Indonesia Website Awards

Thursday, December 9, 2021

Metode Pembelajaran Debat Aktif

MTs Arabic - Suatu sintaks pembelajaran menunjukkan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan oleh guru dan siswa, urutan kegiatan-kegiatan tersebut, dan tugas-tugas khusus yang perlu dilakukan oleh siswa. Sintaks dari berbagai macam model pembelajaran mempunyai komponen yang sama. Misalnya, semua pembelajaran diawali dengan menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran selalu mempunyai tahap "menutup pelajaran" yang berisi merangkum pokok-pokok pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru. Di samping ada persamaannya, setiap model pembelajaran antara sintaks yang satu dengan sintaks yang lain juga mempunyai perbedaan. Perbedaan-perbedaan inilah terutama yang berlangsung di antara pembukaan dan penutupan pembelajaran, yang harus dipahami oleh para guru agar supaya model-model pembelajaran dapat dilakukan dengan berhasil.

Di bawah ini, admin share sedikit pengetahuan yang didapat tentang metode Pembelajaran Debat Aktif.

1. Pengertian

Di dalam era terbuka seperti sekarang ini, debat bisa menjadi sangat penting artinya. Debat memberikan kontribusi yang besar bagi kehidupan demokrasi tak terkecuali dalam dunia pendidikan.

Di dunia pendidikan, debat bisa menjadi metode berharga untuk meningkatkan pemikiran dan perenungan terutama jika anak didik diharapkan mampu mengemukakan pendapat yang pada dasarnya bertentangan dengan diri mereka sendiri. Metode  debat  aktif adalah metode yang membantu anak didik menyalurkan ide, gagasan dan pendapatnya. Kelebihan metode ini adalah pada daya membangkitkan keberanian mental anak didik dalam berbicara dan bertanggung jawab atas pengetahuan yang didapat melalui proses debat, baik di kelas maupun diluar kelas.

Proses debat aktif adalah suatu bentuk retorika modern yang pada umumnya tercirikan oleh adanya dua pihak atau lebih yang melangsungkan komunikasi dengan bahasa dan saling berusaha mempengaruhi sikap dan pendapat orang atau pihak lain agar mereka mau melaksanakan, bertindak, mengikuti atau sedikitnya mempunyai kecenderungan sesuai  dengan  apa  yang  diinginkan oleh pembicara atau penulis, dengan melihat jenis komunikasinya lisan atau tulisan.

Debat merupakan forum yang sangat tepat dan strategis untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan mengasah ketrampilan berbicara. Debat juga dapat memberikan kontribusi yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Dalam mengajar bila menggunakan teknik atau metode penyajian debat, ialah sebuah metode dimana pembicara dari pihak yang pro dan kontra menyampaikan pendapat mereka, dapat diikuti dengan suatu tangkisan atau tidak perlu dan anggota kelompok dapat juga bertanya kepada peserta debat atau pembicara.Debat bisa menjadi metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau peserta didik diharapkan mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri. Ini merupakan metode yang secara aktif melibatkan setiap peserta didik didalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya saja.

2. Tujuan Metode Pembelajaran Debat Aktif

Bahwasannya metode debat merupakan metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa serta untuk membuat suatu keputusan. Tujuan dari metode debat aktif ini adalah untuk melatih peserta didik agar mencari argumentasi yang kuat dalam memecahkan suatu masalah yang controversial serta memiliki sikap demokratis dan saling menghormati terhadap perbedaan pendapat. Secara sederhana debat aktif bertujuan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang  atau pihak lain agar mereka mau percaya dan akhirnya melaksanakan, bertindak, mengikuti atau setidaknya mempunyai kecenderungan sesuai apa yang diinginkan dan dikehendaki oleh pembicara atau penulis, melihat jenis komunikasinya lisan atau tulisan. Dengan demikian, debat merupakan sarana yang paling fungsional untuk menampilkan, meningkatkan dan mengembangkan  komunikasi verbal dan melalui debat pembicara dapat menunjukkan sikap intelektualnya.

3. Aspek Metode Pembelajaran Debat Aktif

Aspek-aspek debat aktif adalah segi dalam debat yang memenuhi kelengkapan keberlangsungan debat. Berdasarkan urutan pada bagian sebelumnya, bahwa debat memiliki aspek yang harus diperhatikan karena merupakan bagian yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Adapun aspek-aspek dalam debat diantaranya adalah:

a. Tema

Tema adalah suatu hal yang merupakan masalah atau persoalan yang akan dibahas dan dikembangkan didalam debat. Tema menjadi pokok pembicaraan dan hampir selalu melekat dan menjiwai seluruh proses debat. Sehingga tema harus dipilih dengan berbagai penyesuaian, agar debat tampak hidup. Tema debat sebaiknya ditentukan dan dipublikasikan terlebih dahulu sebelum debat itu sendiri dilaksanakan. Tema debat akan lebih baik jika merupakan masalah yang menarik dan aktual atau diaktualisasikan untuk dapat mengundang pendapat kritis dan rasa ingin tau pendengar. Untuk itu, sebuah tema dalam debat harus dapat membangkitkan prosedur niatan yang ada dalam jiwa seseorang terhadap hal atau tema yang dimaksud, pertamakali harus dapat menarik perhatian. Tema debat yang menarik perhatian akan mendatangkan minat dan hasrat akan muncul untuk mengetahui isi tema lebih lanjut. Jika isi tema telah atau sudah diketahui secara keseluruhan, maka akan diambil suatu keputusan, kemudian tergerak untuk dilakukan tindakan nyata sebagai wujud dari hasil pengambilan keputusan.

b. Moderator

Moderator adalah orang yang memimpin jalannya debat. Sebagai pemimpin, moderator bertindak memandu, menengahi, semacam mewasiti pembicaraan dalam debat. Menjadi seorang moderator dalam suatu debat sebenarnya tugas yang amat berat, yakni memimpin dan mengarahkan jalannya keseluruhan proses debat. Moderator harus sungguh-sungguh menguasai bahan-bahan yang diperdebatkan. Dalam suatu proses debat, moderator harus bersikap netral serta tegas dalam menegakkan ketertiban, sopan santun dan disiplin dalam menggunakan waktu. Namun dalam hal-hal tertentu moderator juga dituntut mampu bersikap persuasive bahkan kalau diperlukan harus mampu menciptakan suasana yang segar misalnya melalui humor yang sehat. Disamping itu, seorang moderator harus mempunyai kepribadian yang mantap agar dapat menghadapi kesulitan yang kerap muncul dalam proses debat. Mengingat tugas yang harus dipikul, maka untuk menunjuk moderator dalam suatu debat harus dipilih seseorang dengan kriteria-kriteria yang dapat dipenuhi, paling tidak mendekati kriteria-kriteria yang sudah dijabarkan diatas.

c. Peserta

Peserta adalah orang yang mengambil peran dan terlibat langsung untuk menyumbangkan gagasan dalam sebuah debat. Peserta debat bisa terdiri dari perseorangan atau kelompok. Peserta dibagi kedalam dua pihak atau lebih yang berseberangan, yaitu pihak pendukung dan pihak penyangkal. Pihak pendukung harus mengajukan usul negatif atau sanggahan terhadap kandungan tema yang disuguhkan dalam debat. Dalam suatu debat, peserta merupakan komunikator atau pembicara yang bertugas utuk meyakinkan pendengar melalui usul-usul mereka.

d. Pendengar Debat dapat  saja  dihadiri  oleh  para  pendengar dari berbagai kalangan, para pendengar dituntut untuk memperhatikan jalannya perdebatan secara aktif, karena pada akhir debat para pendengar biasanya di minta untuk menyampaikan opini atau pemberian suara terhadap hasil debat. Oleh karena itu, pendengar harus dapat mengembangkan dirinya agar menjadi pendengar yang baik. Berikut ini adalah rangkaian seni mendengar, antara lain adalah:

1) Keadaan fisik dan mental harus netral tidak ada tekanan.

2) Mengembangkan rasa ingin tau dan kesediaan untuk mendengarkan.

3) Memperhatikan sikap pembicara.

4) Memperhatikan cara penggunaan bahasa pembicara.

5) Memberikan penilaian atas jalan pikiran pembicara, argumentasi dan jalan pemecahan yang diajukan pembicara serta fakta-fakta pendukungnya.

6) Membandingkan persamaan atau perbedaan antara hasil analisis yang dikemukakan oleh pembicara dengan pengetahuan yang dimiliki.

e. Waktu Pihak penyelenggara harus merancang alokasi waktu debat sesuai dengan kebutuhan, para peserta harus diberi kesempatan secukupnya untuk memaparkan usul mereka secara jelas. Hendaknya penjabaran alokasi waktu dijabarkan kepada peserta debat terlebih dahulu sebelum debat dimulai

4. Efektivitas Metode Pembelajaran Debat Aktif

Miller, Mayer dan Pattirck seperti yang dikutip oleh Percy E. Buruup dalam sebuah buku Modern High Scool Administration menunjukkan berbagai macam manfaat kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Mereka menunjukkan bahwa program tersebut mampu memberikan sumbangan yang signifikan bagi siswa, khususnya bagi pengembangan kurikulum dan bahkan bagi masyarakat. Secara terinci manfaat yang dapat diambil dari proses pembelajaran dengan metode debat aktif adalah:

a. Manfaat Bagi Siswa:

1) To provide opportunities for the pursuit of established interest and the development of new interest.

2) To educate for citizenship trought experiences and insight that stress leadership, fellowship, corporation, and independent action.

3) To develop school spirit and morale.

4) To encourage moral and spiritual development.

5) To strengthen the mental and physical health of student.

6) To provide for a well rounded of student.

7) To widen student contact.

8) To provide opportunities for student to exercise their creative capacities more fully.

b. Manfaat Bagi Pengembangan Pendidikan:

1) To supplement or enrich classroom experiences.

2) To explore new learning experience which may ultimately be incorporated into the curriculum.

3) To provide additional opportunity for individual and group guidance.

4) To motivate classroom instruction.

5) To improve education metode

5. Sintaks Metode Pembelajaran Debat Aktif

Langkah-langkah dalam metode ini adalah sebagai berikut:

a. Kembangkan sebuah pernyataan yang controversial yang berkaitan dengan materi pelajaran.

b. Bagi kelas kedalam dua tim. Mintalah satu kelompok yang pro dan kelompok yang kontra.

c. Berikutnya, buat dua sampai empat sub kelompok dalam masing- masing kelompok debat. Misalnya, dalam kelas dengan 24 orang peserta didik, anda dapat membuat tiga sub kelompok pro dan tiga kelompok kontra yang masing-masing terdiri dari empat orang. Setiap sub kelompok diminta mengembangkan argument yang mendukung masing-masing posisi, atau menyiapkan argument yang bisa mereka diskusikan dan seleksi. Di akhir diskusi, setiap sub kelompok memilih seorang juru bicara.

d. Minta setiap kelompok untuk menunjuk wakil mereka, 2 atau 3 orang sebagai juru bicara dengan posisi duduk saling berhadapan.

e. Siapkan dua sampai empat kursi untuk para juru bicara pada kelompok pro dan jumlah kursi yang sama untuk kelompok yang kontra. Siswa yang lain duduk dibelakang juru bicara.

f. Setelah mendengar argument pembuka, hentikan debat dan kembali kesub kelompok untuk mempersiapkan argument, mengkaunter argument pembuka dari kelompok lawan. Setiap sub kelompok memilih juru bicara, usahakan yang baru.

g. Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan counter argument. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong untuk memberikan catatan yang berisi usulan argument atau bantahan. Minta mereka bersorak atau bertepuk tangan untuk masingmasing argument dari para wakil kelompok.

h. Pada saat yang tepat akhiri debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar. Pastikan bahwa siswa dalam kelas duduk berdampingan dengan mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang peserta didik pelajari dari pengalaman debat tersebut. Minta peserta didik untuk mengidentifikasikan argument yang paling baik menurut mereka.

6. Teknik dan Taktik Debat Aktif

Teknik adalah cara, pengetahuan atau kepandaian melalui segala sesuatu yang berkenan dengan debat sehingga bermanfaat bagi penerapan debat. Sedangkan taktik debat adalah siasat, kecerdasan, tindakan atau daya upaya untuk mencapai maksud  dan  tujuan debat dengan suatu sistem atau cara tertentu.

Pada dasarnya teknik debat terdiri dari dua macam, sesuai dengan pengelompokannya, ada yang berposisi  sebagai  penguat usul dan ada yang menentangnya.

a. Teknik Mempertahankan Usul

Pada dasarnya teknik mempertahankan usul dapat ditempuh melalui: Taktik penegasan dalam taktik penegasan satu item yang terkandung didalamnya adalah taktik pengulangan, taktik mempengaruhi, taktik kebersamaan, taktik kompromi, taktik diiyakan dan taktik kesepakatan. Taktik Bertahan Dalam taktik bertahan mencakup taktik mengelak, taktik menunda, taktik membinasakan, taktik mengangkat, taktik terimakasih, taktik menggambarkan, taktik menguraikan dan taktik membiarkan.

b. Teknik Mempertentangkan Usul

Teknik ini dapat ditempuh melalui:

1) Taktik menyerang, meliputi taktik bertanya balik, taktik provokasi, taktik antisipasi, taktik mengagetkan, taktik mencakup, taktik melebihlebihkan dan taktik memotong.

2) Taktik menolak meliputi taktik memungkiri dan taktik kontradiksi. Teknik dan taktik diatas adalah cara efektif untuk mengawal proses perdebatan.

7. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Debat Aktif

Bila kita teliti penggunaan teknik dengan metode debat aktif, memang memiliki keunggulan-keunggulan atau kelebihan yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Dengan perdebatan sengit akan mempertajam hasil pembicaraan.

b. Kedua segi permasalahan dapat disajikan, yang memiliki ide dan yang mendebat atau menyanggah sama-sama berdebat untuk menemukan hasil yang lebih tepat mengenai suatu masalah.

c. Siswa dapat terangsang untuk menganalisa masalah di dalam kelompok, asal terpimpin sehingga analisa itu terarah pada pokok permasalahan yang di kehendaki bersama.

d. Dalam pertemuan debat itu siswa dapat menyampaikan fakta dari kedua sisi masalah, kemudian diteliti fakta mana yang benar atau valid dan bisa dipertanggung jawabkan.

e. Karena terjadi pembicaraan aktif antara pemrasaran dan penyanggah maka akan membangkitkan daya tarik untuk turut berbicara, turut berpartisipasi mengeluarkan pendapat.

f. Bila masalah yang diperdebatkan menarik, maka pembicaraan itu mampu mempertahankan minat anak untuk terus mengikuti perdebatan itu.

g. Untungnya metode ini dapat dipergunakan pada kelompok besar.

Tetapi dalam pelaksanaan metode debat ini kita juga menemukan sedikit kelemahan, hal mana bila dapat diatasi. Guru akan mampu menggunakan metode ini dengan baik. Kelemahan itu adalah:

a. Di dalam pertemuan ini kadang-kadang keinginan untuk menang mungkin terlalu besar, sehingga tidak memperhatikan pendapat orang lain.

b. Kemungkinan lain diantara anggota mendapat kesan yang salah tentang orang yang berdebat.

c. Dengan metode debat membatasi partisipasi kelompok, kecuali kalau diikuti dengan diskusi.

d. Karena sengitnya perdebatan bisa terjadi terlalu banyak emosi yang terlibat, sehingga debat itu semakin gencar dan ramai.

e. Agar bisa dilaksanakan dengan baik maka perlu persiapan yang teliti sebelumnya.

Demikian artikel sederhana ini dibuat sebagai referensi pengajaran bapak/ibu guru dimanapun berada.

Semoga bermanfaat.

Salam Admin.

Baca Juga :

Metode Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition)

Metode Pembelajaran Artikulasi

Metode Pembelajaran Brainstorming

Metode Pembelajaran Buzz Group

Metode Pembelajaran Cooperative Script

Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

Metode Pembelajaran Course Review Horay

Metode Pembelajaran Tebak Kata

Metode Pembelajaran Complete Sentence

Metode Pembelajaran Connecting, Organizing, Refleting, Extending

Metode Pembelajaran Debat Aktif

Metode Pembelajaran Double Loop Problem Solving

Metode Pembelajaran Example Non Example

Metode Pembelajaran Direct Instruction

Metode Pembelajaran Group Investigation

Metode Pembelajaran Inquiry

Metode Pembelajaran Jigsaw

Metode Pembelajaran Mind Mapping

Metode Pembelajaran Pembelajaran Otentik

Metode Pembelajaran Think Pair Share

Metode Pembelajaran Visualization Auditory Kinestetic

Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

Metode Pembelajaran Circuit Learning

Metode Pembelajaran Creative Problem Solving

Metode Pembelajaran Demonstrasi

Metode Pembelajaran Explicit Instruction

Metode Pembelajaran Learning Cycle

Metode Pembelajaran Means-Ends Analysis

Metode Pembelajaran Meaningfull Learning

Metode Pembelajaran Numbered Head Together

Metode Pembelajaran Pair Check

Metode Pembelajaran Picture and Picture

Metode Pembelajaran Probing Prompting

Metode Pembelajaran Problem Solving

Metode Pembelajaran Role Playing

Metode Pembelajaran Snowball Throwing

Metode Pembelajaran Survey Question Read Recite Review

Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division

Metode Pembelajaran Take and Give

Metode Pembelajaran Teams Games Tournament

Metode Pembelajaran Time Token

Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray

Metode Pembelajaran Driil

Metode Pembelajaran Make A Match

Metode Pembelajaran Inside Outside Circle

0 komentar:

Post a Comment

Website ini dilindungi oleh :

Followers

Fanspage MTs Arabic

Pengunjung MTs Arabic

Live Pengunjung

Donasi Pengembangan Website

Indonesia Website Awards

Arsip MTs Arabic

Label

AKM AKSI Analisis Alokasi Waktu Analisis SKL-KI-KD MTs Arsip ATP Bahasa Arab MTs Arsip Bimtek Arsip Buku Kerja Guru Arsip ITHLA Arsip Kurikulum Arsip Kurikulum Darurat Arsip Literasi Digital MTs Arsip MGMP Arsip P3K Kemenag Arsip Pelatihan Arsip Piagam MTs Arabic Arsip PPG Arsip Rapot Arsip Soal Arsip Soal Google Form Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 1 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 2 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 3 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 4 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 5 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 7 Bab 6 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 1 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 2 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 3 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 4 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 5 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 8 Bab 6 Arsip Soal Penilaian Harian Kelas 9 Arsip Surat Arsip TP Bahasa Arab MTs Arsip Webinar Asesmen Madrasah Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bahasa Arab MTs Buku Kerja Guru 1 Buku Kerja Guru 2 Buku Kerja Guru 3 Buku Kerja Guru 4 Buku Pegangan Guru dan Siswa ClassPoint CP Bahasa Arab MTs CPNS Daftar Hadir Daftar Nilai Daya Serap Siswa Download E-Learning Bahasa Arab MTs E-Modul Bahasa Arab Evaluasi Diri Kerja Guru Fase D Hari Guru Nasional Ikrar Guru Indonesia Ilmu Nahwu Ilmu Sharaf Indikator Soal Bahasa Arab MTs Indonesia Website Awards 2021 Info Madrasah IPK Jadwal Mengajar Guru Jurnal Agenda Guru Kegiatan Pembelajaran Bahasa Arab Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 KI-KD Bahasa Arab MTs Kisi-kisi Soal KKM Bahasa Arab MTs KMA 183 Tahun 2019 KMA 347 Tahun 2022 Kode Etik Guru Kumpulan Soal Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka MTs Literasi MATERI BAB 1 MATERI BAB 2 MATERI BAB 3 MATERI BAB 4 MATERI BAB 5 MATERI BAB 6 Materi Bahasa Arab MTs Media Pembelajaran Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5 Modul 6 Modul Ajar Modul Bahasa Arab Modul Bahasa Arab P3K Modul Pedagogik Modul Pedagogik P3K Motivasi Olimpiade Bahasa Arab Pelatihan Dugi Academy Pembiasaan Guru Madrasah Penilaian Akhir Semester Penilaian Akhir Semester Kelas 7 Penilaian Akhir Semester Kelas 8 Penilaian Akhir Semester Kelas 9 Penilaian Akhir Tahun Penilaian Harian Penilaian Tengah Semester Perangkat Pembelajaran Perbaikan Soal PPPK Program Semester Program Tahunan Quizizz Remedial dan Pengayaan RPP 1 Lembar SEMESTER 1 SEMESTER 2 Silabus Bahasa Arab MTs Soal AKM Bahasa Arab Soal Penilaian Tengah Semester Kelas 7 Soal Penilaian Tengah Semester Kelas 8 Soal Penilaian Tengah Semester Kelas 9 Tata Tertib Guru Tindak Lanjut Kerja Guru Tutorial Ujian Madrasah