3 Tipe Guru di Dunia Pendidikan
"A good teacher is like a candle – it consumes itself to light the way for others"
Mustafa Kemal Ataturk
MTs Arabic - Bila seseorang sedang jatuh cinta apapun akan dilakukan untuk mendapatkan cinta. Tidak cukup dengan waktu, energi harta benda bahkan nyawa sekalipun bisa menjadi taruhannya. Sesuatu yang lebih mengherankan lagi rasa cinta dapat mengalirkan energi baru pada seseorang yang sebenarnya telah kehilangan energi sebelumnya karena perjuangan yang sangat keras. Hal tersebut akan menjadi luar biasa jika rasa cinta yang dimiliki oleh seorang guru terhadap dunia pendidikan. Oleh karena itu kita sebagai guru seharusnya selalu mencintai profesi yang sudah kita miliki sekarang atau dengan kata lain kita adalah seorang guru yang mencintai pekerjaannya. Bila tidak, jangankan bagi anak didik, bagi dirinya sendiri pun akan menjadi sangat berat untuk dijalankan terlebih aktivitas yang dilakukan adalah berupa tugas yang mulia yaitu mengamalkan ilmu. Tanpa dilandasi rasa cinta terhadap profesi ini niscaya apa yang menjadi harapan atau tujuan sebuah pendidikan pasti tidak akan terwujud.
Dari analogi jatuh cinta di atas, di bawah ini penulis share tentang 3 tipe guru di dunia pendidikan:
1. Cita-cita menjadi guru sedari awal
Orang dengan tipe ini akan mempunyai keinginan yang kuat atau bercita-cita untuk menjadi guru semenjak dia masuk kuliah. Orang ini biasanya menempuh pendidikan di bangku kuliah dengan berkonsentrasi di fakultas keguruan dengan jurusan pendidikan. Salah satu faktor yang mendukung dia masuk dunia pendidikan biasanya dari keluarga. Entah itu ayahnya, ibunya nya atau keduanya berprofesi sebagai guru, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, terlepas dari apakah tuanya berstatus guru PNS maupun guru honorer. Pepatah mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Atas bimbingan dan arahan orang tuanya, dia berkeinginan kuat menjadi guru. Namun, ada juga orang yang berkeinginan menjadi guru karena timbul dari dirinya sendiri. Yang mempunyai paradigma bahwa menjadi guru adalah kelebihannya, salah satu obsesinya adalah senang dengan dunia anak-anak.
2. Menjadi guru karena pekerjaan
3. Terpaksa menjadi guru
Oleh karena itu, apapun penyebab dan motivasi seseorang untuk menjadi guru pada awalnya dan seiring berjalannya waktu, hendaknya mencintai profesinya tersebut. Dengan demikian nantinya dalam menjalankan profesi ini penuh semangat tanpa mengenal lelah.
Itulah 3 tipe guru di dunia pendidikan. Bapak/ibu termasuk yang mana ? Hehe...
Silahkan jawab di kolom komentar ya. Kita sharing.
Dukung Website MTs Arabic dengan cara :
1️⃣ Subscribe Youtube MTs Arabic
https://bit.ly/SubscribeMTsArabic
2️⃣ Join Channel Telegram MTs Arabic
3️⃣ Like & Follow Fanpage Facebook MTs Arabic
https://web.facebook.com/mtsarabic
4️⃣ Follow Instagram MTs Arabic
0 komentar:
Post a Comment