Indonesia Website Awards
Showing posts with label Kurikulum Merdeka MTs. Show all posts
Showing posts with label Kurikulum Merdeka MTs. Show all posts

Tuesday, March 25, 2025

Capaian Pembelajaran Bahasa Arab Jenjang MTs Sesuai SK Dirjen Pendis Nomor 3302 Tahun 2024

A. Rasionalitas Mata Pelajaran Bahasa Arab

Bahasa Arab merupakan bahasa yang penting untuk dikembangkan karena disamping sebagai bahasa agama Ia juga sebagai bahasa internasional. Penguasaan bahasa Arab saat ini juga telah menjadi tuntutan sebagai konsekuensi dari adanya Proses globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang berlangsung sangat pesat. Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa saat ini penutur bahasa Arab di dunia mengalami peningkatan yang signifikan lebih dari 60 negara dan 350 juta orang menggunakan bahasa Arab sebagai Bahasa komunikasi sehari-hari. Saat ini bahasa Arab tidak saja dijadikan sebagai bahasa studi Agama akan tetapi juga dipakai sebagai bahasa ekonomi pariwisata politik dan keamanan global. Untuk merespon perkembangan tersebut maka bahasa Arab juga tidak hanya cukup diajarkan dengan tujuan untuk memahami literatur keagamaan semata namun juga harus diorientasikan kepada penguasaan bahasa sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan. 

Pembelajaran bahasa Arab di Madrasah secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik memiliki kecakapan berbahasa yaitu : 

a) mampu mengekspresikan perasaan pikiran dan gagasan secara verbal komunikatif 

b) mampu menginternalisasi keterampilan berbahasa Arab dengan baik sehingga peserta didik menjadi terampil menggunakan bahasa Arab dalam berbagai situasi 

c) mampu menggunakan bahasa Arab untuk mempelajari ilmu agama pengetahuan 

d) mampu mengintegrasikan kemampuan berbahasa Arab dengan perilaku yang tercermin dalam sikap moderat berpikir kritis dan sistematis 

Pembelajaran bahasa Arab pada jenjang MI, MTS dan MA maka diharapkan dapat membantu peserta didik berhasil mencapai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab sebagai bagian dari Life Skills. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab umum adalah pendekatan berbasis teks (genre-based approach), yakni pembelajaran difokuskan pada teks dalam berbagai model baik lisan tulisan visual audio maupun multimodal. Tahapan dalam pendekatan berbasis teks (pedagogi genre) terdiri dari 4 yaitu : 

1. Building Knowledge of the Field (BKOF) - Guru membangun pengetahuan atau latar belakang pengetahuan peserta didik terhadap topik yang akan ditulis atau dibicarakan. Pada tahapan ini guru juga membangun konteks budaya dari teks yang diajarkan. 

2. Modelling of the Text (MOT) - Guru memberikan model/contoh teks sebagai acuan bagi peserta didik dalam menghasilkan karya baik secara lisan maupun tulisan. 

3. Joint Construction of the Text (JCOT) - Guru membimbing peserta didik dan bersama-sama memproduksi teks. 

4. Independent Construction of the Text (ICOT) - peserta didik memproduksi teks lisan dan tulisan secara mandiri. 

Capaian pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus ditetapkan secara akomodatif dengan mempertimbangkan prinsip fleksibilitas sesuai karakteristik dan kondisi peserta didik berdasarkan hasil asesmen. Pelaksanaan akomodasi kurikulum pembelajaran dan penilaian bagi peserta didik berkebutuhan khusus dalam memenuhi capaian pembelajaran menjadi kewenangan guru dan/atau satuan pendidikan. 

Thursday, January 16, 2025

Kisi-kisi Soal Asesmen Madrasah Mapel Bahasa Arab MTs Tahun Pelajaran 2024-2025 - Kurikulum Merdeka

MTs Arabic -  Dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan asesmen sumatif pada akhir jenjang pendidikan di madrasah dalam bentuk Asesmen Madrasah (AM) Tahun Pelajaran 2024/2025, Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI telah menyiapkan kisi-kisi asesmen madrasah khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab. Kisi-kisi tersebut terlampir dalam surat edaran dengan nomor SP-2/Dt.I.I.1/PP.00/01/2025 tertanggal 13 Januari 2025, berisi tentang Kisi-kisi Asesmen Madrasah Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab Tahun Pelajaran 2024/2025.

I. Pengertian

Proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan asesmen/ penilaian, sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya.

Kegiatan asesmen pembelajaran di madrasah meliputi; 1) Asesmen formatif yaitu asesmen/penilaian yang dilakukan untuk melihat perkembangan dan kemajuan keberhasilan proses pembelajaran; 2) Asesmen sumatif yaitu asesmen/penilaian hasil belajar untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik. Asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir pembelaran dalam kurun waktu tertentu, semester dan/atau pada akhir jenjang pendidikan. Asemen sumatif yang dilakukan pada akhir jenjang pendidikan madrasah disebut Asesmen Madrasah (AM). Asesmen Madrasah adalah asesmen sumatif yang diselenggarakan pada akhir jenjang pendidikan madrasah untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik sesuai Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan.

Asesmen Madrasah (AM) meliputi seluruh mata pelajaran yang diajarkan pada kelas akhir pada satuan pendidikan, baik kelompok mata pelajaran wajib maupun muatan lokal. Asesmen Madrasah (AM) diikuti oleh peserta didik pada akhir jenjang pendidikan pada Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) sebagai salah satu persyaratan untuk penentuan kelulusan. Hal tersebut menegaskan bahwa pemerintah memberi wewenang penuh kepada satuan pendidikan untuk menyelenggarakan asesmen pada akhir jenjang pendidikan untuk mengukur pencapaian standar kompetensi lulusan bagi peserta didiknya.

Dalam rangka standarisasi penyelenggaraan Asesmen Madrasah (AM), maka Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyelenggaraan Asesmen Madrasah sebagai panduan bagi Guru, Kepala, Pengawas Madrasah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyelenggarakan Asesmen Madrasah.

Akhir dari proses pembelajaran adalah penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar merupakan salah satu komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan di madrasah. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan data/informasi untuk mengukur capaian hasil belajar peserta didik terhadap Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan. Kegiatan penilaian hasil belajar di madrasah meliputi;

1) Penilaian harian (PH) / Asesmen Formatif yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih;

2) Penilaian Akhir Semester (PAS) / Asesmen Sumatif yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik pada akhir semester ganjil;

3) Penilaian Akhir Tahun (PAT) / Asesmen Sumatif yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik pada akhir semester genap; dan

4) Asesmen Madrasah (AM) yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik pada akhir jenjang pendidikan.

Adapun dalam artikel ini, admin coba bagikan kisi-kisi Asesmen Madrasah Mapel Bahasa Arab khusus untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah dan bagi madrasah yang menerapkan Kurikulum Merdeka berdasarkan SK Dirjen Nomor 3302.

Tuesday, August 13, 2024

Perangkat Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Fase D Kelas 9

MTs Arabic - Kurikulum Merdeka adalah salah satu inisiatif pendidikan di Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang diintegrasikan ke dalam Kurikulum Merdeka adalah Bahasa Arab. Pada artikel ini, kita akan membahas secara detail mengenai perangkat pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Fase D. Pembahasan ini mencakup berbagai komponen penting seperti Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, Prosem, Prota, KKTP, Modul Ajar, dan regulasi terkait.

Capaian Pembelajaran

Definisi dan Pentingnya Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) adalah target yang harus dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. CP ini menjadi landasan utama dalam menyusun perangkat pembelajaran lainnya karena setiap komponen pembelajaran harus mengarah pada pencapaian CP. 

Capaian Pembelajaran Bahasa Arab pada Fase D

Pada Fase D, Capaian Pembelajaran Bahasa Arab dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek mendengar, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Arab. CP ini juga mencakup pemahaman budaya dan nilai-nilai yang terkait dengan Bahasa Arab. Contohnya, siswa diharapkan mampu memahami dan menggunakan kosa kata yang lebih kompleks serta mampu menyusun kalimat-kalimat sederhana dalam percakapan sehari-hari.

Perangkat Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Fase D Kelas 8

MTs Arabic - Kurikulum Merdeka adalah salah satu inisiatif pendidikan di Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang diintegrasikan ke dalam Kurikulum Merdeka adalah Bahasa Arab. Pada artikel ini, kita akan membahas secara detail mengenai perangkat pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Fase D. Pembahasan ini mencakup berbagai komponen penting seperti Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, Prosem, Prota, KKTP, Modul Ajar, dan regulasi terkait.

Capaian Pembelajaran

Definisi dan Pentingnya Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) adalah target yang harus dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. CP ini menjadi landasan utama dalam menyusun perangkat pembelajaran lainnya karena setiap komponen pembelajaran harus mengarah pada pencapaian CP. 

Capaian Pembelajaran Bahasa Arab pada Fase D

Pada Fase D, Capaian Pembelajaran Bahasa Arab dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek mendengar, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Arab. CP ini juga mencakup pemahaman budaya dan nilai-nilai yang terkait dengan Bahasa Arab. Contohnya, siswa diharapkan mampu memahami dan menggunakan kosa kata yang lebih kompleks serta mampu menyusun kalimat-kalimat sederhana dalam percakapan sehari-hari.

Perangkat Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Fase D Kelas 7

MTs Arabic - Kurikulum Merdeka adalah salah satu inisiatif pendidikan di Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang diintegrasikan ke dalam Kurikulum Merdeka adalah Bahasa Arab. Pada artikel ini, kita akan membahas secara detail mengenai perangkat pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Fase D. Pembahasan ini mencakup berbagai komponen penting seperti Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, Prosem, Prota, KKTP, Modul Ajar, dan regulasi terkait.

Capaian Pembelajaran

Definisi dan Pentingnya Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) adalah target yang harus dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. CP ini menjadi landasan utama dalam menyusun perangkat pembelajaran lainnya karena setiap komponen pembelajaran harus mengarah pada pencapaian CP. 

Capaian Pembelajaran Bahasa Arab pada Fase D

Pada Fase D, Capaian Pembelajaran Bahasa Arab dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek mendengar, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Arab. CP ini juga mencakup pemahaman budaya dan nilai-nilai yang terkait dengan Bahasa Arab. Contohnya, siswa diharapkan mampu memahami dan menggunakan kosa kata yang lebih kompleks serta mampu menyusun kalimat-kalimat sederhana dalam percakapan sehari-hari.

Friday, July 26, 2024

E-Modul Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Fase D

E-MODUL BAHASA ARAB KURIKULUM MERDEKA FASE D

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Kurikulum Merdeka menjadi salah satu inisiatif utama yang diluncurkan pemerintah untuk memberikan fleksibilitas dalam proses belajar mengajar. Salah satu elemen penting dari kurikulum ini adalah inovasi e-modul Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Fase D. Artikel ini akan membahas pengenalan e-modul yang nantinya dapat diakses oleh guru bahasa Arab di madrasah, khususnya yang mengajar pada Fase D dan digunakan sebagai arsip kelengkapan administrasi guru, juga untuk meningkatkan kompetensi profesional seorang guru Bahasa Arab.

E-modul Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Fase D adalah sekumpulan arsip pembelajaran digital bagi guru di madrasah yang dirancang khusus untuk mendukung pengajaran Bahasa Arab, khususnya di Madrasah Tsanawiyah.

Thursday, March 7, 2024

Soal dan Jawaban Asesmen Madrasah Mapel Bahasa Arab MTs Tahun Pelajaran 2023-2024

MTs Arabic - Asesmen Madrasah akan dilaksanakan sebentar lagi. Guru madrasah di seluruh nusantara pun sedang sibuk menyusun naskah soal yang akan diujikan pada peserta didik pada penyelenggaraan Asesmen Madrasah nanti, termasuk guru-guru Bahasa Arab, baik di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), maupun Madrasah Aliyah (MA). Format kisi-kisi yang dibuat oleh Tim Penyusun dari Kementerian Agama Pusat sama dengan tahun lalu (2022-2023) dan tugas guru bahasa Arab ialah mengolah kembali sehingga nantinya muncul indikator soal yang pastinya memudahkan untuk mengeksekusi soal.

Format yang ditampilkan pun sama, yaitu dengan tipe soal yang dapat dipilih, mulai dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, benar dan salah, isian singkat sampai uraian sesuai dengan tipe soal Asesmen Kompetensi Minimum yang sudah admin MTs Arabic tuliskan pada artikelnya dengan judul Literasi Soal AKM Bahasa Arab Madrasah. Ada yang lebih berbeda dari kisi-kisi tahun 2024 ini yaitu kisi-kisi Asesmen Madrasah dibuatkan 2 versi, artinya diperuntukkan untuk madrasah yang menggunakan KMA 183 Tahun 2019 maupun Kurikulum Merdeka.

Tuesday, February 6, 2024

Kisi-kisi Soal Asesmen Madrasah Mapel Bahasa Arab MTs Tahun Pelajaran 2023-2024 - Kurikulum Merdeka

MTs Arabic - Dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan asesmen sumatif pada akhir jenjang pendidikan di madrasah dalam bentuk Asesmen Madrasah (AM) Tahun Pelajaran 2023/2024, Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI telah menyiapkan kisi-kisi asesmen madrasah khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab. Kisi-kisi tersebut terlampir dalam surat edaran dengan nomor B-91.6/DJ.I/Dt.I.I/PP.00/02/2024 tertanggal 1 Februari 2024, berisi tentang Kisi-kisi Asesmen Madrasah Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab Tahun Pelajaran 2023/2024.

I. Pengertian

Proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan asesmen/ penilaian, sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya.

Kegiatan asesmen pembelajaran di madrasah meliputi; 1) Asesmen formatif yaitu asesmen/penilaian yang dilakukan untuk melihat perkembangan dan kemajuan keberhasilan proses pembelajaran; 2) Asesmen sumatif yaitu asesmen/penilaian hasil belajar untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik. Asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir pembelaran dalam kurun waktu tertentu, semester dan/atau pada akhir jenjang pendidikan. Asemen sumatif yang dilakukan pada akhir jenjang pendidikan madrasah disebut Asesmen Madrasah (AM). Asesmen Madrasah adalah asesmen sumatif yang diselenggarakan pada akhir jenjang pendidikan madrasah untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik sesuai Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan.

Asesmen Madrasah (AM) meliputi seluruh mata pelajaran yang diajarkan pada kelas akhir pada satuan pendidikan, baik kelompok mata pelajaran wajib maupun muatan lokal. Asesmen Madrasah (AM) diikuti oleh peserta didik pada akhir jenjang pendidikan pada Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) sebagai salah satu persyaratan untuk penentuan kelulusan. Hal tersebut menegaskan bahwa pemerintah memberi wewenang penuh kepada satuan pendidikan untuk menyelenggarakan asesmen pada akhir jenjang pendidikan untuk mengukur pencapaian standar kompetensi lulusan bagi peserta didiknya.

Dalam rangka standarisasi penyelenggaraan Asesmen Madrasah (AM), maka Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyelenggaraan Asesmen Madrasah sebagai panduan bagi Guru, Kepala, Pengawas Madrasah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyelenggarakan Asesmen Madrasah.

Akhir dari proses pembelajaran adalah penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar merupakan salah satu komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan di madrasah. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan data/informasi untuk mengukur capaian hasil belajar peserta didik terhadap Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan. Kegiatan penilaian hasil belajar di madrasah meliputi;

1) Penilaian harian (PH) / Asesmen Formatif yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih;

2) Penilaian Akhir Semester (PAS) / Asesmen Sumatif yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik pada akhir semester ganjil;

3) Penilaian Akhir Tahun (PAT) / Asesmen Sumatif yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik pada akhir semester genap; dan

4) Asesmen Madrasah (AM) yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik pada akhir jenjang pendidikan.

Adapun dalam artikel ini, admin coba bagikan kisi-kisi Asesmen Madrasah Mapel Bahasa Arab khusus untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah dan bagi madrasah yang menerapkan Kurikulum Merdeka.

Monday, January 9, 2023

Contoh Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab MTs Fase D Kelas 7-9 - Kurikulum Merdeka

MTs Arabic - Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur Capaian Pembelajaran.

Penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus, dalam ruang lingkup madrasah, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan madrasah dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten dan terukur.

Dalam menyusun perencanaan pembelajaran, madrasah perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari fase pondasi pada RA. Capaian pembelajaran ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun dalam fase- fase.

Capaian pembelajaran diuraikan menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang bersifat operasional dan konkret. Perumusan tujuan pembelajaran meliputi kompetensi dan lingkup materi.

Tujuan-tujuan pembelajaran tersebut kemudian diurutkan menjadi alur tujuan pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran: esensial, berkesinambungan, kontekstual dan sederhana. Pada Satuan RA, esensi alur tujuan pembelajaran adalah pengorganisasian tujuan pembelajaran berdasarkan laju perkembangan anak yang dikembangkan oleh masing-masing satuan RA agar dapat mencapai CP. Satuan RA dapat memilih untuk menyusun alur tujuan pembelajaran atau tidak.

Proses merancang pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya, langkah-langkah pembelajaran dan asesmen pembelajaran yang disusun dalam bentuk dokumen yang fleksibel, sederhana dan kontekstual. Dokumen tersebut digunakan oleh pendidik dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin dan Capaian Pembelajaran. Dalam proses merancang pembelajaran, pendidik dapat mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan rencana pembelajaran secara mandiri.

Konsep Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Jika Capaian Pembelajaran adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai murid di akhir fase, maka Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran. Berikut konsep alur tujuan pembelajaran :

- Alur menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase.

- Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.

- Guru dapat menyusun ATP masing-masing, yang terdiri dari rangkaian tujuan pembelajaran.

- Pemerintah akan menyediakan beberapa contoh ATP yang bisa langsung digunakan atau dimodifikasi, dan membuat panduan untuk penyusunan perangkat ajar.

Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran

Dalam menyusun Alur Tujuan Pembelajaran, seorang guru harus mampu menelaah elemen-elemen CP yang yang sudah dirumuskan sebelumnya agar sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Berikut ini beberapa cara menyusun ATP yang dikutip dari Ropin Sigalingging dalam buku Guru Penggerak dalam Paradigma Pembelajaran Kurikulum Merdeka, seperti:

- Melakukan analisis CP mata pelajaran pada fase yang akan dipetakan 

- Identifikasi kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai peserta didik pada fase tersebut.

- Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai,, konten yang akan dipelajari dan variasi keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

- Identifikasi elemen dan atau suplemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan

- Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan , susun tujuan pembelajaran secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan dari hari ke hari.

Dengan mengikuti cara-cara di atas, Anda sebagai guru juga lebih mudah memilih materi apa saja yang bisa disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.

Sebagaimana diketahui, Alur Tujuan Pembelajaran merupakan pendukung dari implementasi kurikulum Capaian Pembelajaran (CP) yang setiap fasenya meliputi seluruh jenjang pendidikan. Adapun fase-fase tersebut seperti Fase A (kelas 1-2 MI), Fase B (kelas 3-4 MI), Fase C (kelas 5-6 MI), Face D (kelas 7-9 MTs), Fase E (kelas 10 MA/MAK), dan Fase F (kelas 11-12 MA/MAK).

Adapun dalam artikel ini, admin coba share Contoh Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah pada Fase D Kelas 7 - 9. Silakan unduh di bawah ini.

Contoh Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab MTs Fase D Kelas 7-9 - Kurikulum Merdeka

Semoga bermanfaat.


Monday, January 2, 2023

Contoh Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab MTs Fase D Kelas 9 Tema Lingkungan - Kurikulum Merdeka

MTs Arabic - Setelah memahami CP, diharapkan pendidik mulai mendapatkan ide-ide tentang apa yang harus  dipelajari  peserta  didik  dalam suatu  fase. Pada tahap ini, pendidik mulai mengolah ide tersebut, menggunakan kata-kata kunci yang telah dikumpulkannya pada tahap sebelumnya untuk merumuskan tujuan pembelajaran.

Tujuan Pembelajaran (TP) yang dikembangkan ini perlu dicapai oleh peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran. Diharapkan pada penghujung fase peserta didik dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.

Dalam tahap merumuskan tujuan ini, pendidik belum mengurutkan tujuan-tujuan tersebut, cukup merancang tujuan- tujuan belajar yang lebih operasional dan konkret. Urutan-urutan tujuan pembelajaran akan disusun pada tahap berikutnya. Dengan demikian, pendidik dapat melakukan proses pengembangan rencana pembelajaran langkah demi langkah.

Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu:

1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu didemonstrasikan oleh peserta didik. Kompetensi tersebut dituangkan dengan menggunakan kata kerja pada berbagai level taksonomi. Beberapa pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik dalam merumuskan kompetensi, antara lain:

- Secara konkret, kemampuan apa yang perlu peserta didik tunjukkan?

- Tahap berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan?

2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain:

- Hal apa saja yang perlu mereka pelajari dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP?

- Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan peserta didik dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam CP?

Selain taksonomi di atas, untuk merumuskan tujuan pembelajaran, pendidik juga dapat merujuk pada teori lain yang dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins (2005) tentang enam bentuk pemahaman. Sebagaimana yang disampaikan dalam penjelasan tentang CP, pemahaman (understanding) adalah proses berpikir tingkat tinggi, bukan sekadar menggunakan informasi untuk menjelaskan atau menjawab pertanyaan. Menurut Tighe dan Wiggins, pemahaman dapat ditunjukkan melalui kombinasi dari enam kemampuan berikut ini:

Marzano (2000) mengembangkan taksonomi yang berbeda untuk tujuan pembelajaran. Dalam taksonominya, Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan. Ketiga sistem tersebut adalah sistem kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-system). Sistem diri adalah keputusan yang dibuat individu untuk merespon instruksi dan pembelajaran: apakah akan melakukannya atau tidak. Sementara sistem metakognitif adalah kemampuan individu untuk merancang strategi dalam melakukan kegiatan pembelajaran agar mencapai tujuan. Sedangkan sistem kognitif mengolah semua informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada 6 level taksonomi menurut Marzano. 

Panduan ini tidak mendorong pendidik untuk fokus pada satu teori saja. Sebaliknya, panduan ini memperlihatkan bahwa ada beberapa referensi yang dapat digunakan untuk merancang tujuan pembelajaran. Pendidik dapat menggunakan teori atau pendekatan lain dalam merancang tujuan pembelajaran, selama teori tersebut dinilai relevan dengan karakteristik mata pelajaran serta konsep/topik yang dipelajari, karakteristik peserta didik, dan konteks lingkungan pembelajaran.

Beberapa catatan khusus terkait dengan perumusan tujuan pembelajaran di jenis dan jenjang pendidikan tertentu:

1. Pada Capaian Pembelajaran RA

Penyusunan tujuan pembelajaran mempertimbangkan pada laju perkembangan anak, bukan kompetensi dan konten seperti pada jenjang lainnya.

2. Pada Madrasah yang Memiliki PDBK

Selain kompetensi dan konten, tujuan pembelajaran juga mencakup variasi dan akomodasi layanan sesuai karakteristik dan kebutuhan khusus peserta didik. Selain itu, tujuan pembelajaran diarahkan pada terbentuknya kemandirian dalam aktivitas sehari- hari sampai kesiapan memasuki dunia kerja.

3. Pada Satuan Pendidikan MAK

Tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran dapat disusun bersama dengan mitra dunia kerja. Sedangkan MA plus keterampilan dapat mengadaptasi ketentuan ini.

Pendidik memiliki alternatif untuk merumuskan tujuan pembelajaran dengan beberapa alternatif di bawah ini:

Alternatif 1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung berdasarkan CP, yang dikaitkan dengan konteksnya.

Alternatif 2. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis ‘kompetensi’ dan ‘lingkup materi’ pada CP dan dikaitkan dengan konteksnya.

Alternatif 3. Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP

Tiga alternatif perumusan tujuan pembelajaran di atas hanya sebagai contoh. Pemilihan alternatif tersebut bersifat fleksibel, madrasah dapat mengembangkan tujuan pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan CP serta kebutuhan situasi dan kondisi madrasah.

Dalam tulisan ini, admin coba lampirkan contoh Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab MTs Fase D Kelas 9 Tema Lingkungan.

 Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab MTs Fase D Kelas 9 Tema Lingkungan

Semoga bermanfaat.

Salam Admin,

MTs Arabic

Contoh Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab MTs Fase D Kelas 9 Tema Alam - Kurikulum Merdeka

MTs Arabic - Setelah memahami CP, diharapkan pendidik mulai mendapatkan ide-ide tentang apa yang harus  dipelajari  peserta  didik  dalam suatu  fase. Pada tahap ini, pendidik mulai mengolah ide tersebut, menggunakan kata-kata kunci yang telah dikumpulkannya pada tahap sebelumnya untuk merumuskan tujuan pembelajaran.

Tujuan Pembelajaran (TP) yang dikembangkan ini perlu dicapai oleh peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran. Diharapkan pada penghujung fase peserta didik dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.

Dalam tahap merumuskan tujuan ini, pendidik belum mengurutkan tujuan-tujuan tersebut, cukup merancang tujuan- tujuan belajar yang lebih operasional dan konkret. Urutan-urutan tujuan pembelajaran akan disusun pada tahap berikutnya. Dengan demikian, pendidik dapat melakukan proses pengembangan rencana pembelajaran langkah demi langkah.

Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu:

1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu didemonstrasikan oleh peserta didik. Kompetensi tersebut dituangkan dengan menggunakan kata kerja pada berbagai level taksonomi. Beberapa pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik dalam merumuskan kompetensi, antara lain:

- Secara konkret, kemampuan apa yang perlu peserta didik tunjukkan?

- Tahap berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan?

2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain:

- Hal apa saja yang perlu mereka pelajari dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP?

- Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan peserta didik dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam CP?

Selain taksonomi di atas, untuk merumuskan tujuan pembelajaran, pendidik juga dapat merujuk pada teori lain yang dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins (2005) tentang enam bentuk pemahaman. Sebagaimana yang disampaikan dalam penjelasan tentang CP, pemahaman (understanding) adalah proses berpikir tingkat tinggi, bukan sekadar menggunakan informasi untuk menjelaskan atau menjawab pertanyaan. Menurut Tighe dan Wiggins, pemahaman dapat ditunjukkan melalui kombinasi dari enam kemampuan berikut ini:

Marzano (2000) mengembangkan taksonomi yang berbeda untuk tujuan pembelajaran. Dalam taksonominya, Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan. Ketiga sistem tersebut adalah sistem kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-system). Sistem diri adalah keputusan yang dibuat individu untuk merespon instruksi dan pembelajaran: apakah akan melakukannya atau tidak. Sementara sistem metakognitif adalah kemampuan individu untuk merancang strategi dalam melakukan kegiatan pembelajaran agar mencapai tujuan. Sedangkan sistem kognitif mengolah semua informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada 6 level taksonomi menurut Marzano. 

Panduan ini tidak mendorong pendidik untuk fokus pada satu teori saja. Sebaliknya, panduan ini memperlihatkan bahwa ada beberapa referensi yang dapat digunakan untuk merancang tujuan pembelajaran. Pendidik dapat menggunakan teori atau pendekatan lain dalam merancang tujuan pembelajaran, selama teori tersebut dinilai relevan dengan karakteristik mata pelajaran serta konsep/topik yang dipelajari, karakteristik peserta didik, dan konteks lingkungan pembelajaran.

Beberapa catatan khusus terkait dengan perumusan tujuan pembelajaran di jenis dan jenjang pendidikan tertentu:

1. Pada Capaian Pembelajaran RA

Penyusunan tujuan pembelajaran mempertimbangkan pada laju perkembangan anak, bukan kompetensi dan konten seperti pada jenjang lainnya.

2. Pada Madrasah yang Memiliki PDBK

Selain kompetensi dan konten, tujuan pembelajaran juga mencakup variasi dan akomodasi layanan sesuai karakteristik dan kebutuhan khusus peserta didik. Selain itu, tujuan pembelajaran diarahkan pada terbentuknya kemandirian dalam aktivitas sehari- hari sampai kesiapan memasuki dunia kerja.

3. Pada Satuan Pendidikan MAK

Tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran dapat disusun bersama dengan mitra dunia kerja. Sedangkan MA plus keterampilan dapat mengadaptasi ketentuan ini.

Pendidik memiliki alternatif untuk merumuskan tujuan pembelajaran dengan beberapa alternatif di bawah ini:

Alternatif 1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung berdasarkan CP, yang dikaitkan dengan konteksnya.

Alternatif 2. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis ‘kompetensi’ dan ‘lingkup materi’ pada CP dan dikaitkan dengan konteksnya.

Alternatif 3. Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP

Tiga alternatif perumusan tujuan pembelajaran di atas hanya sebagai contoh. Pemilihan alternatif tersebut bersifat fleksibel, madrasah dapat mengembangkan tujuan pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan CP serta kebutuhan situasi dan kondisi madrasah.

Dalam tulisan ini, admin coba lampirkan contoh Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab MTs Fase D Kelas 9 Tema Alam.

Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab MTs Fase D Kelas 9 Tema Alam 

Semoga bermanfaat.

Salam Admin,

MTs Arabic

Contoh Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab MTs Fase D Kelas 9 Tema Pariwisata - Kurikulum Merdeka

MTs Arabic - Setelah memahami CP, diharapkan pendidik mulai mendapatkan ide-ide tentang apa yang harus  dipelajari  peserta  didik  dalam suatu  fase. Pada tahap ini, pendidik mulai mengolah ide tersebut, menggunakan kata-kata kunci yang telah dikumpulkannya pada tahap sebelumnya untuk merumuskan tujuan pembelajaran.

Tujuan Pembelajaran (TP) yang dikembangkan ini perlu dicapai oleh peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran. Diharapkan pada penghujung fase peserta didik dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.

Dalam tahap merumuskan tujuan ini, pendidik belum mengurutkan tujuan-tujuan tersebut, cukup merancang tujuan- tujuan belajar yang lebih operasional dan konkret. Urutan-urutan tujuan pembelajaran akan disusun pada tahap berikutnya. Dengan demikian, pendidik dapat melakukan proses pengembangan rencana pembelajaran langkah demi langkah.

Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu:

1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu didemonstrasikan oleh peserta didik. Kompetensi tersebut dituangkan dengan menggunakan kata kerja pada berbagai level taksonomi. Beberapa pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik dalam merumuskan kompetensi, antara lain:

- Secara konkret, kemampuan apa yang perlu peserta didik tunjukkan?

- Tahap berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan?

2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain:

- Hal apa saja yang perlu mereka pelajari dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP?

- Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan peserta didik dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam CP?

Selain taksonomi di atas, untuk merumuskan tujuan pembelajaran, pendidik juga dapat merujuk pada teori lain yang dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins (2005) tentang enam bentuk pemahaman. Sebagaimana yang disampaikan dalam penjelasan tentang CP, pemahaman (understanding) adalah proses berpikir tingkat tinggi, bukan sekadar menggunakan informasi untuk menjelaskan atau menjawab pertanyaan. Menurut Tighe dan Wiggins, pemahaman dapat ditunjukkan melalui kombinasi dari enam kemampuan berikut ini:

Marzano (2000) mengembangkan taksonomi yang berbeda untuk tujuan pembelajaran. Dalam taksonominya, Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan. Ketiga sistem tersebut adalah sistem kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-system). Sistem diri adalah keputusan yang dibuat individu untuk merespon instruksi dan pembelajaran: apakah akan melakukannya atau tidak. Sementara sistem metakognitif adalah kemampuan individu untuk merancang strategi dalam melakukan kegiatan pembelajaran agar mencapai tujuan. Sedangkan sistem kognitif mengolah semua informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada 6 level taksonomi menurut Marzano. 

Panduan ini tidak mendorong pendidik untuk fokus pada satu teori saja. Sebaliknya, panduan ini memperlihatkan bahwa ada beberapa referensi yang dapat digunakan untuk merancang tujuan pembelajaran. Pendidik dapat menggunakan teori atau pendekatan lain dalam merancang tujuan pembelajaran, selama teori tersebut dinilai relevan dengan karakteristik mata pelajaran serta konsep/topik yang dipelajari, karakteristik peserta didik, dan konteks lingkungan pembelajaran.

Beberapa catatan khusus terkait dengan perumusan tujuan pembelajaran di jenis dan jenjang pendidikan tertentu:

1. Pada Capaian Pembelajaran RA

Penyusunan tujuan pembelajaran mempertimbangkan pada laju perkembangan anak, bukan kompetensi dan konten seperti pada jenjang lainnya.

2. Pada Madrasah yang Memiliki PDBK

Selain kompetensi dan konten, tujuan pembelajaran juga mencakup variasi dan akomodasi layanan sesuai karakteristik dan kebutuhan khusus peserta didik. Selain itu, tujuan pembelajaran diarahkan pada terbentuknya kemandirian dalam aktivitas sehari- hari sampai kesiapan memasuki dunia kerja.

3. Pada Satuan Pendidikan MAK

Tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran dapat disusun bersama dengan mitra dunia kerja. Sedangkan MA plus keterampilan dapat mengadaptasi ketentuan ini.

Pendidik memiliki alternatif untuk merumuskan tujuan pembelajaran dengan beberapa alternatif di bawah ini:

Alternatif 1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung berdasarkan CP, yang dikaitkan dengan konteksnya.

Alternatif 2. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis ‘kompetensi’ dan ‘lingkup materi’ pada CP dan dikaitkan dengan konteksnya.

Alternatif 3. Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP

Tiga alternatif perumusan tujuan pembelajaran di atas hanya sebagai contoh. Pemilihan alternatif tersebut bersifat fleksibel, madrasah dapat mengembangkan tujuan pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan CP serta kebutuhan situasi dan kondisi madrasah.

Dalam tulisan ini, admin coba lampirkan contoh Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab MTs Fase D Kelas 9 Tema Pariwisata.

 Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab MTs Fase D Kelas 9 Tema Pariwisata

Semoga bermanfaat.

Salam Admin,

MTs Arabic

Contoh Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab MTs Fase D Kelas 9 Tema Hari-Hari Besar Islam - Kurikulum Merdeka

MTs Arabic - Setelah memahami CP, diharapkan pendidik mulai mendapatkan ide-ide tentang apa yang harus  dipelajari  peserta  didik  dalam suatu  fase. Pada tahap ini, pendidik mulai mengolah ide tersebut, menggunakan kata-kata kunci yang telah dikumpulkannya pada tahap sebelumnya untuk merumuskan tujuan pembelajaran.

Tujuan Pembelajaran (TP) yang dikembangkan ini perlu dicapai oleh peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran. Diharapkan pada penghujung fase peserta didik dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.

Dalam tahap merumuskan tujuan ini, pendidik belum mengurutkan tujuan-tujuan tersebut, cukup merancang tujuan- tujuan belajar yang lebih operasional dan konkret. Urutan-urutan tujuan pembelajaran akan disusun pada tahap berikutnya. Dengan demikian, pendidik dapat melakukan proses pengembangan rencana pembelajaran langkah demi langkah.

Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu:

1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu didemonstrasikan oleh peserta didik. Kompetensi tersebut dituangkan dengan menggunakan kata kerja pada berbagai level taksonomi. Beberapa pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik dalam merumuskan kompetensi, antara lain:

- Secara konkret, kemampuan apa yang perlu peserta didik tunjukkan?

- Tahap berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan?

2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain:

- Hal apa saja yang perlu mereka pelajari dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP?

- Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan peserta didik dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam CP?

Selain taksonomi di atas, untuk merumuskan tujuan pembelajaran, pendidik juga dapat merujuk pada teori lain yang dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins (2005) tentang enam bentuk pemahaman. Sebagaimana yang disampaikan dalam penjelasan tentang CP, pemahaman (understanding) adalah proses berpikir tingkat tinggi, bukan sekadar menggunakan informasi untuk menjelaskan atau menjawab pertanyaan. Menurut Tighe dan Wiggins, pemahaman dapat ditunjukkan melalui kombinasi dari enam kemampuan berikut ini:

Marzano (2000) mengembangkan taksonomi yang berbeda untuk tujuan pembelajaran. Dalam taksonominya, Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan. Ketiga sistem tersebut adalah sistem kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-system). Sistem diri adalah keputusan yang dibuat individu untuk merespon instruksi dan pembelajaran: apakah akan melakukannya atau tidak. Sementara sistem metakognitif adalah kemampuan individu untuk merancang strategi dalam melakukan kegiatan pembelajaran agar mencapai tujuan. Sedangkan sistem kognitif mengolah semua informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada 6 level taksonomi menurut Marzano. 

Panduan ini tidak mendorong pendidik untuk fokus pada satu teori saja. Sebaliknya, panduan ini memperlihatkan bahwa ada beberapa referensi yang dapat digunakan untuk merancang tujuan pembelajaran. Pendidik dapat menggunakan teori atau pendekatan lain dalam merancang tujuan pembelajaran, selama teori tersebut dinilai relevan dengan karakteristik mata pelajaran serta konsep/topik yang dipelajari, karakteristik peserta didik, dan konteks lingkungan pembelajaran.

Beberapa catatan khusus terkait dengan perumusan tujuan pembelajaran di jenis dan jenjang pendidikan tertentu:

1. Pada Capaian Pembelajaran RA

Penyusunan tujuan pembelajaran mempertimbangkan pada laju perkembangan anak, bukan kompetensi dan konten seperti pada jenjang lainnya.

2. Pada Madrasah yang Memiliki PDBK

Selain kompetensi dan konten, tujuan pembelajaran juga mencakup variasi dan akomodasi layanan sesuai karakteristik dan kebutuhan khusus peserta didik. Selain itu, tujuan pembelajaran diarahkan pada terbentuknya kemandirian dalam aktivitas sehari- hari sampai kesiapan memasuki dunia kerja.

3. Pada Satuan Pendidikan MAK

Tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran dapat disusun bersama dengan mitra dunia kerja. Sedangkan MA plus keterampilan dapat mengadaptasi ketentuan ini.

Pendidik memiliki alternatif untuk merumuskan tujuan pembelajaran dengan beberapa alternatif di bawah ini:

Alternatif 1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung berdasarkan CP, yang dikaitkan dengan konteksnya.

Alternatif 2. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis ‘kompetensi’ dan ‘lingkup materi’ pada CP dan dikaitkan dengan konteksnya.

Alternatif 3. Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP

Tiga alternatif perumusan tujuan pembelajaran di atas hanya sebagai contoh. Pemilihan alternatif tersebut bersifat fleksibel, madrasah dapat mengembangkan tujuan pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan CP serta kebutuhan situasi dan kondisi madrasah.

Dalam tulisan ini, admin coba lampirkan contoh Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab MTs Fase D Kelas 9 Tema Hari-Hari Besar Islam.

 Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab MTs Fase D Kelas 9 Tema Hari-Hari Besar Islam

Semoga bermanfaat.

Salam Admin,

MTs Arabic

Website ini dilindungi oleh :

Followers

Fanspage MTs Arabic

Pengunjung MTs Arabic

Live Pengunjung

Indonesia Website Awards

Arsip MTs Arabic

Label

AKM AKSI Analisis Alokasi Waktu Analisis SKL-KI-KD MTs Arsip ATP Bahasa Arab MTs Arsip Bimtek Arsip Buku Kerja Guru Arsip ITHLA Arsip Kurikulum Arsip Kurikulum Darurat Arsip Literasi Digital MTs Arsip MGMP Arsip P3K Kemenag Arsip Pelatihan Arsip Piagam MTs Arabic Arsip PPG Arsip Rapot Arsip Soal Arsip Soal Google Form Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 1 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 2 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 3 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 4 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 5 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 6 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 1 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 2 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 3 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 4 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 5 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 6 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 9 Arsip Surat Arsip TP Bahasa Arab MTs Arsip Webinar Asesmen Madrasah Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bahasa Arab MTs Buku Kerja Guru 1 Buku Kerja Guru 2 Buku Kerja Guru 3 Buku Kerja Guru 4 Buku Pegangan Guru dan Siswa ClassPoint CP Bahasa Arab MTs CPNS Daftar Hadir Daftar Nilai Daya Serap Siswa Download E-Learning Bahasa Arab MTs E-Modul Bahasa Arab Evaluasi Diri Kerja Guru Fase D Hari Guru Nasional Ikrar Guru Indonesia Ilmu Nahwu Ilmu Sharaf Indikator Soal Bahasa Arab MTs Indonesia Website Awards 2021 Info Madrasah IPK Jadwal Mengajar Guru Jurnal Agenda Guru KBC Kegiatan Pembelajaran Bahasa Arab Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 KI-KD Bahasa Arab MTs Kisi-kisi Soal KKM Bahasa Arab MTs KMA 183 Tahun 2019 KMA 347 Tahun 2022 Kode Etik Guru Kumpulan Soal Kurikulum Berbasis Cinta Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka MTs Literasi MATERI BAB 1 MATERI BAB 2 MATERI BAB 3 MATERI BAB 4 MATERI BAB 5 MATERI BAB 6 Materi Bahasa Arab MTs Media Pembelajaran Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5 Modul 6 Modul Ajar Modul Bahasa Arab Modul Bahasa Arab P3K Modul Pedagogik Modul Pedagogik P3K Modul Profesional PPG Motivasi Naskah Akademik Olimpiade Bahasa Arab Pelatihan Dugi Academy Pembelajaran Mendalam Pembiasaan Guru Madrasah Penilaian Akhir Semester Penilaian Akhir Semester Kelas 7 Penilaian Akhir Semester Kelas 8 Penilaian Akhir Semester Kelas 9 Penilaian Akhir Tahun Penilaian Harian Penilaian Tengah Semester Perangkat Pembelajaran Perbaikan Soal PPPK Program Semester Program Tahunan Quizizz Remedial dan Pengayaan RPP 1 Lembar SEMESTER 1 SEMESTER 2 Silabus Bahasa Arab MTs Soal AKM Bahasa Arab Soal Penilaian Tengah Semester Kelas 7 Soal Penilaian Tengah Semester Kelas 8 Soal Penilaian Tengah Semester Kelas 9 Tata Tertib Guru Tindak Lanjut Kerja Guru Tutorial Ujian Madrasah Wayground Wayground Arabic Wayground PAI Bahasa Arab