Jangan Menyesal Menjadi Seorang Guru
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.
MTs Arabic - Hidup adalah sebuah pilihan. Cocok atau tidaknya sesuatu dengan kita pun itu merupakan pilihan. Jika seseorang telah menentukan pilihan istilah ada konsekuensi tertentu yang akan ditanggungnya. Demikian juga kita berniat untuk menjadi guru. Niat yang utama karena kita sebagai muslim yaitu untuk beribadah. Niat menjadi guru sebaiknya jangan semata-mata untuk mencari keuntungan duniawi atau keuntungan materi, semata sebab semuanya akan sia-sia saja guru memiliki niat untuk mencari kekayaan dunia.
Banyak orang mengira bahwa profesi guru sesungguhnya bukanlah murni sebuah pekerjaan untuk mencari uang artinya bukan semata-mata untuk menjadi Sumber penghasilan belaka. Profesi guru lebih tepatnya disebut sebagai profesi panggilan hati atau dimaknai sebagai sebuah pengabdian kepada bangsa dan negara tanpa mengharapkan imbalan yang berlebih jika memang niatnya ingin memupuk kekayaan guru bukanlah tempat yang terbaik atau dengan kata lain mencari pekerjaan selain guru yang lebih menjanjikan itu adalah ah pilihan terbaik.
Niat menjadi seorang guru seharusnya sudah dimulai sejak mendaftar dari awal perguruan tinggi atau lebih idealnya lagi kuliah di fakultas keguruan atau ilmu pendidikan, tentu jiwa seorang guru mungkin ada tekanan dalam jiwanya jangan sampai ketika sudah memasuki masuk kuliah dengan jurusan perguruan tersebut hanya merupakan pilihan terakhir karena sudah beberapa kali gagal mengikuti seleksi perguruan tinggi negeri dengan jurusan yang lebih baik prospek di masa depan.
Dan lebih ironisnya lagi sempat terdengar pertanyaan, "kenapa kuliah di fakultas perguruan" jawabannya "daripada tidak kuliah sama sekali". Dari jawaban tersebut ada rasa keterpaksaan jika seandainya dia lulus dan berkeinginan untuk melanjutkan kan menjadi seorang guru mungkin jawaban yang lainnya ketika profesinya sudah dijalankan ketika ada yang bertanya "kok kamu jadi guru" jawabannya "daripada menganggur". Jawaban tersebut membuktikan bahwa seorang guru hanyalah pelampiasan atau lebih tepatnya keterpaksaan yang sejak dari awal tidak pernah terpikirkan untuk menjalani profesi tersebut. Maka dari itu, mari kita niatkan kembali dengan tulus untuk menjadi guru yang sejati dan yang paling penting adalah guru yang mempunyai mengedepankan hati.
Sekarang sudah masuk abad 21, segala sesuatu segala hal yang baru pasti akan dirasakan oleh seorang guru baik guru yang berasal dari generasi dulu maupun maupun generasi milenial. Intnya, jangan pernah berhenti untuk terus belajar, yang selalu mengedepankan hati karena memiliki visi akhirat.
Ketika kita mendidik anak dengan niat yang tulus dan ikhlas, dan dengan harapan ilmu yang kita ajarkan akan membekas sepanjang hidupnya. Pelajaran yang kita sampaikan pun dapat bermanfaat terutama yang kita ajarkan adalah bahasa Al-Qur'an yang menjadi pedoman kehidupan kita sebagai muslim, juga menjadi ladang amal jariyah ketika kita sudah tidak ada. Bukankah ilmu yang bermanfaat itu adalah salah satu bekal kita nanti?
Maka mari kita tanamkan pada diri kita untuk menyambut panggilan mulia ini. Yakinlah rizki kita sudah Allah atur. Nasib kita sebagai guru saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan keadaan dahulu. Diantaranya, adanya tunjangan sertifikasi, bahkan dewasa ini sudah beredar kabar bahwa bantuan subsidi guru akan segera dicairkan. Bukankah itu sebuah motivasi untuk kita sebagai guru ? Sekali lagi, yakinlah, rizki sudah Allah atur.
Dengan adanya tunjangan-tunjangan seperti itu, tidak heran jika profesi guru di zaman sekarang ini banyak diincar oleh sebagian para pencari pekerjaan terutama yang lulus dari fakultas keguruan, bahkan guru yang lulusan SMA pun tetiba mengikuti kuliah kelas karyawan demi menjalankan profesinya tersebut. Di satu sisi, berbagai cara dilakukan demi "status" guru PNS. Ingat kembali, bahwa niat kita sebagai guru adalah beribadah. Mengamalkan dari apa yang yang didapatkan agar kelak menjadi bekal di hari akhir.
Ini adalah pengantar awal motivasi untuk kita semua, terlebih guru Bahasa Arab yang bisa dikatakan mereka telah tersesat "di jalan yang benar". Ada beberapa tulisan lagi yang akan saya share disini untuk menumbuhkan kembali semangat kita, baik yang bercita-cita menjadi seorang guru yang pada akhirnya tercapai, ataupun ketidaksengajaan.
Apapun alasannya, seorang guru adalah hakikat daripada status kita hidup di dunia. Jangan berpikiran guru itu hanya di kelas. Tapi, di rumah, dimanapun berada, kita adalah guru. Guru untuk mengajarkan arti kehidupan untuk semua orang.
Untuk itu, JANGAN MENYESAL MENJADI SEORANG GURU !!!
Semoga bermanfaat.
Dukung Website MTs Arabic dengan cara :
1️⃣ Subscribe Youtube MTs Arabic
https://bit.ly/SubscribeMTsArabic
2️⃣ Join Channel Telegram MTs Arabic
3️⃣ Like & Follow Fanpage Facebook MTs Arabic
https://web.facebook.com/mtsarabic
4️⃣ Follow Instagram MTs Arabic
0 komentar:
Post a Comment