Metode Pembelajaran Brainstorming
MTs Arabic - Suatu sintaks pembelajaran menunjukkan dengan jelas kegiatan- kegiatan apa yang perlu dilakukan oleh guru dan siswa, urutan kegiatan-kegiatan tersebut, dan tugas-tugas khusus yang perlu dilakukan oleh siswa. Sintaks dari berbagai macam model pembelajaran mempunyai komponen yang sama. Misalnya, semua pembelajaran diawali dengan menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran selalu mempunyai tahap "menutup pelajaran" yang berisi merangkum pokok-pokok pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru. Di samping ada persamaannya, setiap model pembelajaran antara sintaks yang satu dengan sintaks yang lain juga mempunyai perbedaan. Perbedaan-perbedaan inilah terutama yang berlangsung di antara pembukaan dan penutupan pembelajaran, yang harus dipahami oleh para guru agar supaya model-model pembelajaran dapat dilakukan dengan berhasil.
Di bawah ini, admin share sedikit pengetahuan yang didapat tentang metode Pembelajaran Brainstorming.
1. Pengertian
Metode pembelajaran Brainstorming merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilaksanakan agar tujuan pembelajaran tercapai dengan cepat melalui proses belajar mandiri dan siswa mampu menyajikannya di depan kelas. Menurut Mufidah (2010) bahwa: Metode brainstorming adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta. Berbeda dengan diskus, dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode brainstorming pendapat orang lain tidak perlu ditanggapi. Selanjutnya Sudjana (2005) menyatakan bahwa "brainstorming adalah teknik pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok yang peserta didiknya memiliki latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda".
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran brainstorming merupakan cara terperinci bagi siswa untuk mendiskusikan permasalahan dengan teman sekelas mereka. Pertukaran pendapat ini bisa dengan mudah diarahkan kepada materi yang diajarkan dikelas. Aqib, Zainal (2013) mengemukakan bahwa: Metode brainstorming adalah suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Metode ini digunakan dengan melontarkan suatu masalah oleh guru kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.
Metode ini dapat pula di artikan sebagai suatu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang sangat singkat. Aqib, Zainal (2013) juga menyatakan bahwa "metode pemecahan masalah di sebut juga brainstorming dan merupakan metode yang merangsang berpikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang di sampaikan siswa". Sudjana, (2005) mengemukakan bahwa: metode brainstorming adalah teknik pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok yang peserta didiknya memiliki latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda.
Kegiatan ini digunakan untuk menghimpun gagasan dan pendapat dalam rangka menentukan dan memilih berbagai pernyataan sebagai jawaban terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan kebutuhan belajar, sumber-sumber, hambatan dan lain sebagainya. Tiap peserta didik di beri kesempatan untuk menyampaikan pernyataan tentang pendapat atau gagasannya. Peserta didik yang tidak sedang menyatakan buah pikirannya tidak boleh mengkritik atau mendebat terhadap gagasan atau pendapat yang sedang disampaikan. Pendapat atau gagasan itu di tulis di papan tulis atau pada kertas lebar yang disediakan. Selesai di tulis pendapat atau gagasan itu di kaji dan di nilai oleh kelompok tersebut atau oleh tim yang di tunjuk untuk melakukan kajian.
Widowati (2008) mendefinisikan metode brainstorming sebagai berikut. Brainstorming adalah suatu situasi di mana sekelompok orang berkumpul untuk menggeneralisasikan ide-ide baru seputar area spesifik yang menarik. Brainstorming dapat juga diartikan sebagai suatu teknik konferensi di mana tiap-tiap kelompok berusaha mencari suatu solusi pada suatu permasalahan yang spesifik melalui pemunculan ide-ide secara spontan oleh masing-masing anggota kelompok. Brainstorming merupakan alternatif upaya pengembangan kemampuan berpikir kreatif. Brainstorming merupakan cara cerdas untuk menggeneralisasikan ide-ide baru ataupun ide-ide yang kreatif. Dalam brainstorming seseorang dapat mengkombinasikan ide-ide sendiri dengan ide orang lain untuk memunculkan ide baru atau pun menggunakan ide orang lain untuk merangsang munculnya ide. Proses pembelajaran yang menggunakan teknik tersebut, siswa akan merasa lebih bebas dalam berpikir dan berpindah menuju suatu area pikiran baru sehingga dapat menghasilkan sejumlah ide- ide baru dan pemecahan masalah.
2. Efektivitas Metode Pembelajaran Brainstorming
Pembelajaran brainstorming merupakan salah satu metode pembelajaran yang memiliki manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai melalui kegiatan belajar mandiri dan peserta didik mampu menjelaskan temuannya pada pihak lain. Yang diharapkan, selain agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai, maka kemampuan siswa dalam belajar mandiri dapat ditingkatkan.
Menurut Wahyudi (2008) bahwa tujuan brainstorming adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mind map) untuk menjadi pembelajaran bersama". Selanjutnya Edwards (2008) menyatakan bahwa "brainstorming dilakukan untuk mendapat sebanyak mungkin masukan dalam waktu pendek sebagai dasar untuk diskusi selanjutnya, tanpa memperhatikan kualitas materi yang disampaikan.
Agus (2007) menyatakan bahwa brainstorming dibutuhkan ketika siswa perlu mengumpulkan ide-ide, pengalaman-pengalaman masa lalu, pemecahan masalah, berpikir kreatif/inovatifdan. Pembelajaran brainstorming, merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilaksanakan agar tujuan pembelajaran tercapai dengan cepat melalui proses belajar mandiri dan siswa mampu menyajikannya di depan kelas. Yang diharapkan, tujuan pembelajaran tersebut tercapai dan kemampuan siswa dalam belajar mandiri dapat ditingkatkan.
Menurut Sudjana (2006) bahwa langkah-langkah penggunaan metode brainstorming antara lain:
a. Pendidik menyusun pertanyaan-pertanyaan tentang kebutuhan belajar, sumber-sumber dan atau kemungkinan-kemungkinan hambatan pembelajaran.
b. Pendidik menyampaikan pertanyaan-pertanyaan secara berurutan kepada seluruh peserta didik dalam kelompok. Sebelum menjawab pertanyaan, para peserta didik diberi waktu sekitar 3-5 menit untuk memikirkan mengenai alternatif jawaban.
c. Pendidik menjelaskan aturan-aturan yang harus diperhatikan oleh para peserta didik, seperti : setiap orang menyampaikan satu pendapat atau gagasan dengan cepat, menyampaikan jawaban secara langsung dan 13 menghindarkan diri untuk mengeritik atau menyela (mengintrupsi) pendapat orang lain.
d. Pendidik memberitahukan waktu yang akan digunakan, misalnya sekitar 15 menit, yaitu untuk menyampaikan masing-masing pertanyaandan meminta para peserta didikuntuk mengemukakan jawaban. Kemudian para peserta didik mengajukan pendapat yang terlintas dalam pikirannya dan dilakukan secara bergiliran dan berurutan dari samping kiri kesamping kanan atau sebaliknya, atau dari baris depat ke belakang atau sebaliknya. Peserta didik tidak boleh mengomentari gagasan yang dikemukakan peserta lain baik komentar.
e. Pendidik boleh menunjuk seseorang penulis untu mencatat pendapat dan jawaban yang diajukan peserta didik dan dapat pula menunjuk sebuah tim untuk mengevaluasi bagaimana proses dan hasil penggunaan teknik ini. Pendidik dapat memimpin kelompok agar kelompok itu dapat mengevaluasi jawaban dan pendapat yang terkumpul. Pendidik menghindarkan dominasi seseorang peserta dalam menyampaikan gagasan dan pendapat.
Menurut Sudjana (2005) bahwa bahwa keunggulan dan kelemahan teknik atau metode brainstorming yaitu:
a. Kelebihan
1. Merangsang semua peserta didik untuk mengemukakan pendapat dan gagasan baru
2. Menghasilkan jawaban atau pendapat melalui reaksi berantai
3. Penggunaan waktu dapat dikontrol dan teknik ini dapat digunakan dalam kelompok besar atau kelompok kecil
4. Tidak memerlukan banyak alat tenaga profesional
b. Kekurangan
1. Peserta didik yang kurang perhatian dan kurang berani mengemukakan pendapat akan merasa terpaksa untuk menyampaikan buah pikirannya.
2. Jawaban cenderung mudah terlepas dari pendapat yang berantai
3. Peserta didik cenderung beranggapan bahwa semua pendapat diterima
4. Memerlukan evaluasi lanjutan untuk menentukan prioritas pendapat yang disampaikan
Metode pembelajaran brainstorming merupakan metode pembelajaran yang penyampaian materinya dilaksanakan oleh siswa melalui diskusi kelompok dimana siswa lebih aktif dalam menyampaikan atau mengeluarkan ide-ide dan gagasannya.
Curah pendapat dapat digunakan untuk menghimpun sebanyak mungkin pernyataan tentang kebutuhan, gagasan, pendapat dan jawaban tentang berbagai alternatif pemikiran pula khususnya untuk memecahkan masalah baru atau untuk menentukan cara-cara dalam menghadapi masalah lama.
Demikian artikel sederhana ini dibuat sebagai referensi pengajaran bapak/ibu guru dimanapun berada.
Semoga bermanfaat.
Salam Admin.
Baca Juga :
Metode Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition)
Metode Pembelajaran Artikulasi
Metode Pembelajaran Brainstorming
Metode Pembelajaran Buzz Group
Metode Pembelajaran Cooperative Script
Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
Metode Pembelajaran Course Review Horay
Metode Pembelajaran Tebak Kata
Metode Pembelajaran Complete Sentence
Metode Pembelajaran Connecting, Organizing, Refleting, Extending
Metode Pembelajaran Debat Aktif
Metode Pembelajaran Double Loop Problem Solving
Metode Pembelajaran Example Non Example
Metode Pembelajaran Direct Instruction
Metode Pembelajaran Group Investigation
Metode Pembelajaran Mind Mapping
Metode Pembelajaran Pembelajaran Otentik
Metode Pembelajaran Think Pair Share
Metode Pembelajaran Visualization Auditory Kinestetic
Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
Metode Pembelajaran Circuit Learning
Metode Pembelajaran Creative Problem Solving
Metode Pembelajaran Demonstrasi
Metode Pembelajaran Explicit Instruction
Metode Pembelajaran Learning Cycle
Metode Pembelajaran Means-Ends Analysis
Metode Pembelajaran Meaningfull Learning
Metode Pembelajaran Numbered Head Together
Metode Pembelajaran Pair Check
Metode Pembelajaran Picture and Picture
Metode Pembelajaran Probing Prompting
Metode Pembelajaran Problem Solving
Metode Pembelajaran Role Playing
Metode Pembelajaran Snowball Throwing
Metode Pembelajaran Survey Question Read Recite Review
Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division
Metode Pembelajaran Take and Give
Metode Pembelajaran Teams Games Tournament
Metode Pembelajaran Time Token
Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray
Metode Pembelajaran Make A Match
0 komentar:
Post a Comment