorang siswa dapat diminta untuk menjawab lebih dari satu nomor.
2. اِمْلَأِ الْفَرَاغَ بِكَلِمَةٍ مُنَاسِبَةٍ !
1. Guru menjelaskan cara mengerjakan tadrib
2. Siswa diberi kesempatan untuk membaca (dalam hati) tadrib sambil mencoba memilih yang sesuai untuk melengkapi kalimat.
3. Guru menunjuk seorang siswa untuk membaca tadrib dan memilih yang sesuai untuk melengkapi kalimat. Jika jawaban salah, kesempatan diberikan pada siswa lainnya.
4. Demikian seterusnya sampai dengan jumlah terakhir, dengan catatan seorang siswa dapat diminta untuk menjawab lebih dari satu nomor.
Demikian tulisan singkat ini dibuat. Silahkan dipahami setiap maharahnya, dan dapat dicantumkan pada rencana pelaksaan pembelajaran. Semoga membantu.
Salam Admin,
0 komentar:
Post a Comment