Indonesia Website Awards

Monday, September 1, 2025

Materi Pokok Kurikulum Berbasis Cinta di dalam Pembelajaran

Panca Cinta: Lima Topik Kurikulum Cinta

Cakupan topik dan materi cinta sangatlah luas. Namun, untuk mempermudah proses integrasi ke dalam kurikulum, Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) disusun dalam lima topik utama yang terbagi ke dalam tiga bagian:

1. Bagian Pertama: Sumber Cinta

Bagian ini menekankan bahwa sumber cinta adalah Allah dan Rasul-Nya. Fokusnya pada:

  • Sifat-sifat Allah yang penuh kasih sayang.
  • Keteladanan Rasulullah saw. yang penuh cinta dalam ucapan, sikap, dan perilaku.

    2. Bagian Kedua: Tanda Cinta

    Sebagaimana dijelaskan dalam paradigma KBC, secara ontologis alam semesta adalah pancaran (tajalli) cinta Allah, yang menjadi tanda kehadiran-Nya. Allah berfirman:

    “Ke mana pun kamu menghadapkan wajah, maka akan tampak wajah Allah.” (QS. Al-Baqarah: 115)

    Pada bagian ini, urutan topik meliputi:

    “Kami perlihatkan tanda-tanda Kami di ufuk (alam semesta) dan pada diri mereka.” (QS. Fusilat: 53)
    Oleh karena itu, perhatian terhadap alam diletakkan sebelum cinta pada diri sendiri dan sesama manusia.

      3. Bagian Ketiga: Tali Cinta

      Bagian ini membahas hubungan (relasi) cinta manusia dalam berbagai lingkup:

      • Cinta pada diri sendiri → menjaga kesehatan, martabat, dan kehormatan diri.
      • Cinta pada sesama manusia → membangun kasih sayang, persaudaraan, dan solidaritas.
      • Cinta pada negara/bangsa → mewujudkan cinta tanah air sebagai bagian dari iman.


        1) Tema Cinta Allah Swt. dan Rasul-Nya

        Tujuan:

        • Menumbuhkan pemahaman mengenai sifat Allah yang Maha Cinta serta Rasulullah sebagai sosok teladan penuh cinta.
        • Mengenal sifat jamaliyah (keindahan) dan jalaliyah (ketegasan) Allah secara lebih seimbang, sehingga citra Allah yang selama ini digambarkan sebagai Maha Penghukum akan tergantikan oleh citra yang lebih tepat.
        • Memahami bahwa welas asih (rahmah) Allah lebih dominan daripada murka (ghadhab)-Nya, sehingga akan tumbuh rasa cinta (bukan paksaan) dalam beribadah kepada Allah, menjalankan sunnah Rasulullah, serta berkhidmat kepada sesama manusia dan lingkungan.

        Monday, August 25, 2025

        Pelatihan Optimalisasi Fitur Wayground untuk Pembelajaran PAI & Bahasa Arab

        Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

        Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan wawasan para guru PAI & Bahasa Arab di Indonesia dalam memanfaatkan media pembelajaran digital, ikutilah kegiatan Pelatihan Bersertifikat 32 JP yang diperuntukkan bagi guru PAI dan Bahasa Arab di madrasah/sekolah.

        Pelatihan Optimalisasi Fitur Wayground untuk Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab adalah program yang dirancang untuk membekali guru dan praktisi pendidikan dengan keterampilan dalam memaksimalkan pemanfaatan platform Wayground. Platform ini memiliki berbagai fitur unggulan yang sangat mendukung proses belajar-mengajar, seperti Asesemen (evaluasi berbasis digital), Presentasi (bahan ajar interaktif), Bacaan (materi pendukung), Video (media audio-visual), serta Kartu Flash (media hafalan kosakata/konsep). Seluruh fitur ini dapat diintegrasikan secara kreatif untuk meningkatkan efektivitas dan daya tarik pembelajaran, khususnya pada pembelajaran PAI & Bahasa Arab.

        Tuesday, August 19, 2025

        Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6077 Tahun 2025 tentang Panduan Kurikulum Berbasis Cinta

        MTs Arabic - Tahun 2045 menjadi momen penting bagi bangsa Indonesia yang dikenal dengan visi Indonesia Emas. Pada tahun tersebut, Indonesia bercita-cita menjadi negara maju dengan perekonomian yang kuat, pemerataan kesejahteraan, keadilan sosial, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing global. Target utama meliputi peningkatan kualitas hidup masyarakat, penguasaan teknologi, dan keberlanjutan lingkungan.

        Untuk mewujudkan visi besar tersebut, kunci utamanya terletak pada pengembangan SDM yang berkualitas. Pada konteks ini, SDM unggul tidak hanya cakap secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas tinggi, integritas, dan keterampilan untuk menghadapi tantangan global. Terdapat tujuh ciri SDM berkualitas, yakni memiliki kemampuan akademik dan kognitif, terampil bersosialisasi dan berkomunikasi, mempunyai etos kerja dan disiplin, mampu beradaptasi dan memecahkan masalah, memiliki sikap dan karakter positif, toleran dan saling menyayangi, serta memiliki keseimbangan fisik dan mental.

        Mewujudkan SDM dengan kualitas tersebut tentu memerlukan sarana yang tepat, dan pendidikan menjadi opsi logis sebagai wadah utama dalam membentuk generasi unggul. Pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai sarana mentransfer ilmu, tetapi juga sebagai ruang pembentukan karakter dan nilai moral. Dalam proses ini, pendidikan berperan sebagai jalan utama untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas dan kesiapan menghadapi tantangan masa depan.

        Tantangan Global

        Namun, di tengah peran strategis yang diemban, sistem pendidikan sedang berhadapan dengan tantangan yang tidak dapat diabaikan. Salah satunya adalah isu kemanusiaan. Dalam satu dasawarsa belakangan ini, kemanusiaan tengah menjadi isu hangat, baik pada tataran global maupun lokal. Pada tataran global, misalnya, sudah sangat intens muncul ke permukaan isu-isu, seperti perang saudara, konflik antarnegara, diskriminasi, dan lain sebagainya (Teknosional, 2024Tempo, 2024). Demikian juga pada tataran lokal-nasional, Indonesia masih berhadapan langsung dengan kenyataan serupa. Isu-isu seperti intoleransi (Satria, 2017), pencederaan terhadap kebebasan beragama (Mantalean & Santosa, 2024), atau konflik sosial (Wangge, 2023) masih sering muncul.

        Dalam beberapa kesempatan, Menteri Agama RI, Nasarudin Umar menyampaikan tantangan global berupa fenomena dehumanisasi. Hal ini ditandai terutama dengan meluasnya kekerasan dan konflik yang sering kali membawa jumlah korban yang mengkhawatirkan. Menag berprinsip bahwa humanity is only one (Rani, 2024; Yaputra, 2024) sehingga peran pemberdayaan umat difokuskan pada basis kemanusiaan dan harmoni kehidupan. Pada konteks ini, agama sering kali diperalat untuk menjadi dalil atas tindak kekerasan yang mengakibatkan penderitaan bagi banyak orang. Padahal, peran agama harus mencakup peningkatan dan pemeliharaan martabat setiap kehidupan manusia. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar adanya deklarasi Istiqlal pada akhir tahun 2024.

        Fenomena dehumanisasi semacam ini tentu memiliki dampak destruktif bagi individu dan masyarakat. Hal-hal seperti ketakutan, kebencian, dan konflik akan semakin tampak ke permukaan. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi fenomena ini dengan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan, seperti empatitoleransi, dan kesetaraan yang kesemuanya berlandaskan pada cinta.

        Tantangan Dunia Pendidikan Nasional

        Khusus konteks Indonesia, isu-isu tersebut sangat potensial menjadi tantangan besar yang rumit apabila tidak segera dilakukan pencegahan melalui pendekatan komprehensif dan berkelanjutan. Indonesia sangat identik dengan keberagaman yang mencakup aspek agama, budaya, suku, bahasa, sampai pada adat istiadat yang terhampar dari Sabang hingga Merauke. Di satu sisi, keberagaman ini secara afirmatif menjadi kekayaan dan identitas nasional. Namun, di sisi lain, hal ini juga secara negatif dapat memicu konflik jika tidak dikelola dengan baik (Dihni, 2023).

        Untuk mengatasi tantangan dan mewujudkan pendidikan yang diharapkan, dibutuhkan solusi yang strategis dan tepat sasaran, salah satunya adalah adanya kurikulum yang relevan, efektif, dan berkualitas. Pada konteks ini, Kurikulum Berbasis Cinta hadir sebagai solusi strategis untuk merespons tantangantantangan tersebut sekaligus berupaya mengatasinya melalui wadah pendidikan. Pendidikan menjadi titik berangkat yang tepat, setidaknya, berlandas pada dua alasan:

        Pertama, pendidikan merupakan pilihan lokus yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai sejak dini. Melalui pendidikan, anak-anak dan generasi muda dapat dibentuk menjadi individu yang memahami, menerima, menghargai, serta memberi warna pada keberagaman. Kurikulum Berbasis Cinta merupakan kurikulum yang inklusif yang memberikan kesempatan bagi murid untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang keberagaman. Proses internalisasi nilai-nilai seperti cinta, toleransi, empati, dan keadilan sosial dapat dilakukan secara sistematis dan terstruktur sejak usia dini.

        Kedua, di lembaga pendidikan sendiri telah terjadi isu-isu minor yang mengarah pada pencederaan nilai-nilai kemanusiaan. Misalnya, masih ditemukan praktik diskriminasi berbasis identitas di lingkungan sekolah, seperti perundungan serta kekerasan (Wardah, 2024Wibowo, 2024) terhadap murid hingga isu intoleransi (Naufal & Arbi, 2022). Oleh karena itu, Kurikulum Berbasis Cinta hadir untuk merekonstruksi (menata kembali) sistem pendidikan agar mampu melahirkan insan yang humanis, nasionalis, naturalis, toleran, dan selalu mengedepankan cinta sebagai prinsip dasar dalam kehidupan.

        Peran Kurikulum Berbasis Cinta

        Kurikulum Berbasis Cinta memiliki peluang untuk tidak hanya berorientasi pada penyelesaian masalah-masalah kemanusiaan di tingkat lokal, tetapi juga berkontribusi pada penyelesaian tantangan global. Melalui pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai cinta dan toleransi ke dalam pembelajaran, kurikulum ini menawarkan solusi untuk berbagai konflik sosial, diskriminasi, dan ketidakadilan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Dengan demikian, Kurikulum Berbasis Cinta menjadi sebuah langkah strategis untuk menciptakan dunia yang lebih damai, harmonis, dan berkeadaban yang berada dalam satu kesatuan kerangka utuh berupa sikap saling mencintai antarsatu dengan yang lain.

        Di era kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, masih banyak murid yang mengabaikan sains. Mereka melihat sains hanya sebagai mata pelajaran di madrasah, bukan sebagai cara memahami kehidupan dan alam semesta. Kurangnya minat terhadap sains sering kali berakar dari pendekatan pembelajaran yang kaku dan minim relevansi dengan kehidupan nyata. Akibatnya, banyak murid yang hanya menghafal teori tanpa memahami makna mendalam di baliknya.

        Dalam Kurikulum Berbasis Cinta, sains tidak hanya dipandang sebagai kumpulan fakta dan rumus, tetapi sebagai jalan menuju kebijaksanaan dan kasih sayang terhadap ciptaan Sang Khaliq. Kurikulum ini hadir untuk mengatasi ketidakpedulian murid terhadap sains dengan menghubungkan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai kemanusiaan, spiritualitas, dan kebermanfaatan bagi sesama.

        Sebagai langkah awal untuk mewujudkan implementasi Kurikulum Berbasis Cinta di madrasah, perlu disusun sebuah panduan yang menjadi rambu-rambu bagi para pemangku kepentingan dalam melaksanakannya. 

        Lebih lengkap terkait Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6077 Tahun 2025 tentang Panduan Kurikulum Berbasis Cinta silakan unduh filenya dibawah ini:

        Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6077 Tahun 2025 tentang Panduan Kurikulum Berbasis Cinta

        Sunday, July 27, 2025

        Pelatihan Optimalisasi Fitur Wayground untuk Pembelajaran Bahasa Arab

        Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

        Dalam rangka menambah wawasan tentang media pembelajaran bahasa Arab, kali ini admin akan share kegiatan berjenis Pelatihan bersertifikat 32 JP dikhususkan bagi asatidz yang mengajar bahasa Arab, baik pada jenjang MI, MTs maupun MA.

        Pelatihan Optimalisasi Fitur Wayground untuk Pembelajaran Bahasa Arab adalah kegiatan yang dirancang untuk membekali guru dan praktisi pendidikan dengan keterampilan dalam memanfaatkan platform Wayground secara maksimal. Pelatihan ini fokus pada pemanfaatan fitur-fitur interaktif seperti latihan kosakata, simulasi percakapan, evaluasi berbasis digital, dan integrasi media pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan daya tarik proses pembelajaran Bahasa Arab.

        Flyer Kegiatan

        Di bawah ini admin lampirkan form pendaftaran yang dibuat khusus sebagai registrasi awal pendaftaran para peserta pelatihan yang insya Allah akan dilaksanakan pada :

        • Hari : Senin - Selasa
        • Tanggal : 4 - 5 Agustus 2025
        • Waktu : 19.00 - 21.00 WIB
        • Tempat : Full Daring
        • Sinkronus via Zoom Meeting/Google Meet/Microsoft Teams
        • Asinkronus via Google Classroom

        Tema yang diambil pada pelatihan kali ini adalah :

        "Pelatihan Optimalisasi Fitur Wayground untuk Pembelajaran Bahasa Arab"

        Untuk itu, asatidz yang ingin mengikuti kegiatan tersebut, sebagai langkah awal, silahkan isi form pendaftaran di bawah ini. Setelah klik SUBMIT/KIRIM di akhir form pendaftaran, pastikan bergabung ke grup WhatsApp (Wayground Arabic) melalui link berikut: 

        Gabung Grup Wayground Arabic*

        *(pendaftaran sudah ditutup)

        Syukron.

        A. Form Pendaftaran Pelatihan Wayground Arabic

         

        atau klik daftar 👇

        DAFTAR

        B. Rekap Peserta Pelatihan Wayground Arabic (menyusul)

        Wednesday, July 2, 2025

        Naskah Akademik - Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)

        MTs Arabic - Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan besar, baik di level nasional maupun global. Ketidakpastian masa depan, perkembangan teknologi yang sangat cepat, hingga disrupsi sosial dan ekonomi, menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama. Dalam konteks pendidikan, berbagai persoalan turut muncul, mulai dari krisis pembelajaran, rendahnya hasil asesmen literasi dan numerasi, hingga kesenjangan efektivitas antar sekolah. Sementara itu, tantangan internal lainnya seperti rendahnya kompetensi guru dan beban kerja administratif yang tinggi membuat kualitas pembelajaran semakin menurun.

        Namun, tantangan ini juga menyimpan peluang. Indonesia memiliki keberagaman budaya, kekayaan sumber daya manusia, dan momentum bonus demografi yang luar biasa pada tahun 2035 nanti. Ditambah lagi, visi besar “Indonesia Emas 2045” memberi arah strategis agar pendidikan benar-benar menjadi tulang punggung peradaban dan kemajuan bangsa.

        Salah satu langkah konkret yang dilakukan pemerintah dalam menyikapi kompleksitas tantangan ini adalah mendorong transformasi pendidikan nasional secara terstruktur, sistemik, dan masif. Transformasi ini tidak sekadar mengganti kurikulum, namun lebih dalam lagi: mengubah cara belajar dan cara mengajar. Inilah yang melahirkan pendekatan Pembelajaran Mendalam (PM) sebagai fondasi perubahan pendidikan Indonesia ke depan.

        Mengapa Pembelajaran Mendalam?

        Pembelajaran Mendalam bukanlah pendekatan yang sepenuhnya baru. Sejak tahun 1970-an, Indonesia telah mengenal berbagai pendekatan seperti CBSA, PAKEM, hingga CTL. Namun, berbagai pendekatan tersebut belum mampu mengatasi persoalan mendasar dalam pembelajaran. PM hadir untuk menyempurnakan pendekatan yang sudah ada, dengan menekankan pada pengalaman belajar yang berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful).

        PM bukan kurikulum, tetapi pendekatan yang dapat diterapkan dalam kerangka kurikulum apa pun, termasuk Kurikulum Merdeka. Inti dari PM adalah bagaimana peserta didik benar-benar “mengalami” pembelajaran, bukan sekadar mendengarkan dan mencatat. Mereka diajak berpikir kritis, berkreasi, berkolaborasi, dan merefleksikan proses belajar. Dengan demikian, proses pembelajaran menjadi lebih holistik, tidak hanya melibatkan otak, tetapi juga hati, rasa, dan raga.

        Komponen Utama PM

        Pendekatan ini dirancang dalam kerangka kerja yang mencakup empat komponen utama:

        1. Dimensi Profil Lulusan, yaitu karakter dan kompetensi utama yang harus dimiliki peserta didik, meliputi keimanan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.
        2. Prinsip Pembelajaran, yaitu kesadaran, makna, dan kegembiraan sebagai ruh dari kegiatan belajar.
        3. Pengalaman Belajar, berupa serangkaian kegiatan yang mendorong siswa memahami, menerapkan, dan merefleksikan pengetahuan dan nilai.
        4. Kerangka Pembelajaran, yang mengatur praktik pedagogis, lingkungan belajar, kemitraan, serta penggunaan teknologi digital dalam mendukung proses belajar.

        Melalui keempat komponen tersebut, PM menjadi pendekatan yang sangat fleksibel dan adaptif. Ia memungkinkan guru mengembangkan pembelajaran kontekstual, menyentuh dunia nyata peserta didik, dan mendorong mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.

        Guru sebagai Penggerak Transformasi

        Implementasi PM tentu tidak bisa berjalan tanpa keterlibatan aktif guru. Oleh karena itu, sejumlah rekomendasi telah disusun agar guru dapat menjalankan perannya secara maksimal. Salah satunya adalah pengurangan beban kerja administratif, sehingga guru punya lebih banyak waktu untuk merancang dan mengevaluasi pembelajaran.

        Selain itu, guru perlu didampingi melalui pelatihan terintegrasi dan program mentoring, baik secara individu maupun dalam komunitas belajar seperti MGMP dan KKG. Komunitas-komunitas ini menjadi ruang strategis untuk berbagi praktik baik dan solusi atas tantangan yang dihadapi di lapangan.

        Dalam jangka panjang, seleksi calon guru melalui PPG (Pendidikan Profesi Guru) juga harus diperbaiki, dengan mempertimbangkan integritas, kompetensi akademik, dan panggilan jiwa sebagai pendidik. Kurikulum PPG pun perlu menekankan materi seperti nilai-nilai kemanusiaan, pendidikan karakter, serta pola pikir bertumbuh (growth mindset).

        Sinergi Pemangku Kepentingan

        Transformasi pendidikan melalui PM tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan dukungan kepala sekolah yang menjadi pemimpin pembelajaran, serta pengawas pendidikan yang memiliki kapasitas dalam melakukan supervisi dan pendampingan. Di sisi lain, peran orang tua, masyarakat, hingga Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) juga tidak kalah penting.

        Ekosistem pendidikan yang kolaboratif dan terbuka akan memperkuat pelaksanaan PM di satuan pendidikan. Sekolah tidak lagi menjadi institusi yang tertutup, tetapi menjadi pusat pembelajaran masyarakat yang hidup dan tumbuh bersama.

        Peran Teknologi dan Buku Pembelajaran

        Pemanfaatan teknologi digital juga menjadi salah satu pilar dalam implementasi PM. Teknologi tidak hanya digunakan untuk pembelajaran daring, tetapi juga untuk asesmen, pengelolaan data pembelajaran, pemberian umpan balik, serta kolaborasi lintas sekolah dan komunitas.

        Begitu juga dengan penyusunan Buku Guru dan Buku Siswa yang sesuai dengan prinsip PM. Buku Guru harus menjadi panduan praktis untuk menyusun pembelajaran yang kontekstual dan menggembirakan. Sedangkan Buku Siswa harus dirancang agar tidak kaku dan membosankan, melainkan membantu mereka bereksplorasi dan berefleksi.

        Asesmen dalam PM: Lebih Holistik dan Autentik

        Dalam PM, asesmen bukan hanya angka. Penilaian diarahkan pada bagaimana siswa memahami proses belajar dan mengaitkannya dengan kehidupan. Maka, asesmen formatif dan sumatif tetap dilakukan, tetapi fokus utama adalah asesmen otentik yang menilai secara holistik kompetensi siswa.

        Asesmen nasional tetap dilakukan, namun tidak lagi menjadi penentu tunggal kelulusan. Sebaliknya, asesmen diarahkan untuk pemetaan mutu pendidikan dan sebagai bahan refleksi untuk pengembangan kebijakan pendidikan ke depan.

        Penutup: Transformasi yang Tak Bisa Ditunda

        Transformasi pendidikan bukan sekadar wacana, tapi kebutuhan mendesak. Pendekatan Pembelajaran Mendalam menjadi jembatan menuju sistem pendidikan Indonesia yang berkualitas, adil, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

        Keberhasilan implementasi PM akan sangat bergantung pada keterlibatan aktif semua pihak. Guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, masyarakat, dunia usaha, hingga pemerintah daerah dan pusat — semua memiliki peran penting untuk saling bersinergi. Mari kita mulai dari ruang kelas, dari cara kita memuliakan proses belajar dan setiap insan pembelajar di dalamnya.

        Unduh Dokumen Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam

        Bapak/Ibu Guru yang kami hormati, sebagai bagian dari upaya bersama dalam mendukung transformasi pendidikan nasional, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menyusun Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam yang dapat dijadikan acuan dalam merancang proses pembelajaran yang lebih berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan di satuan pendidikan masing-masing.

        Silakan mengunduh dokumen lengkapnya di bawah ini:

        atau melalui tautan di bawah ini:

        🔗 Unduh Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam

        Tuesday, June 10, 2025

        Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2025-2026

        Admin - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia secara resmi telah menerbitkan Pedoman Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Ajaran 2025/2026 melalui surat bernomor B-202/Dt.I.I/PP.00/06/2025. Surat yang bersifat biasa ini ditujukan kepada seluruh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi se-Indonesia melalui Bidang Pendidikan Madrasah.

        Penetapan pedoman ini merujuk pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4261 Tahun 2025. Dalam surat tersebut, Plh. Direktur KSKK Madrasah, Dr. Abdul Basit, S.Ag., M.M., menyampaikan bahwa dokumen pedoman disampaikan dalam bentuk satu bendel dan dimaksudkan sebagai acuan bagi seluruh satuan pendidikan RA, MI, MTs, MA, dan MAK di seluruh wilayah Indonesia.

        "Pedoman ini dimaksudkan untuk menjamin keterlaksanaan tata kelola madrasah yang efektif, efisien, dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," ujar Dr. Abdul Basit dalam surat tersebut.

        Dalam surat tersebut juga ditegaskan bahwa Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi diminta segera melakukan sosialisasi pedoman ini kepada Kementerian Agama Kabupaten/Kota serta satuan pendidikan madrasah di bawah binaannya masing-masing. Hal ini penting untuk memastikan seluruh madrasah dapat merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan secara terarah sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

        Tembusan surat juga disampaikan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam sebagai bentuk laporan dan koordinasi administratif.

        Dengan diterbitkannya pedoman ini, diharapkan pelaksanaan tahun ajaran 2025/2026 di lingkungan madrasah dapat berjalan lebih tertib, terstruktur, dan terintegrasi sesuai dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan Islam.

        Unduh file Pedoman Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Ajaran 2025/2026 di bawah ini:

        Tuesday, March 25, 2025

        Capaian Pembelajaran Bahasa Arab Jenjang MTs Sesuai SK Dirjen Pendis Nomor 3302 Tahun 2024

        A. Rasionalitas Mata Pelajaran Bahasa Arab

        Bahasa Arab merupakan bahasa yang penting untuk dikembangkan karena disamping sebagai bahasa agama Ia juga sebagai bahasa internasional. Penguasaan bahasa Arab saat ini juga telah menjadi tuntutan sebagai konsekuensi dari adanya Proses globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang berlangsung sangat pesat. Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa saat ini penutur bahasa Arab di dunia mengalami peningkatan yang signifikan lebih dari 60 negara dan 350 juta orang menggunakan bahasa Arab sebagai Bahasa komunikasi sehari-hari. Saat ini bahasa Arab tidak saja dijadikan sebagai bahasa studi Agama akan tetapi juga dipakai sebagai bahasa ekonomi pariwisata politik dan keamanan global. Untuk merespon perkembangan tersebut maka bahasa Arab juga tidak hanya cukup diajarkan dengan tujuan untuk memahami literatur keagamaan semata namun juga harus diorientasikan kepada penguasaan bahasa sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan. 

        Pembelajaran bahasa Arab di Madrasah secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik memiliki kecakapan berbahasa yaitu : 

        a) mampu mengekspresikan perasaan pikiran dan gagasan secara verbal komunikatif 

        b) mampu menginternalisasi keterampilan berbahasa Arab dengan baik sehingga peserta didik menjadi terampil menggunakan bahasa Arab dalam berbagai situasi 

        c) mampu menggunakan bahasa Arab untuk mempelajari ilmu agama pengetahuan 

        d) mampu mengintegrasikan kemampuan berbahasa Arab dengan perilaku yang tercermin dalam sikap moderat berpikir kritis dan sistematis 

        Pembelajaran bahasa Arab pada jenjang MI, MTS dan MA maka diharapkan dapat membantu peserta didik berhasil mencapai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab sebagai bagian dari Life Skills. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab umum adalah pendekatan berbasis teks (genre-based approach), yakni pembelajaran difokuskan pada teks dalam berbagai model baik lisan tulisan visual audio maupun multimodal. Tahapan dalam pendekatan berbasis teks (pedagogi genre) terdiri dari 4 yaitu : 

        1. Building Knowledge of the Field (BKOF) - Guru membangun pengetahuan atau latar belakang pengetahuan peserta didik terhadap topik yang akan ditulis atau dibicarakan. Pada tahapan ini guru juga membangun konteks budaya dari teks yang diajarkan. 

        2. Modelling of the Text (MOT) - Guru memberikan model/contoh teks sebagai acuan bagi peserta didik dalam menghasilkan karya baik secara lisan maupun tulisan. 

        3. Joint Construction of the Text (JCOT) - Guru membimbing peserta didik dan bersama-sama memproduksi teks. 

        4. Independent Construction of the Text (ICOT) - peserta didik memproduksi teks lisan dan tulisan secara mandiri. 

        Capaian pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus ditetapkan secara akomodatif dengan mempertimbangkan prinsip fleksibilitas sesuai karakteristik dan kondisi peserta didik berdasarkan hasil asesmen. Pelaksanaan akomodasi kurikulum pembelajaran dan penilaian bagi peserta didik berkebutuhan khusus dalam memenuhi capaian pembelajaran menjadi kewenangan guru dan/atau satuan pendidikan. 

        Wednesday, March 12, 2025

        Modul Profesional Bahasa Arab PPG Transformasi Tahun 2025

        MTs Arabic - Pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk generasi yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Salah satu elemen terpenting dalam sistem pendidikan adalah keberadaan tenaga pendidik yang kompeten dan profesional. Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) hadir sebagai salah satu upaya strategis untuk mencetak guru-guru yang memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional sesuai dengan tuntutan zaman.

        Dalam beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan mengalami perkembangan pesat, baik dari segi metode pengajaran, teknologi pembelajaran, hingga kebijakan pendidikan. Oleh karena itu, desain PPG tahun 2025 telah mengalami perubahan yang cukup mendasar guna menyesuaikan diri dengan dinamika dan inovasi dalam dunia pendidikan. Perubahan ini menuntut adanya modul pembelajaran PPG yang diperbarui agar tetap relevan dan efektif dalam meningkatkan kompetensi para mahasiswa PPG.

        Keberadaan Modul PPG 2025 menjadi sumber belajar utama bagi mahasiswa PPG, khususnya di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Modul ini tidak hanya berfungsi sebagai panduan dalam memahami teori dan praktik kependidikan, tetapi juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan reskilling (melatih kembali keterampilan yang telah dimiliki) dan upskilling (meningkatkan kemampuan baru) agar dapat memenuhi standar sebagai guru profesional yang adaptif terhadap perkembangan zaman.

        Selain berperan sebagai sumber pembelajaran, penyusunan modul PPG juga memiliki signifikansi yang lebih luas, yaitu sebagai kontribusi dalam memperkaya literatur pendidikan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, tidak hanya berperan sebagai regulator dalam kebijakan pendidikan tetapi juga aktif dalam menyediakan sumber belajar yang dapat diakses oleh para pendidik di seluruh Indonesia.

        Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam proses penyusunan, penyuntingan, dan publikasi Modul PPG 2025 di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Kami berharap modul ini dapat memberikan manfaat yang luas, tidak hanya bagi Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK), tetapi juga bagi dosen, mahasiswa PPG, serta para guru yang ingin terus meningkatkan kompetensinya.

        Dengan adanya modul ini, diharapkan para mahasiswa PPG khususnya para guru bahasa Arab dapat memperoleh wawasan yang lebih luas, pemahaman yang lebih mendalam, serta keterampilan yang lebih tajam dalam mendidik generasi penerus bangsa. Semoga Modul PPG 2025 dapat menjadi referensi utama dalam pembelajaran dan menjadi bagian dari transformasi pendidikan yang lebih baik di Indonesia.

        Modul ini mencakup delapan topik utama yang saling berkaitan, mulai dari Ilmu Sharaf, Ilmu Nahwu, Ilmu Balaghah, Ilmu Lughah, Keterampilan Berbahasa, Pembelajaran Bahasa, Pendidikan Karakter, hingga Moderasi Beragama.

        Berikut adalah sekilas pengantar dari setiap topik yang dibahas dalam modul profesional bahasa Arab serta tautan unduhan modul terkait:

        1️⃣ Ilmu Sharaf

        Pengantar:
        Ilmu Sharaf adalah cabang linguistik dalam bahasa Arab yang membahas tentang perubahan bentuk kata (morfologi). Penguasaan Ilmu Sharaf sangat penting bagi guru bahasa Arab karena membantu dalam memahami pola perubahan kata, derivasi (isytiqaq), serta pembentukan kata-kata baru dalam bahasa Arab. Pemahaman Ilmu Sharaf juga memperkuat keterampilan dalam membaca dan memahami teks Arab dengan lebih baik.

        🔗 Unduh Modul Topik 1 - Ilmu Sharaf


        2️⃣ Ilmu Nahwu

        Pengantar:
        Ilmu Nahwu adalah disiplin ilmu dalam bahasa Arab yang membahas tentang struktur dan kaidah tata bahasa (sintaksis). Pemahaman Ilmu Nahwu sangat penting karena memungkinkan guru bahasa Arab untuk mengajarkan struktur kalimat yang benar serta menjelaskan hubungan antar kata dalam sebuah kalimat. Modul ini memberikan pembahasan mendalam mengenai hukum-hukum i'rab, susunan kata, serta cara menganalisis teks Arab secara gramatikal.

        🔗 Unduh Modul Topik 2 - Ilmu Nahwu


        3️⃣ Ilmu Balaghah

        Pengantar:
        Ilmu Balaghah adalah ilmu yang mempelajari keindahan bahasa Arab, mencakup tiga cabang utama: Ilmu Ma'ani (makna), Ilmu Bayan (gaya bahasa), dan Ilmu Badi' (keindahan retorika). Penguasaan Ilmu Balaghah sangat penting dalam memahami teks sastra Arab, Al-Qur'an, dan Hadis. Modul ini membantu mahasiswa PPG (guru bahasa Arab) dalam meningkatkan kemampuan mengajarkan ekspresi bahasa Arab yang efektif dan menarik.

        🔗 Unduh Modul Topik 3 - Ilmu Balaghah


        4️⃣ Ilmu Lughah

        Pengantar:
        Ilmu Lughah adalah ilmu yang mempelajari asal-usul, perkembangan, dan variasi bahasa Arab. Pemahaman tentang Ilmu Lughah sangat penting dalam meneliti perubahan makna kata, dialek bahasa Arab, serta hubungan bahasa Arab dengan bahasa lain. Modul ini memberikan wawasan bagi mahasiswa PPG (guru Bahasa Arab) untuk memahami bagaimana bahasa berkembang dan bagaimana variasi bahasa mempengaruhi komunikasi dalam berbagai konteks.

        🔗 Unduh Modul Topik 4 - Ilmu Lughah


        5️⃣ Keterampilan Berbahasa

        Pengantar:
        Dalam pembelajaran bahasa Arab, keterampilan berbahasa mencakup empat aspek utama: menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah). Modul ini membahas teknik pengajaran yang efektif untuk mengembangkan keempat keterampilan tersebut sehingga peserta didik dapat menggunakan bahasa Arab dalam berbagai situasi komunikasi dengan lancar dan efektif.

        🔗 Unduh Modul Topik 5 - Keterampilan Berbahasa


        6️⃣ Pembelajaran Bahasa

        Pengantar:
        Modul ini membahas berbagai metode dan strategi pengajaran bahasa Arab yang efektif, termasuk pendekatan komunikatif, metode audiolingual, dan strategi berbasis teknologi. Dengan memahami berbagai pendekatan ini, mahasiswa PPG (guru bahasa Arab) dapat menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan siswa dan menciptakan suasana pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik.

        🔗 Unduh Modul Topik 6 - Pembelajaran Bahasa


        7️⃣ Pendidikan Karakter

        Pengantar:
        Sebagai seorang pendidik, tidak hanya keterampilan akademik yang perlu diperhatikan, tetapi juga pendidikan karakter peserta didik. Modul ini membahas pentingnya membangun karakter dalam pembelajaran bahasa Arab, termasuk nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan sikap toleransi dalam berbahasa.

        🔗 Unduh Modul Topik 7 - Pendidikan Karakter


        8️⃣ Moderasi Beragama

        Pengantar:
        Moderasi beragama adalah konsep penting dalam menjaga keseimbangan antara keberagaman dan persatuan dalam masyarakat. Modul ini membahas bagaimana pembelajaran bahasa Arab dapat menjadi sarana dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama, menghindari sikap ekstremisme, serta membangun sikap toleran dan inklusif dalam keberagaman.

        🔗 Unduh Modul Topik 8 - Moderasi Beragama

        Modul Profesional Bahasa Arab dalam Program PPG 2025 dirancang untuk memastikan bahwa mahasiswa PPG (guru bahasa Arab) memiliki kompetensi yang kuat dalam kebahasaan, metodologi pengajaran, serta pendidikan karakter dan moderasi beragama. Dengan menguasai delapan topik utama dalam modul ini, diharapkan guru dapat memberikan pengajaran yang lebih berkualitas, efektif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

        Semoga bermanfaat.

        Thursday, January 16, 2025

        Kisi-kisi Soal Asesmen Madrasah Mapel Bahasa Arab MTs Tahun Pelajaran 2024-2025 - Kurikulum Merdeka

        MTs Arabic -  Dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan asesmen sumatif pada akhir jenjang pendidikan di madrasah dalam bentuk Asesmen Madrasah (AM) Tahun Pelajaran 2024/2025, Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI telah menyiapkan kisi-kisi asesmen madrasah khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab. Kisi-kisi tersebut terlampir dalam surat edaran dengan nomor SP-2/Dt.I.I.1/PP.00/01/2025 tertanggal 13 Januari 2025, berisi tentang Kisi-kisi Asesmen Madrasah Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab Tahun Pelajaran 2024/2025.

        I. Pengertian

        Proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan asesmen/ penilaian, sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya.

        Kegiatan asesmen pembelajaran di madrasah meliputi; 1) Asesmen formatif yaitu asesmen/penilaian yang dilakukan untuk melihat perkembangan dan kemajuan keberhasilan proses pembelajaran; 2) Asesmen sumatif yaitu asesmen/penilaian hasil belajar untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik. Asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir pembelaran dalam kurun waktu tertentu, semester dan/atau pada akhir jenjang pendidikan. Asemen sumatif yang dilakukan pada akhir jenjang pendidikan madrasah disebut Asesmen Madrasah (AM). Asesmen Madrasah adalah asesmen sumatif yang diselenggarakan pada akhir jenjang pendidikan madrasah untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik sesuai Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan.

        Asesmen Madrasah (AM) meliputi seluruh mata pelajaran yang diajarkan pada kelas akhir pada satuan pendidikan, baik kelompok mata pelajaran wajib maupun muatan lokal. Asesmen Madrasah (AM) diikuti oleh peserta didik pada akhir jenjang pendidikan pada Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) sebagai salah satu persyaratan untuk penentuan kelulusan. Hal tersebut menegaskan bahwa pemerintah memberi wewenang penuh kepada satuan pendidikan untuk menyelenggarakan asesmen pada akhir jenjang pendidikan untuk mengukur pencapaian standar kompetensi lulusan bagi peserta didiknya.

        Dalam rangka standarisasi penyelenggaraan Asesmen Madrasah (AM), maka Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyelenggaraan Asesmen Madrasah sebagai panduan bagi Guru, Kepala, Pengawas Madrasah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyelenggarakan Asesmen Madrasah.

        Akhir dari proses pembelajaran adalah penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar merupakan salah satu komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan di madrasah. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan data/informasi untuk mengukur capaian hasil belajar peserta didik terhadap Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan. Kegiatan penilaian hasil belajar di madrasah meliputi;

        1) Penilaian harian (PH) / Asesmen Formatif yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih;

        2) Penilaian Akhir Semester (PAS) / Asesmen Sumatif yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik pada akhir semester ganjil;

        3) Penilaian Akhir Tahun (PAT) / Asesmen Sumatif yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik pada akhir semester genap; dan

        4) Asesmen Madrasah (AM) yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik pada akhir jenjang pendidikan.

        Adapun dalam artikel ini, admin coba bagikan kisi-kisi Asesmen Madrasah Mapel Bahasa Arab khusus untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah dan bagi madrasah yang menerapkan Kurikulum Merdeka berdasarkan SK Dirjen Nomor 3302.

        Kisi-kisi Soal Asesmen Madrasah Mapel Bahasa Arab MTs Tahun Pelajaran 2024-2025 - KMA 183 Tahun 2019

        MTs Arabic - Dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan asesmen sumatif pada akhir jenjang pendidikan di madrasah dalam bentuk Asesmen Madrasah (AM) Tahun Pelajaran 2024/2025, Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI telah menyiapkan kisi-kisi asesmen madrasah khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab. Kisi-kisi tersebut terlampir dalam surat edaran dengan nomor SP-2/Dt.I.I.1/PP.00/01/2025 tertanggal 13 Januari 2025, berisi tentang Kisi-kisi Asesmen Madrasah Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab Tahun Pelajaran 2024/2025.

        I. Pengertian

        Proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan asesmen/ penilaian, sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya.

        Kegiatan asesmen pembelajaran di madrasah meliputi; 1) Asesmen formatif yaitu asesmen/penilaian yang dilakukan untuk melihat perkembangan dan kemajuan keberhasilan proses pembelajaran; 2) Asesmen sumatif yaitu asesmen/penilaian hasil belajar untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik. Asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir pembelaran dalam kurun waktu tertentu, semester dan/atau pada akhir jenjang pendidikan. Asemen sumatif yang dilakukan pada akhir jenjang pendidikan madrasah disebut Asesmen Madrasah (AM). Asesmen Madrasah adalah asesmen sumatif yang diselenggarakan pada akhir jenjang pendidikan madrasah untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik sesuai Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan.

        Asesmen Madrasah (AM) meliputi seluruh mata pelajaran yang diajarkan pada kelas akhir pada satuan pendidikan, baik kelompok mata pelajaran wajib maupun muatan lokal. Asesmen Madrasah (AM) diikuti oleh peserta didik pada akhir jenjang pendidikan pada Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) sebagai salah satu persyaratan untuk penentuan kelulusan. Hal tersebut menegaskan bahwa pemerintah memberi wewenang penuh kepada satuan pendidikan untuk menyelenggarakan asesmen pada akhir jenjang pendidikan untuk mengukur pencapaian standar kompetensi lulusan bagi peserta didiknya.

        Dalam rangka standarisasi penyelenggaraan Asesmen Madrasah (AM), maka Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyelenggaraan Asesmen Madrasah sebagai panduan bagi Guru, Kepala, Pengawas Madrasah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyelenggarakan Asesmen Madrasah.

        Akhir dari proses pembelajaran adalah penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar merupakan salah satu komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan di madrasah. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan data/informasi untuk mengukur capaian hasil belajar peserta didik terhadap Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan. Kegiatan penilaian hasil belajar di madrasah meliputi;

        1) Penilaian harian (PH) / Asesmen Formatif yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih;

        2) Penilaian Akhir Semester (PAS) / Asesmen Sumatif yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik pada akhir semester ganjil;

        3) Penilaian Akhir Tahun (PAT) / Asesmen Sumatif yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik pada akhir semester genap; dan

        4) Asesmen Madrasah (AM) yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik pada akhir jenjang pendidikan.

        Adapun dalam artikel ini, admin coba bagikan kisi-kisi Asesmen Madrasah Mapel Bahasa Arab khusus untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah dan bagi madrasah yang menerapkan Kurikulum 2013 (KMA 183 Tahun 2019).

        Website ini dilindungi oleh :

        Followers

        Fanspage MTs Arabic

        Pengunjung MTs Arabic

        Live Pengunjung

        Indonesia Website Awards

        Arsip MTs Arabic

        Label

        AKM AKSI Analisis Alokasi Waktu Analisis SKL-KI-KD MTs Arsip ATP Bahasa Arab MTs Arsip Bimtek Arsip Buku Kerja Guru Arsip ITHLA Arsip Kurikulum Arsip Kurikulum Darurat Arsip Literasi Digital MTs Arsip MGMP Arsip P3K Kemenag Arsip Pelatihan Arsip Piagam MTs Arabic Arsip PPG Arsip Rapot Arsip Soal Arsip Soal Google Form Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 1 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 2 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 3 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 4 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 5 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 6 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 1 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 2 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 3 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 4 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 5 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 6 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 9 Arsip Surat Arsip TP Bahasa Arab MTs Arsip Webinar Asesmen Madrasah Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bahasa Arab MTs Buku Kerja Guru 1 Buku Kerja Guru 2 Buku Kerja Guru 3 Buku Kerja Guru 4 Buku Pegangan Guru dan Siswa ClassPoint CP Bahasa Arab MTs CPNS Daftar Hadir Daftar Nilai Daya Serap Siswa Download E-Learning Bahasa Arab MTs E-Modul Bahasa Arab Evaluasi Diri Kerja Guru Fase D Hari Guru Nasional Ikrar Guru Indonesia Ilmu Nahwu Ilmu Sharaf Indikator Soal Bahasa Arab MTs Indonesia Website Awards 2021 Info Madrasah IPK Jadwal Mengajar Guru Jurnal Agenda Guru KBC Kegiatan Pembelajaran Bahasa Arab Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 KI-KD Bahasa Arab MTs Kisi-kisi Soal KKM Bahasa Arab MTs KMA 183 Tahun 2019 KMA 347 Tahun 2022 Kode Etik Guru Kumpulan Soal Kurikulum Berbasis Cinta Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka MTs Literasi MATERI BAB 1 MATERI BAB 2 MATERI BAB 3 MATERI BAB 4 MATERI BAB 5 MATERI BAB 6 Materi Bahasa Arab MTs Media Pembelajaran Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5 Modul 6 Modul Ajar Modul Bahasa Arab Modul Bahasa Arab P3K Modul Pedagogik Modul Pedagogik P3K Modul Profesional PPG Motivasi Naskah Akademik Olimpiade Bahasa Arab Pelatihan Dugi Academy Pembelajaran Mendalam Pembiasaan Guru Madrasah Penilaian Akhir Semester Penilaian Akhir Semester Kelas 7 Penilaian Akhir Semester Kelas 8 Penilaian Akhir Semester Kelas 9 Penilaian Akhir Tahun Penilaian Harian Penilaian Tengah Semester Perangkat Pembelajaran Perbaikan Soal PPPK Program Semester Program Tahunan Quizizz Remedial dan Pengayaan RPP 1 Lembar SEMESTER 1 SEMESTER 2 Silabus Bahasa Arab MTs Soal AKM Bahasa Arab Soal Penilaian Tengah Semester Kelas 7 Soal Penilaian Tengah Semester Kelas 8 Soal Penilaian Tengah Semester Kelas 9 Tata Tertib Guru Tindak Lanjut Kerja Guru Tutorial Ujian Madrasah Wayground Wayground Arabic Wayground PAI Bahasa Arab