Indonesia Website Awards

Thursday, December 31, 2020

Materi Modul 4 KB 3 - Ilmu Bayan

MTs Arabic - Artikel ini adalah lanjutan dari materi modul 4 PPG Bahasa Arab, berikut ringkasan materinya.

Bahasan mengenai ilmu bayan terdiri dari konsep ilmu bayan dan uslub-uslub bayan yang meliputi: at-Tasybih, al-Isti’arah, al-Majaz al-Mursal, al-Majaz al-‘Aqli dan al-Kinayah.

Secara etimologi, bayan artinya ‘terbuka’ atau ‘jelas’. Sedangkan dalam konteks ilmu balaghah, ilmu bayan adalah ilmu yang mempelajari cara-cara mengemukakan suatu gagasan dengan berbagai macam redaksi yang beragam. Adapun menurut Imam Akdhari ilmu bayan bermakna ilmu yang mempelajari tata cara pengungkapan suatu makna dengan menggunakan susunan kalimat yang berbeda-beda penjelasannya.

Ilmu bayan pertama kali dikembangkan oleh Abu Ubaidah ibn al Matsani (211 H). Sebagai dasar pengembangan ilmu ini, ia menulis sebuah kitab dengan judul Majaz Al-Qur’án. Kemudian setelahnya muncul tokoh terkemuka dalam ilmu bayan ini, yaitu: Abd al-Qahir al-Jurzani. Ilmu ini terus berkembang dan disempurnakan oleh para ulama berikutnya, seperti: al-Jahizh ibn Mu’taz, Quddamah, dan Abu Hilal al-‘Askari. Sampai kini ilmu ini sudah matang dalam kajian kebahasaaraban.

Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 4 KB 3 - Ilmu Bayan Download

Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Ilmu Bayan.
Update !!! Download

Semoga bermanfaat.

Wednesday, December 30, 2020

Materi Modul 4 KB 2 - Ilmu Ma’áni

MTs Arabic - Artikel ini adalah lanjutan dari materi modul 4 PPG Bahasa Arab, berikut ringkasan materinya.

Kajian ma’ani terdiri dari konsep dan uslub ma’ani, uslub yang dimaksud dan paling penting diantaranya adalah Ijaz, Hadzf, Qashr, Tikrar, Dzikr al-Khash ba’d al-‘Amm, al-I’tiradh, al-Fashl baina al Jumlatain dan al-Iltifat.

Kata ma’ani (المعاني) adalah bentuk jamak (plural) dari kata ma’na (المعنى). Secara leksikal kata ma’ani berarti maksud atau arti. Ahli ma’ani mendefinisikannya sebagai pengungkapan melalui ucapan tentang sesuatu yang ada dalam pikiran atau disebut juga sebagai gambaran dari pikiran. Sedangkan menurut istilah, ilmu ma’ani adalah ilmu yang mempelajari lafazh atau kata bahasa arab yang sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi.

Ilmu ma’ani pertama kali di kembangkan oleh Abd al- Qahir al-Jurzani. Objek kajian ilmu ma’ani adalah kalimat-kalimat yang berbahasa arab meski bahasa lain pun pastinya sama. Ilmu ini bertujuan untuk mengungkap kemukjizatan al-Qur’an, al-Hadits dan rahasia-rahasia kefasihan kalimat-kalimat bahasa Arab, baik berbentuk puisi maupun prosa. Objek kajian ilmu ma’ani hampir sama dengan ilmu nahwu. Kaidah-kaidah yang berlaku dan digunakan pada ilmu nahwu berlaku dan digunakan pula dalam ilmu ma’ani. Perbedaan antara keduanya terletak pada wilayahnya. Ilmu nahwu lebih bersifat mufrad (berdiri sendiri) sedangkan ilmu ma’ani lebih bersifat tarkibi (dipengaruhi faktor lain). Sesuai dengan pernyataan Hasan Tamam, bahwa tugas ilmu nahwu hanya membahas kalimah dalam suatu kalimat tidak sampai melangkah pada kalimat yang lain. Kalam al-Arabi menjadi salah satu bahan kajian ilmu ma’ani. Dalam perkembangannya kalam itu terbagi atas dua bagian yaitu Kalam Insyai dan Kalam Khabari.

Kalam dalam bidang ilmu ma’ani terbagi menjadi dua yaitu kalam khabari dan kalam insya’i. Perlu diperhatikan bahwa setiap kalam, baik kalam khabari maupun kalam insya’i, terdiri atas dua unsur asasi, yaitu mahkum ‘alaih dan mahkum bih. Unsur pertama disebut sebagai musnad ilaih dan unsur kedua disebut sebagai musnad. Sedangkan kata-kata selebihnya, di luar mudhaf ilaih dan shilah, disebut sebagai qaid.

Kalam Khabari adalah kalimat yang pembicaranya dapat dikatakan sebagai orang yang benar atau dusta. Bila kalimat itu sesuai dengan kenyataan, maka pembicaranya adalah benar; dan bila kalimat itu tidak sesuai dengan kenyataan, maka pembicaranya ialah dusta.

Kalam Insya’i adalah kalimat yang pembicaranya tidak dapat disebut sebagai orang yang benar ataupun sebagai orang yang dusta

Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 4 KB 2 - Ilmu Ma’ani Download

Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Ilmu Ma’ani.
Update !!! Download

Semoga bermanfaat.

Tuesday, December 29, 2020

Materi Modul 4 KB 1 - Hakikat Ilmu Balaghah

MTs Arabic - Artikel ini adalah lanjutan dari materi modul 4 PPG Bahasa Arab, berikut ringkasan materinya.

Kata Balaghah (بلاغة) secara bahasa barasal dari kata بلغ maknanya sampai, atau sinonim dari kata وصل.

Dalam kajian sastra, balaghah (بلاغة) ini menjadi sifat dari كلام dan متكلم, sehingga lahirlah sebutan كلام بليغ dan متكلم بليغ. Maksud dari كلام بليغ yaitu ucapan atau pembicaraan yang sesuai dengan situasi dan kondisi pendengar serta terdiri dari kata-kata yang fashih, adapun متكلم بليغ yaitu orang yang mampu menyampaikan pembicaraannya sesuai dengan situasi dan kondisi pendengarnya dengan kata-kata yang tepat nan indah. Sehingga apa yang ada dalam pikiran pembicara sampai dengan baik kepada pendengarnya.

Secara ilmiah, ilmu balaghah merupakan suatu disiplin ilmu yang mengarahkan pembelajarannya untuk bisa mengungkapkan ide pikiran dan perasaan seseorang berdasarkan kepada kejernihan jiwa dan ketelitian dalam menangkap keindahan. Kalam yang paling baligh dan memiliki fashahah tertinggi adalah al-Qur’an dan Hadits Rasulullah Saw.

Sebagai sebuah disiplin ilmu, ilmu balaghah mempunyai tiga bidang kajian mencakup ilmu bayan, ilmu ma’ani, dan ilmu badi’.

Ilmu bayan yaitu ilmu yang mempelajari cara-cara menyampaikan suatu gagasan dengan redaksi yang bervariasi.

Ilmu ma’ani yaitu Ilmu yang mempelajari hal ihwal bahasa Arab yang sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi.

Sedangkan ilmu badi’ yaitu ilmu yang mempelajari segi-segi dan keistimewaan- keistimewaan yang dapat membuat kalimat semakin indah baik lafadz maupun makna.

Secara singkat balaghah berarti مطابقة لمقتضى الحال مع فصاحته (sesuai situasi dan kondisi). Siyaq (konteks) adalah dimaknai sebagai hubungan makna kebahasaan dalam kalimat, dalam kalimat yang berbeda, antara kalimat yang satu dengan yang lainnya. Adapun uslub (الأسلوب) atau gaya bahasa atau style adalah cara mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui bahasa.

Bahasa Arab memiliki keunikan yang tidak dimiliki selainnya. Dan dengannya maka kefashahahannya semakin tinggi. Maka dari itu ilmu balaghah ini adalah salah satu fan ilmu yang wajib diketahui bahkan dipelajari ( kembali ) oleh para pelajar bahasa Arab, terlebih guru Bahasa Arab.

Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 4 KB 1 - Hakikat Ilmu Balaghah Download

Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Hakikat Ilmu Balaghah.
Update !!! Download

Semoga bermanfaat.

Monday, December 28, 2020

Materi Modul 3 KB 4 - Majzumat

MTs Arabic - Artikel ini adalah lanjutan dari materi modul 3 PPG Bahasa Arab, berikut ringkasan materinya.

Secara bahasa kata al-Jazmu bermakna al-Qoth’u [memutus atau memastikan]. Adapun menurut istilah nahwu yang dimaksud dengan jazm adalah perubahan khusus yang ditandai dengan harokat sukun -di akhir kata- atau tanda lain yang menggantikannya. I’rob jazm ini hanya ada pada fi’il mudhori’ [kata kerja sekarang/akan datang] dan tidak ada pada isim [kata benda] atau jenis fi’il yang lain [madhi dan amr].

Jazm merupakan alamat yang terakhir yakni yang keempat dari urutan rafa’, nashab, jar (khofad), dan jazem. Dan urutan ini sudah paten karena dari berbagai kitab nahwu dan ulama’ nahwu tidak ada perbedaan terhadap urutan i’rab.

Tanda-tanda I'rob Jazm :

1. Harokat Sukun
Sukun menjadi alamat bagi i’rab jazm pada fi’il mudhari’ yang pada bagian akhirnya tidak berhuruf ‘illat, yaitu alif, wawu, dan ya’.

2. Hadzfu ( Membuang )
Membuang itu menjadi tanda bagi i’rab jazm pada fi’il mudhari’ yang mu’tal akhir (kata yang akhirnya bertemu dengan huruf ‘illat) dan pada fi’i-fi’il yang di-rafa’-kan nya dengan nun tetap.

Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 3 KB 4 - Majzumat Download
Update !!! Download

Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Majzumat.

Semoga bermanfaat.

Sunday, December 27, 2020

Materi Modul 3 KB 3 - Majruratul Asma

MTs Arabic - Artikel ini adalah lanjutan dari materi modul 3 PPG Bahasa Arab, berikut ringkasan materinya.

Majrurat al-asma adalah kumpulan isim (kata benda) yang berada dalam kondisi majrur dalam i’rabnya. Penyebab majrurnya adalah dikarenakan adanya ‘amil (pemarkah) yang berada di depan isim tersebut.

Majrurat al-asma termasuk kelompok isim Mu’rab, yaitu kelompok kata yang berubah-ubah kondisi akhirnya mengikuti kaidah i’rab. Perubahan kata dalam Bahasa Arab terbagi menjadi empat. Empat macam i’rab ini didasari oleh 4 harakat dalam Bahasa Arab, yaitu dhammah, fathah, kasrah, dan sukun. Adapun majrurat al-asma termasuk kelompok isim majrur atau kasrah.

Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 3 KB 3 - Majruratul Asma Download
Update !!! Download

Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Majruratul Asma.

Semoga bermanfaat.

Saturday, December 26, 2020

Materi Modul 3 KB 2 - Manshubatul Asma

MTs Arabic - Artikel ini adalah lanjutan dari materi modul 3 PPG Bahasa Arab, berikut ringkasan materinya.

Manshubat al-asma adalah kumpulan isim (kata benda) yang berada dalam kondisi manshub dalam i’rabnya. Penyebab marfu’nya adalah dikarenakan adanya ‘amil (pemarkah) yang berada di depan isim tersebut.

Manshubat al-asma termasuk kelompok isim Mu’rab, yaitu kelompok kata yang berubah-ubah kondisi akhirnya mengikuti kaidah i’rab. Perubahan kata dalam Bahasa Arab terbagi menjadi empat. Empat macam i’rab ini didasari oleh 4 harakat dalam Bahasa Arab, yaitu dhammah, fathah, kasrah, dan sukun. Adapun Manshubat asma termasuk kelompok isim nasab atau fathah.

Manshubatul Asma terbagi menjadi 14 macam, yaitu :

1. Maf'ul Bih

2. Mashdar

3. Dzaraf Zaman

4. Dzaraf Makan

5. Hal

6.Tamyiz

7. Mustatsna

8. Isim La

9. Munada

10. Maf'ul Min Ajlih

11. Maf'ul Ma'ah

12. Khabar Kaana Wa Akhwatuha

13. Isim Inna Wa Akhwatuha

14. Tawabi' lil Manshub

Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 3 KB 2 - Manshubatul Asma Download
Update !!! Download

Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Manshubatul Asma.

Semoga bermanfaat.

Friday, December 25, 2020

Materi Modul 3 KB 1 - Marfu'atul Asma

MTs Arabic - Artikel ini adalah lanjutan dari materi modul 3 PPG Bahasa Arab, berikut ringkasan materinya.

Marfuatul asma adalah kumpulan isim (kata benda) yang berada dalam kondisi marfu dalam i’rabnya. Penyebab marfu’nya adalah dikarenakan adanya ‘amil (pemarkah) yang berada di depan isim tersebut. Marfuatul asma termasuk kelompok isim Mu’rab, yaitu kelompok kata yang berubah-ubah kondisi akhirnya mengikuti kaidah i’rab. Perubahan kata dalam Bahasa Arab terbagi menjadi empat. Empat macam i’rab ini didasari oleh 4 harakat dalam Bahasa Arab, yaitu dhammah, fathah, kasrah, dan sukun. Adapun marfuatul asma termasuk kelompok isim rafa’ atau dhammah.

Ada 7 macam marfuatul asma, yaitu: fail, naibul fail, mubtada, khabar, isim kana dan saudaranya, khabar inna dan saudaranya, dan tawabi' yaitu naat, athaf, tawkid, dan badal

1. Fail
Fail adalah isim marfu yang terletak setelah fiil ma’lum untuk menunjukkan makna pelaku dari suatu pekerjaan

2.  Naibul Fa’il
Naibul fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il majhul untuk menunjukkan orang yang dikenai pekerjaan

3.  Mubtada
Mubtada’ adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek)

4. Khobar
Khobar adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna mubtada’ (Predikat)

5.  Isim Kaana dan Saudaranya
Isim Kaana dan saudari-saudarinya merupakan fi’il-fi’il yang masuk pada susunan mubtada’ dan khobar sehingga merofa’kan mubtada’ dan menashobkan khobar. Mubtada’ yang telah dirofa’kan oleh kaana dan saudari-saudarinya dikenal dengan Isim Kaana Khobar yang telah dinashobkan oleh kaana dan saudari-saudarinya dikenal dengan Khobar Kaana

6.  Khabar Inna dan Saudaranya
Khobar Inna dan saudari-saudarinya merupakan huruf yang masuk pada susunan mubtada dan khobar, sehingga menashabkan mubtada dan merofa’kan khobar. Mubtada’ yang telah dinashabkan oleh inna dan saudari-saudarinya dikenal dengan Isim Inna. Khobar yang telah dirofa’kan oleh inna dan saudari-saudarinya dikenal dengan Khobar Inna. Sehingga istilahnya menjadi berubah, dari mubtada menjadi isim inna dan khobar menjadi khobar inna.

7.  Attawabi lil marfu
Tawabi’ adalah kata yang mengikuti hukum kata sebelumnya ditinjau dari sisi i’rab

Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 3 KB 1 - Marfu'atul Asma Download
Update !!! Download

Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Marfu'atul Asma'.

Thursday, December 24, 2020

Materi Modul 2 KB 4 - Tarkib Idhafah dan Tarkib Washfi

MTs Arabic - Artikel ini adalah lanjutan dari materi modul 2 PPG Bahasa Arab, berikut ringkasan materinya.

Idhofah atau kata majemuk ialah penyandaran suatu kata isim kepada yang lain untuk menunjukkan pengertian yang lebih khusus. Dalam susunannya, dikenal istilah mudhaf (kata yang disandarkan) dan mudhaf ilaih (kata yang disandari).

 Syarat-Syarat Idhofah :

-  Dalam susunan mudhof tidak boleh didahului alif lam (ال)
-  Idhofah tidak boleh tanwin
-  Membuang nun mutsanna atau jamak pada mudhof dalam idhofah

 Macam-macam idhofah :

-  Idhofah ma'nawiyyah, disebut juga idhofah mahdhoh. Yaitu idhofah yang mudhofnya bukan berupa isim sifat dan mudhof ilaihnya bukan ma'mulnya.
-  Idhofah lafdhiyyah disebut juga idhafah ghairu mahdhoh. Yaitu mudhofnya berupa isim sifat (isim fail, isim maf‟ul), sedangkan mudhof ilaihnya merupakan ma'mulnya.

Na'at dan man'ut Na'at adalah lafadz/kata yang menunjukkan sifat pada isim sebelumnya, maka isim yang disifati tersebut dinamakan Man'ut Na'at akan mengikuti man'ut ketika posisi rafa', nasab, dan jarr.

Na'at dalam bahasa indonesia biasa disebut keterangan sifat, sedangkan man'ut adalah kata yang disifati, kondisi i'rab na'at akan mengikuti man'ut, jika man'ut dalam posisi rafa' (berharokat dhammah) maka na'at juga berharokat fathah, begitu pula nasab dan jarr. na'at juga akan mengikuti man'ut dalam hal mufrad (tunggal), tasniah (dua) dan jamak. juga dalam hal mudzakkar dan muannats, lalu dalam hal ma'rifat dan nakirah.

 Ketentuan-Ketentuan Na'at :

-  Na'at harus mengikuti man'ut dari sisi ta'yin (kejelasan)nya
-  Na'at harus mengikuti man'ut dari sisi 'adad (jumlah)nya
-  Na'at harus mengikuti man'ut dari sisi nau' (jenis)nya

Na'at adalah tabi' yang menyifati isim sebelumnya. Na'at biasanya disebut sifat. Na'at juga isim yang mengikuti isim sebelumnya atau man'ut dalam hal rafa', nashab dan jarnya, serta ma'rifah dan nakirahnya. Maksudnya, Na'at itu harus mengikuti man'utnya. Ia harus dibaca Rafa', jika man'utnya marfu'; dibaca Nashab, jika man'utnya manshub; dibaca Khafad/Jarr, jika man'utnya majrur. Ia juga harus ma'rifah, jika man'utnya ma'rifah; serta Nakirah, jika man'utnya nakirah.

Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 2 KB 4 - Tarkib Idhafah dan Tarkib Washfi Download
Update !!! Download

Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Tarkib Idhafah dan Tarkib Washfi.

Semoga bermanfaat.

Wednesday, December 23, 2020

Materi Modul 2 KB 3 - Jumlah Fi’liyyah (Fi’il + Fa’il)

MTs Arabic - Artikel ini adalah lanjutan dari materi modul 2 PPG Bahasa Arab, berikut ringkasan materinya.

Dalam bahasa Arab, kata “jumlah” (الجملة) berarti kalimat. Jumlah fi'liyyah berarti kalimat fi'liyyah. Maksudnya, kalimat yang unsur pokoknya adalah fi'il. Dalam bahasa Indonesia dan Inggris, istilah yang sepadan dengan jumlah fi'liyah adalah kalimat verba, tetapi struktur kalimat verba bahasa Arab berbeda dengan struktur kedua bahasa tersebut. Secara umum, struktur jumlah fi'liyah (kalimat verba) dalam bahasa Arab menempatkan kata fi'il (verba) di awal kalimat, sedangkan di dalam bahasa Indonesia atau Inggris, umumnya kata verba tersebut berada setelah subjek atau bukan di awal kalimat.

Unsur pokok pembentuk jumlah fi'liyyah ada dua, yaitu: fi'il (verba/predikat) dan fa'il (pelaku/subjek) atau fi'il (verba) dan naibul fa'il (pengganti subjek). Adapun maf'ul bih (objek) hanya menjadi pelengkap kalimat apabila kata fi'il-nya membutuhkan objek (maf'ul bih). Karena posisinya sebagai unsur pokok pembentuk jumlah fi'liyyah, kata fi'il berada di awal kalimat. fi'il sendiri artinya kejadian atau peristiwa (al-hadats), sehingga jumlah fi'liyyah menggambarkan adanya suatu kejadian atau peristiwa. Dalam istilah nahwu, unsur pokok pembentuk jumlah disebut  dengan 'umdah al jumlah atau 'umdah al-kalâm, sedangkan unsur pelengkapnya disebut fudhlah al-jumlah atau fudhlah al-kalâm.

Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 2 KB 3 - Jumlah Fi’liyyah (Fi’il + Fa’il) Download
Update !!! Download

Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Jumlah Fi’liyyah (Fi’il + Fa’il).

Semoga bermanfaat.

Tuesday, December 22, 2020

Materi Modul 2 KB 2 - Jumlah Ismiyyah (Mubtada + Khabar)

MTs Arabic - Artikel ini adalah lanjutan dari materi modul 2 PPG Bahasa Arab, berikut ringkasan materinya.

Jumlah Ismiyyah adalah kalimat yang diawali dengan kata isim (nomina). Jumlah ismiyyah terdiri dari 2 bagian, yaitu "Mubtada" (المبتدأ) sebagai pangkal kalimat dan "Khabar" (الخبر) sebagai pelengkap kalimat.

Mubtada adalah subjek sebuah kalimat, bisa berupa kata benda atau bisa berupa kata ganti (dhamir). Mubtada harus Marfu' (مرفوع), artinya harakat terakhirnya harus dhommah atau dhommatain atau sesuai dengan tanda pada i'rab isim atau kasus nomina (perhatikan peta konsep tentang i'rab isim / kasus nomina).

Khabar adalah predikat sebuah kalimat yang berfungsi melengkapi makna mubtada atau memberikan informasi / berita mengenai mubtada.

Dengan demikian, jumlah ismiyyah ialah pola kalimat yang diawali dengan kata isim (nomina) sebagai mubtada yang merupakan pangkal kalimat lalu diikuti oleh khabar (predikat) sebagai pelengkap mubtada.

Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 2 KB 2 - Jumlah Ismiyyah (Mubtada + Khabar) Download
Update !!! Download

Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Jumlah Ismiyyah (Mubtada + Khabar).

Semoga bermanfaat.

Monday, December 21, 2020

Materi Modul 2 KB 1 - Ilmu Nahwu dan Pola Kalimat Dasar

MTs ArabicArtikel ini adalah lanjutan dari materi modul 2 PPG Bahasa Arab, berikut ringkasan materinya.

Seorang guru bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) atau yang sederajat, dituntut untuk mengusai kaidah-kaidah tata bahasa di dalam ilmu nahwu, minimal kaidah dasar. Sebab, dengan menguasai ilmu nahwu, seorang guru bahasa Arab telah berperan dalam menjaga keaslian, ketepatan, dan kebenaran bahasa Al-Quran dan hadis, serta bahasa Arab secara umum, dari  aspek-aspek yang merusak bahasa, seperti interferensi, kesalahan penggunaan tata bahasa, dan kekeliruan penuturan.

Adapun para siswa yang belajar bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) atau yang sederajat tidak perlu mempelajari ilmu nahwu secara khusus. Sebab, pembelajaran bahasa Arab di tingkat satuan pendidikan tersebut menggunakan bahan ajar yang berorientasi pada sistem pembelajaran terpadu, integrated system, atau all in one system (nazhariyyah wahdah). Pada sistem ini, bahasa dipandang sebagai sesuatu yang utuh, dan saling berhubungan, bukan sebagai bagian yang terpisah-pisah. Oleh karena itu, hanya ada satu mata pelajaran, yaitu bahasa Arab, satu buku teks, satu evaluasi, dan satu nilai hasil belajar.

Ilmu nahwu atau sintaksis Arab memiliki posisi yang sentral dan utama dalam pengkajian bahasa. Sebab, dengan ilmu nahwu, kita dapat membedakan mana perkataan, tuturan, atau struktur kalimat yang benar dan mana pula yang salah atau keliru. Orang yang menguasai ilmu nahwu (sintaksis) akan mampu menangkap maksud yang tepat dari sebuah perkataan atau tuturan yang tertulis dalam rangkaian kalimat. Sebaliknya, yang tidak menguasai ilmu nahwu akan kesulitan dalam memahami maksud dari rangkaian struktur kalimat. Dengan pemahaman terhadap struktur kalimat tersebut, ia pun dapat memahami makna yang tersurat dari teks (nashsh). Selanjutnya, apabila penguasaan ilmu nahwu ini ditunjang dengan ilmu balaghah, semantik, pragmatik, dan analisis wacana, ia pun akan mampu menemukan makna-makna yang tersirat dan tersembunyi dari teks.

Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 2 KB 1 - Ilmu Nahwu dan Pola Kalimat Dasar Download
Update !!! Download

Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Ilmu Nahwu dan Pola Kalimat Dasar.

Semoga bermanfaat.

Sunday, December 20, 2020

Materi Modul 1 KB 4 - Mizan Sharfi dan Bina Al-Kalimah

MTs ArabicArtikel ini adalah lanjutan dari materi modul 1 PPG Bahasa Arab, berikut ringkasan materinya.

Mizan Sharfi (الميزان الصرفي) atau wazn sharfi (الوزن الصرفي) adalah alat timbang atau acuan untuk menentukan sebuah bangunan/konstruksi kalimah (kata). Mizan Sharfi dilambangkan dengan tiga harf : ف, ع, dan ل yang membentuk wazan فَعَلَ (fa-'a-la); artinya berbuat. Suatu kalimah terdiri atas huruf-huruf asli/akar (الحروف الأصلية) yang menjadi unsur pembentuknya. Mayoritas kalimah bahasa Arab memiliki 3 (tiga) huruf asli/konsonan dasar yang dapat diperbandingkan dengan wazan فَعَلَ (fa-'a-la) tersebut.

Bina al-Kalimah (بناء الكلمة) adalah bentuk dasar konstruksi kalimah (bangunan kata).  Bentuk dasar konstruksi kalimah berkaitan erat dengan harf 'illat (semi vokal), yaitu: alif (ا) wawu (و), dan ya (ي) yang menjadi unsur pembentuknya. bina al-kalimah secara umum dibagi menjadi 2 (dua): bina shahîh (البناء الصحيح) yaitu konstruksi yang tidak memiliki harf 'illat; dan bina mu'tal (البناء المعتل) yaitu konstruksi yang memiliki harf 'illat. Kalimah fiil jika ditinjau dari ada atau tidaknya huruf 'illat di dalam konstruksinya dibagi dua, yaitu: fiil shahîh (الفعل الصحيح) dan fiil mu'tal (الفعل المعتل)

Bina Shahih (البناء الصحيح) secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu: bina' salim (السالم), bina mahmuz (المهموز), dan bina mudha'af (المضاعف). Sedangkan bina mu'tal (البناء المعتل), dibagi menjadi lima, yaitu : bina mitsal (المثال), bina ajwaf (الأجوف), bina naqish (الناقص), bina lafif mafruq (اللفيف المفروق), dan bina lafif maqrun (اللفيف المقرون).

Bina shahîh sâlim (الصحيح السالم) ialah konstruksi kalimah yang tiga huruf aslinya (akar) shahîh atau tidak cacat salah satunya, tidak ada hamzah, dan tidak sejenis huruf kedua (ain fiil dan ketiganya (lâm fiil)

Bina shahîh mahmûz (الصحيح المهموز) ialah konstruksi kalimah yang salah satu dari tiga huruf aslinya (akar) berupa hamzah, tidak sejenis huruf kedua dan ketiganya, dan tidak ada huruf 'illat di dalamnya.

Bina shahîh mudha'af (الصحيح المضاعف) ialah konstruksi kalimah yang sejenis huruf kedua (ain fiil) dan ketiganya (lâm fiil), serta tidak ada hamzah dan huruf 'illat di dalamnya.

Bina mu'tal (البناء المعتل) secara umum dibagi dua, yaitu yang huruf 'illat-nya satu dan yang huruf 'illat-nya dua. Yang huruf 'illatnya satu, yaitu: bina mitsâl (المثال) bina ajwaf (الأجوف) dan bina nâqish (الناقص) Sedangkan, yang huruf 'illat-nya dua, yaitu: bina lafîf mafrûq (اللفيف المفروق) dan bina lafîf maqrûn (اللفيف المقرون)

Bina mitsâl (المثال) ialah konstruksi kalimah yang huruf pertama (fâ fiil) dari tiga huruf aslinya berupa huruf 'illat, disebut juga mu'tal al-fâ (معتل الفاء). Bina ajwaf (معتل الأجوف) ialah konstruksi kalimah yang huruf kedua (ain fiil) dari tiga huruf aslinya berupa huruf 'illat, disebut juga mu'tal al-ain (معتل العين). Bina nâqish (الناقص) ialah konstruksi kalimah yang huruf ketiga (lâm fiil) dari tiga huruf aslinya berupa huruf 'illat, disebut juga mu'tal al-lâm (معتل اللام).

Bina lafîf mafrûq (اللفيف المفروق) ialah konstruksi kalimah yang huruf pertama (fâ fiil) dan huruf ketiga (lâm fiil) berupa huruf 'illat. Bina lafîf maqrûn (اللفيف المقرون) ialah konstruksi kalimah yang huruf kedua (ain fiil) dan huruf ketiga (lâm fiil) berupa huruf 'illat.

Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 1 KB 4 - Mizan Sharfi dan Bina Al-Kalimah Download
Update !!! Download
Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Mizan Sharfi dan Bina Al-Kalimah.

Semoga bermanfaat.

Materi Modul 1 KB 3 - Klasifikasi Kata Isim dan Kata Fi'il

MTs Arabic - Artikel ini adalah lanjutan dari materi modul 1 ppg bahasa arab, berikut ringkasan materinya.

  • Kalimah Isim ditinjau dari jenisnya dibagi menjadi dua, yaitu : mudzakkar (المذكر) dan muannats (المؤنث).
  • Kalimah Isim ditinjau dari arti umum dan khusus, dibagi menjadi dua, yaitu : nakirah (المكرة) dan ma'rifat (المعرفة)
  • Kalimah Isim ditinjau dari bilangan artinya dibagi menjadi tiga, yaitu : mufrad (المفرد), mutsanna (المثنى), jama' (الجمع)
  • Kalimah Isim ditinjau dari bentuk akhirnya, dibagi menjadi dua, yaitu : shahih al-akhir (صحيح الآخير) dan ghair shahih al-akhir (غير صحيح الآخير)
  • Isim ghair shahih al-akhir dibagi menjadi tiga, yaitu : isim maqshur (اسم  المقصور), isim manqush (اسم المنقوص), dan isim mamdud (اسم الممدود)
  • Kalimah Fi'il ditinjau dari huruf shahih dan huruf 'illat yang menjadi konstuksinya dibagi menjadi dua, yaitu : fi'il shahih (الفعل الصحيح) dan fi'il mu'tal (الفعل المعتل). Fi'il shahih dibagi menjadi tiga, yaitu : salim (سالم), mahmuz (مهموز), dan mudha'af (مضاعف); sedangkan fi'il mu'tal dibagi menjadi lima, yaitu : mitsal (مثال), ajwaf (أجوف), naqish (ناقص), lafif mafruq (لفيف مفروق), dan lafif maqrun (لفيف مقرون)
  • Kalimah Fi'il ditinjau dari jumlah huruf dalam konstruksinya dibagi menjadi dua, yaitu : fi'il mujarrad (الفعل المجرد) dan fi'il mazid (الفعل المزيد). Fi'il mujarrad dibagi menjadi dua, yaitu : fi'il tsulatsi mujarrad (الفعل الثلاثي المجرد) dan fi'il ruba'i mujarrad (الفعل الرباعي المجرد)
  • Fi'il mazid (الفعل المزيد) dibagi menjadi dua, yaitu : fi'il tsulatsi mazid (الفعل الثلاثي المزيد) dan fi'il ruba'i mazid (الفعل الرباعي المزيد). Fi'il tsulatsi mazid dibagi tiga, yaitu : yang ditambah satu huruf (الثلاثي المزيد بحرف), dua huruf (الثلاثي المزيد بحرفين), dan tiga huruf (الثلاثي المزيد بثلاثة أحرف). Sedangkan  fi'il ruba'i mazid dibagi menjadi dua, yaitu fi'il ruba'i yang ditambah satu huruf (الرباعي المزيد بحرف) dan dua huruf (الرباعي المزيد بحرفين)
  • Kalimah Fi'il ditinjau dari segi waktu yang menyertai situasinya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : fi'il madhi (الفعل الماضي), fi'il mudhari' (الفعل المضارع), dan fi'il amr (الفعل الأمر). Jenis fi'il madhi memiliki 14 bentuk sesuai dengan dhamir yang menyertai situasinya. Jenis fi'il mudhari' juga memiliki 14 bentuk sesuai dengan dhamir yang menyertai situasinya. Sedangkan jenis fi'il amr memiliki 6 bentuk sesuai dengan dhamir yang menyertai situasinya.
  • Kalimah Fi'il ditinjau dari kebutuhannya pada objek ( maf'ul bih ) dibagi menjadi dua, yaitu : fi'il lazim (الفعل اللازم) dan fi'il muta'addi (الفعل المتعدي). Fi'il lazim ialah fi'il yang membutuhkan maf'ul bih (objek). Sedangkan fi'il muta'addi ialah fi'il yang membutuhkan maf'ul bih (objek).
  • Kalimah Harf dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : harf yang masuk pada kalimah fi'il, harf yang masuk pada kalimah isim, dan harf yang masuk pada kalimah fi'il dan isim.
Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 1 KB 3 - Klasifikasi Kata Isim dan Kata Fi'il Download
Update !!! Download

Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Klasifikasi Kata Isim dan Kata Fi'il.

Semoga bermanfaat.

Materi Modul 1 KB 2 - Klasifikasi Kata dalam Bahasa Arab

MTs Arabic - Kalimah (kata) ialah lafazh (bunyi bahasa) yang sengaja diucapkan untuk makna tunggal (mufrad); atau lafazh yang mengandung makna dalam keadaan mandiri atau ketika bersambung dengan lafazh lain. Kalimah dapat dipadankan dengan “kata” dalam bahasa Indonesia. Kata ialah satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas dan mengandung makna; atau satuan (unsur) bahasa yang berupa morfem bebas dan mengandung makna.

Kalimah diklasifikasikan ke dalam tiga kelas, yaitu: isim (إسم), fi'il (فعل), dan harf (حرف). Dalam linguistik umum, isim (إسم), dapat dipadankan dengan nomina dan adjektiva, fi'il (فعل) disejajarkan dengan verba, dan harf (حرف) disetarakan dengan partikel.

Ciri isim ialah dapat disisipi alif lam “ال” di awalnya, dapat didahului harf jarr (حرف الجر), dapat didahului harf nidâ' (حرف النداء; partikel sapaan), dapat menerima tanwin (ًٌٍ) di akhir, dan bisa menjadi sandaran (مسند) bagi kata yang lain.

Ciri fi‘il ialah dapat disisipi dhamîr (kata ganti) , تُ , تِ , تَ dan تْ di akhir, dapat disisipi يْ di akhir fi'il amr, dapat disisipi نّ (nun syiddah) di akhir fi'il mudhâri dan fi'il amr, dan dapat didahului oleh سَ، قدْ، dan سَوْفَ

Ciri harf ialah tidak dapat menerima ciri-ciri kalimah isim dan fi'il. Umumnya terdiri dari satu huruf atau dua huruf yang bermakna.

Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 1 KB 2 - Klasifikasi Kata dalam Bahasa Arab Download
Update !!! Download
Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Klasifikasi Kata dalam Bahasa Arab.

Semoga bermanfaat.

Materi Modul 1 KB 1 - Ta'rif Ilmu Sharaf dan Urgensinya

MTs Arabic - Ilmu Sharaf ialah ilmu yang membahas tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada kalimah (kata) berbahasa Arab sebelum digunakan di dalam struktur/kalimat. Kaidah-kaidah perubahan kalimah dalam bahasa Arab disebut qawâ'id sharfiyyah. Proses pembentukan dan perubahan kalimah disebut tasrif (tashrîf). Tasrif memiliki dua model, yaitu: tashrîf isthilâhî (perubahan morfem-akar ke bentuk kalimah baru yang memiliki istilah/terminologis khusus) dan tashrîf lughawî (perubahan kata yang disesuaikan dengan kondisi dhamîr [pronomina persona]).

Objek kajian ilmu sharaf adalah bangunan/konstruksi semua kalimah berbahasa Arab, proses pembentukannya, dan perubahan shîghah (bentuk kalimah) yang disertai dengan perubahan makna. Ilmu sharaf hanya mengkaji kalimah yang mengalami perubahan, yaitu isim mutamakkin (kata benda dan sifat yang mengalami perubahan bentuk) dan fi'il mutasharif (kata kerja yang menerima perubahan). Akan tetapi, ditinjau dari bentuknya sebagai kalimah, harf (partikel) tetap disinggung dalam ilmu sharaf. Harf tidak menjadi bahasan utama karena bentuknya tidak berubah atau tetap.

Spesifikasi kajian ilmu sharaf ialah semua kalimah berbahasa Arab yang dapat berubah bentuk dalam keadaannya yang tunggal (ifrâd) atau belum tersusun di dalam jumlah/struktur kalimat. Ilmu sharaf mengkaji perubahan akar kata atau al-hurûf al-ashliyyah, yaitu konsonan asli (bukan tambahan) yang menjadi dasar konstruksi kalimah (morfem akar), ashl al-musytaqqât (akar kalimah yang dibentuk), wazn-wazn (acuan kata), dan makna yang muncul dari setiap perubahan kalimah. Ilmu sharaf berbeda dengan ilmu nahwu dalam meninjau kalimah. Bila ilmu sharaf meninjau kalimah dari segi bentuknya (dan maknanya) sebelum digunakan di dalam struktur / kalimat, maka ilmu nahwu  meninjau kalimah dari segi fungsinya di dalam struktur / kalimat. Ilmu sharaf memperhatikan semua perubahan yang terjadi di dalam kalimah / kata, sedangkan ilmu nahwu memperhatikan perubahan yang terjadi pada setiap akhir kalimah yang tersusun di dalam jumlah karena perbedaan âmil (faktor) yang mempengaruhinya.

Tujuan pembelajaran ilmu sharaf ialah untuk menjaga kesalahan berbahasa Arab dan menuliskan kosakatanya sesuai dengan kaidah atau acuan yang benar. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari pembelajaran ilmu sharaf ialah mengetahui berbagai konstruksi kalimah berbahasa Arab serta akar katanya untuk menjaga lidah dari kesalahan berbahasa disertai upaya memperhatikan aturan penulisan kosakata bahasa.

Signifikansi ilmu sharaf dalam tata bahasa Arab ialah adanya acuan-acuan yang benar dalam pembentukan dan perubahan kalimah berbahasa Arab sehingga para pengguna bahasa Arab terhindar dari kesalahan berbahasa, khususnya dalam mengucapkan aneka bentuk kalimah/kosakata bahasa Arab, membacanya, dan atau menuliskannya.

Untuk isi modul lengkapnya, silahkan download disini :

Materi Modul 1 KB 1 - Ta'rif Ilmu Sharaf dan Urgensinya Download
Update !!! Download

Baca Juga :
Demikian artikel yang berisi tentang rangkuman tentang Ta'rif Ilmu Sharaf dan Urgensinya.

Website ini dilindungi oleh :

Followers

Fanspage MTs Arabic

Pengunjung MTs Arabic

Live Pengunjung

Indonesia Website Awards

Arsip MTs Arabic

Label

AKM AKSI Analisis Alokasi Waktu Analisis SKL-KI-KD MTs Arsip ATP Bahasa Arab MTs Arsip Bimtek Arsip Buku Kerja Guru Arsip ITHLA Arsip Kurikulum Arsip Kurikulum Darurat Arsip Literasi Digital MTs Arsip MGMP Arsip P3K Kemenag Arsip Pelatihan Arsip Piagam MTs Arabic Arsip PPG Arsip Rapot Arsip Soal Arsip Soal Google Form Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 1 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 2 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 3 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 4 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 5 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 6 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 1 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 2 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 3 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 4 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 5 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 6 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 9 Arsip Surat Arsip TP Bahasa Arab MTs Arsip Webinar Asesmen Madrasah Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bahasa Arab MTs Buku Kerja Guru 1 Buku Kerja Guru 2 Buku Kerja Guru 3 Buku Kerja Guru 4 Buku Pegangan Guru dan Siswa ClassPoint CP Bahasa Arab MTs CPNS Daftar Hadir Daftar Nilai Daya Serap Siswa Download E-Learning Bahasa Arab MTs E-Modul Bahasa Arab Evaluasi Diri Kerja Guru Fase D Hari Guru Nasional Ikrar Guru Indonesia Ilmu Nahwu Ilmu Sharaf Indikator Soal Bahasa Arab MTs Indonesia Website Awards 2021 Info Madrasah IPK Jadwal Mengajar Guru Jurnal Agenda Guru KBC Kegiatan Pembelajaran Bahasa Arab Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 KI-KD Bahasa Arab MTs Kisi-kisi Soal KKM Bahasa Arab MTs KMA 183 Tahun 2019 KMA 347 Tahun 2022 Kode Etik Guru Kumpulan Soal Kurikulum Berbasis Cinta Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka MTs Literasi MATERI BAB 1 MATERI BAB 2 MATERI BAB 3 MATERI BAB 4 MATERI BAB 5 MATERI BAB 6 Materi Bahasa Arab MTs Media Pembelajaran Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5 Modul 6 Modul Ajar Modul Bahasa Arab Modul Bahasa Arab P3K Modul Pedagogik Modul Pedagogik P3K Modul Profesional PPG Motivasi Naskah Akademik Olimpiade Bahasa Arab Pelatihan Dugi Academy Pembelajaran Mendalam Pembiasaan Guru Madrasah Penilaian Akhir Semester Penilaian Akhir Semester Kelas 7 Penilaian Akhir Semester Kelas 8 Penilaian Akhir Semester Kelas 9 Penilaian Akhir Tahun Penilaian Harian Penilaian Tengah Semester Perangkat Pembelajaran Perbaikan Soal PPPK Program Semester Program Tahunan Quizizz Remedial dan Pengayaan RPP 1 Lembar SEMESTER 1 SEMESTER 2 Silabus Bahasa Arab MTs Soal AKM Bahasa Arab Soal Penilaian Tengah Semester Kelas 7 Soal Penilaian Tengah Semester Kelas 8 Soal Penilaian Tengah Semester Kelas 9 Tata Tertib Guru Tindak Lanjut Kerja Guru Tutorial Ujian Madrasah Wayground Wayground Arabic Wayground PAI Bahasa Arab