Metode Pembelajaran Problem Solving
MTs Arabic - Suatu sintaks pembelajaran menunjukkan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan oleh guru dan siswa, urutan kegiatan-kegiatan tersebut, dan tugas-tugas khusus yang perlu dilakukan oleh siswa. Sintaks dari berbagai macam model pembelajaran mempunyai komponen yang sama. Misalnya, semua pembelajaran diawali dengan menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran selalu mempunyai tahap "menutup pelajaran" yang berisi merangkum pokok-pokok pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru. Di samping ada persamaannya, setiap model pembelajaran antara sintaks yang satu dengan sintaks yang lain juga mempunyai perbedaan. Perbedaan-perbedaan inilah terutama yang berlangsung di antara pembukaan dan penutupan pembelajaran, yang harus dipahami oleh para guru agar supaya model-model pembelajaran dapat dilakukan dengan berhasil.
Di bawah ini, admin share sedikit pengetahuan yang didapat tentang metode Pembelajaran Problem Solving.
1. Pengertian
Metode Problem Solving adalah suatu metode cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan suatu masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa (Sudirman, 1987). Metode Problem Solving adalah belajar memecahkan masalah. Pada tingkat ini para anak didik belajar merumuskan memecahkan masalah, memberikan respon terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problemik, yang mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya (Yaqin, 2013).
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan (Yaqin, 2013).
2. Efektivitas Metode Pembelajaran Problem Solving
Menurut N.Sudirman (1987) metode problem solving adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha untuk mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa. Sedangkan menurut Gulo (2002) menyatakan bahwa problem solving adalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar Ada pembelajaran berbasis masalah siswa dituntut untuk melakukan pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan yang ada. Solusi dari permasalahan tersebut tidak mutlak mempunyai satu jawaban yang benar artinya siswa dituntut pula untuk belajar secara kritis. Siswa diharapkan menjadi individu yang berwawasan luas serta mampu melihat hubungan pembelajaran dengan aspek-aspek yang ada di lingkungannya.
Manfaat dari penggunaan metode problem solving pada proses belajar mengajar untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik. Menurut Djahiri (1983) metode problem solving memberikan beberapa manfaat antara lain:
a. Mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkan permasalahan, serta dalam mengambil kepuutusan secara objektif dan mandiri.
b. Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan makin bertambah.
c. Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses dalam situasi atau keadaan yang bener-bener dihayati, diminati siswa serta dalam berbagai macam ragam altenatif.
d. Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara berpikir objektif-mandiri, krisis-analisis baik secara individual maupun kelompok.
Berhasil tidaknya suatu pengajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut:
a. Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
b. Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa.
c. Potensi intelektual siswa meningkat.
d. Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.
3. Sintaks Metode Pembelajaran Problem Solving
Metode penyelesaian masalah Menurut David Johnson dan Johnson dapat dilakukan melalui kelompok dengan prosedur penyelesaiannya dilakukan sebagai berikut (W.Gulo 2002):
a. Mendifinisikan Masalah
Mendefinisikan masalah di kelas dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Kemukakan kepada siswa peristiwa yang bermasalah, baik melalui bahan tertulis maupun secara lisan, kemudian minta pada siswa untuk merumuskan masalahnya dalam satu kalimat sederhana (brain stroming). Tampunglah setiap pendapat mereka dengan menulisnya dipapan tulis tanpa mempersoalkan tepat atau tidaknya, benar atau salah pendapat tersebut.
2) Setiap pendapat yang ditinjau dengan permintaan penjelasan dari siswa yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dicoret beberapa rumusan yang kurang relevan. Dipilih rumusan yang tepat, atau dirumuskan kembali (rephrase, restate) perumusan- perumusan yang kurang tepat. akhirnya di kelas memilih satu rumusan yang paling tepat dipakai oleh semua.
b. Mendiagnosis masalah
Setelah berhasil merumuskan masalah langkah berikutnya ialah membentuk kelompok kecil, kelompok ini yang akan mendiskusikan sebab-sebab timbulnya masalah.
c. Merumuskan Altenatif Strategi
Pada tahap ini kelompok mencari dan menemukan berbagai altenatif tentang cara penyelesaikan masalah. Untuk itu kelompok harus kreatif, berpikir divergen, memahami pertentangan diantara berbagai ide, dan memiliki daya temu yang tinggi.
d. Menentukan dan menerapkan Strategi
Setelah berbagai altenatif ditemukan kelompok, maka dipilih altenatif mana yang akan dipakai. Dalam tahap ini kelompok menggunakan pertimbangan-pertimbangan yang cukup cukup kritis, selektif, dengan berpikir kovergen.
e. Mengevaluasi Keberhasilan Strategi
Dalam langkah terakhir ini kelompok mempelajari:
1) Apakah strategi itu berhasil (evaluasi proses)?
2) Apakah akibat dari penerapan strategi itu (evaluasi hasil)?
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Solving
a. Kelebihan
a. Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
b. Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
c. Merangsang pengembangan kemampuan berikir siswa secara kreatif dan menyeluruh.
b. Kekurangan
a. Menentukan masalah yang tingkat kesulitan sesuai dengan tingkat berfikir siswa, memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
b. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran orang lain.
c. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar yang banyak berfikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, kadang- kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.
Demikian artikel sederhana ini dibuat sebagai referensi pengajaran bapak/ibu guru dimanapun berada.
Semoga bermanfaat.
Salam Admin.
Baca Juga :
Metode Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition)
Metode Pembelajaran Artikulasi
Metode Pembelajaran Brainstorming
Metode Pembelajaran Buzz Group
Metode Pembelajaran Cooperative Script
Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
Metode Pembelajaran Course Review Horay
Metode Pembelajaran Tebak Kata
Metode Pembelajaran Complete Sentence
Metode Pembelajaran Connecting, Organizing, Refleting, Extending
Metode Pembelajaran Debat Aktif
Metode Pembelajaran Double Loop Problem Solving
Metode Pembelajaran Example Non Example
Metode Pembelajaran Direct Instruction
Metode Pembelajaran Group Investigation
Metode Pembelajaran Mind Mapping
Metode Pembelajaran Pembelajaran Otentik
Metode Pembelajaran Think Pair Share
Metode Pembelajaran Visualization Auditory Kinestetic
Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
Metode Pembelajaran Circuit Learning
Metode Pembelajaran Creative Problem Solving
Metode Pembelajaran Demonstrasi
Metode Pembelajaran Explicit Instruction
Metode Pembelajaran Learning Cycle
Metode Pembelajaran Means-Ends Analysis
Metode Pembelajaran Meaningfull Learning
Metode Pembelajaran Numbered Head Together
Metode Pembelajaran Pair Check
Metode Pembelajaran Picture and Picture
Metode Pembelajaran Probing Prompting
Metode Pembelajaran Problem Solving
Metode Pembelajaran Role Playing
Metode Pembelajaran Snowball Throwing
Metode Pembelajaran Survey Question Read Recite Review
Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division
Metode Pembelajaran Take and Give
Metode Pembelajaran Teams Games Tournament
Metode Pembelajaran Time Token
Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray
Metode Pembelajaran Make A Match
0 komentar:
Post a Comment