Soal dan Jawaban Ujian Madrasah Mapel Bahasa Arab MTs Tahun Pelajaran 2019-2020
MTs Arabic - Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan data atau informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pengumpulan informasi tersebut ditempuh melalui berbagai teknik penilaian, menggunakan berbagai instrumen, dan berasal dari berbagai sumber. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas sistem penilaiannya. Sistem penilaian yang baik akan mendorong guru untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih baik. Penilaian harus dilakukan secara efektif. Oleh karena itu, meskipun informasi dikumpulkan sebanyak-banyaknya dengan berbagai upaya, tapi kumpulan informasi tersebut tidak hanya lengkap dalam memberikan gambaran, tetapi juga harus akurat untuk menghasilkan keputusan.
Pengumpulan informasi pencapaian hasil belajar peserta didik memerlukan metode dan instrumen penilaian, serta prosedur analisis sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan Kompetensi Dasar (KD) sebagai kompetensi minimal yang harus dicapai oleh peserta didik. Untuk mengetahui ketercapaian KD, guru harus merumuskan sejumlah indikator sebagai acuan penilaian. Penilaian tidak hanya difokuskan pada hasil belajar tetapi juga pada proses belajar. Peserta didik juga mulai dilibatkan dalam proses penilaian terhadap dirinya sendiri sebagai sarana untuk berlatih melakukan penilaian diri.
Adapun dalam artikel ini, saya hanya menulis informasi mengenai soal dan kunci jawaban Ujian Madrasah Mapel Bahasa Arab khususnya jenjang Madrasah Tsanawiyah.
Setelah proses penyusunan kisi-kisi selesai dilaksanakan. Tahap selanjutnya adalah menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi yang sudah dibuatkan.
Sekilas tentang Soal HOTS
Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan Kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite).
Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan:
1) transfer satu konsep ke konsep lainnya,
2) memroses dan menerapkan informasi,
3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda,
4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan
5) menelaah ide dan informasi secara kritis.
Meskipun demikian, soal-soal yang berbasis HOTS tidak berarti soal yang lebih sulit dari pada soal recall. Dilihat dari dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS mengukur dimensi metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural saja. Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda, menginterpretasikan, memecahkan masalah (problem solving), memilih strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode baru, berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat. Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl (2001), terdiri atas kemampuan: mengetahui (knowing-C1), memahami (understanding-C2), menerapkan (aplying-C3), menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6). Soal-soal HOTS pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah menganalisis (analyzingC4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6). Padapemilihan kata kerja operasional (KKO) untuk merumuskan indikator soal HOTS, hendaknya tida kterjebak pada pengelompokan KKO. Sebagai contoh kata kerja ‘menentukan’ pada Taksonomi Bloom ada pada ranah C2 dan C3. Dalam konteks penulisan soal-soal HOTS, kata kerja ‘menentukan bisa jadi ada pada ranah C5 (mengevaluasi) apabila untuk menentukan keputusan didahului dengan proses berpikir menganalisis informasi yang disajikan pada stimulus lalu peserta didik diminta menentukan keputusan yang terbaik. Bahkan kata kerja‘menentukan’ bisa digolongkan C6 (mengkreasi) bila pertanyaan menuntut kemampuan menyusun strategi pemecahan masalah baru. Jadi, ranah kata kerja operasional (KKO) sangat dipengaruhi oleh proses berpikir apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan.
Penyusunan soal-soal HOTS umumnya menggunakan stimulus. Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman penskoran atau kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian. Sedangkan kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar/salah, ya/tidak), dan isian singkat. Stimulus merupakan dasar untuk membuat pertanyaan. Dalam konteks HOTS. Stimulus dapat bersumber dari isu-isu global seperti masalah teknologi informasi, sains, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Stimulus juga dapat diangkat dari permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan sekitar satuan pendidikan seperti budaya, adat, kasus-kasus di daerah, atau berbagai keunggulan yang terdapat didaerah tertentu. Kreativitas seorang guru sangat mempengaruhi kualitas dan variasi stimulus yang digunakan dalam penulisan soal HOTS.
Dalam mengembangkan stimulus, penulis soal HOTS harus memperhatikan empat kriteria berikut ini.
1. Edukatif yaitu mendidik dan menghindari hal-hal yang negatif;
2. Menarik yaitu variatif berupa antara lain narasi, infografis, gambar, tabel, teks bacaan, foto, kasus, foto, rumus, teks drama, penggalan cerita, peta, daftar kata, simbol, contoh, dan suara yang direkam;
3. Inspiratif yaitu mampu mengembangkan imajinasi dan keingintahuan;
4. Kekinian yaitu sesuai dengan kondisi terbaru (kontekstual).
Untuk penilaian yang dilakukan oleh madrasah seperti Ujian Madrasah (UM), bentuk soal HOTS yang disarankan cukup 2 saja, yaitu bentuk pilihan ganda dan uraian. Pemilihan bentuk soal itu disebabkan jumlah peserta UM umumnya cukup banyak, sedangkan penskoran harus secepatnya dilakukan dan diumumkan hasilnya. Sehingga bentuk soal yang paling memungkinkan adalah soal bentuk pilihan ganda dan uraian. Sedangkan untuk penilaian harian, dapat disesuaikan dengan karakteristik KD dan kreativitas guru mata pelajaran. Pemilihanbentuk soal hendaknya dilakukan sesuaid engan tujuan penilaian yaitu assessment of learning, assessment for learning, dan assessment as learning.
Masing-masing guru mata pelajaran hendaknya kreatif mengembangkan soal-soal HOTS sesuai dengan KI-KD yang memungkinkan dalam mata pelajaran yang diampunya. Wawasan
guru terhadap isu-isu global, keterampilan memilih stimulus soal, serta kemampuan memilih kompetensi yang diuji, merupakan aspek-aspek penting yang harus diperhatikan oleh guru, agar dapat menghasilkan butir-butir soal yang bermutu.
Untuk gambaran jadwal penyelenggaraan UM baik jenjang MI, MTs maupun MA/MAK dilaksanakan dengan rentangan waktu mulai tanggal 15 Maret s.d 10 April 2021. Sembari menunggu jadwal pasti Pelaksanaan UM dari madrasah masing-masing, di bawah ini saya lampirkan Naskah soal Ujian Madrasah Mapel Bahasa Arab jenjang MTs tahun pelajaran 2019-2020 kemarin. Silahkan didownload sebagai gambaran untuk tahun pelajaran 2020-2021.
Berikut link download nya :
Naskah Soal Ujian Madrasah MTs Mapel Bahasa Arab Tahun Pelajaran 2019-2020
Naskah Soal Ujian Madrasah MTs Mapel Bahasa Arab Tahun Pelajaran 2019-2020
Kunci Jawaban Ujian Madrasah MTs Mapel Bahasa Arab Tahun Pelajaran 2019-2020
Kunci Jawaban Ujian Madrasah MTs Mapel Bahasa Arab Tahun Pelajaran 2019-2020
Demikian artikel tentang informasi Soal Ujian Madrasah Mapel Bahasa Arab jenjang MTs Tahun Pelajaran 2019-2020.
Semoga menjadi inspirasi bagi bapak/ibu untuk membuat soal Ujian Madrasah Mapel Bahasa Arab di tahun 2020-2021 ini, tentunya dengan pemahaman terkait dengan kisi-kisi yang menjadi langkah awal menuju proses pembuatan soal tersebut.
Salam,
Admin MTs Arabic
0 komentar:
Post a Comment