Metode Pembelajaran Numbered Head Together
MTs Arabic - Suatu sintaks pembelajaran menunjukkan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan oleh guru dan siswa, urutan kegiatan-kegiatan tersebut, dan tugas-tugas khusus yang perlu dilakukan oleh siswa. Sintaks dari berbagai macam model pembelajaran mempunyai komponen yang sama. Misalnya, semua pembelajaran diawali dengan menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran selalu mempunyai tahap "menutup pelajaran" yang berisi merangkum pokok-pokok pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru. Di samping ada persamaannya, setiap model pembelajaran antara sintaks yang satu dengan sintaks yang lain juga mempunyai perbedaan. Perbedaan-perbedaan inilah terutama yang berlangsung di antara pembukaan dan penutupan pembelajaran, yang harus dipahami oleh para guru agar supaya model-model pembelajaran dapat dilakukan dengan berhasil.
Di bawah ini, admin share sedikit pengetahuan yang didapat tentang metode Pembelajaran Numbered Head Together.
1. Pengertian
Metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Pada metrode ini siswa menempati posisi sangat dominan dalam proses pembelajaran dengan cirri khasnya adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya, tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya.dalam pembelajaran NHT setiap siswa dalam kelompok merasa bertanggung jawab terhadap hasil kerja kelompoknya (Manurung,2013).
2. Efektivitas Metode Pembelajaran Numbered Head Together
Metode pembelajaran NHT menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu:
a. Hasil belajar akademik stuktural yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
b. Pengakuan adanya keragaman yang bertujuan agar siswa dapat menerima temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.
c. Pengembangan keterampilan sosial yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000), antara lain adalah:
a. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi.
b. Memperbaiki kehadiran.
c. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar.
d. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil.
e. Konflik antara pribadi berkurang.
f. Pemahaman yang lebih mendalam.
g. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.
h. Hasil belajar lebih tinggi.
3. Sintaks Metode Pembelajaran Numbered Head Together
Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim (20009), dengan tiga langkah yaitu:
a. Pembentukan kelompok.
b. Diskusi masalah.
c. Tukar jawaban antar kelompok.
Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000) menjadi enam langkah sebagai berikut:
• Langkah 1. Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
• Langkah 2. Pembentukan kelompok
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.
• Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.
• Langkah 4. Diskusi masalah
Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.
• Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.
• Langkah 6. Memberi kesimpulan
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Creative Numbered Head Together
a. Kelebihan
a. Menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi.
b. Memberi waktu yang lebih banyak dari lainnya.
c. Melatih siswa untuk mencari jawaban yang tepat.
d. Memiliki keaktifan dalam mencari hal yang belum dipahami.
b. Kekurangan
a. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah.
b. Proses diskusi akan berjalan lancar jika ada siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai.
c. Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.
Demikian artikel sederhana ini dibuat sebagai referensi pengajaran bapak/ibu guru dimanapun berada.
Semoga bermanfaat.
Salam Admin.
Baca Juga :
Metode Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition)
Metode Pembelajaran Artikulasi
Metode Pembelajaran Brainstorming
Metode Pembelajaran Buzz Group
Metode Pembelajaran Cooperative Script
Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
Metode Pembelajaran Course Review Horay
Metode Pembelajaran Tebak Kata
Metode Pembelajaran Complete Sentence
Metode Pembelajaran Connecting, Organizing, Refleting, Extending
Metode Pembelajaran Debat Aktif
Metode Pembelajaran Double Loop Problem Solving
Metode Pembelajaran Example Non Example
Metode Pembelajaran Direct Instruction
Metode Pembelajaran Group Investigation
Metode Pembelajaran Mind Mapping
Metode Pembelajaran Pembelajaran Otentik
Metode Pembelajaran Think Pair Share
Metode Pembelajaran Visualization Auditory Kinestetic
Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
Metode Pembelajaran Circuit Learning
Metode Pembelajaran Creative Problem Solving
Metode Pembelajaran Demonstrasi
Metode Pembelajaran Explicit Instruction
Metode Pembelajaran Learning Cycle
Metode Pembelajaran Means-Ends Analysis
Metode Pembelajaran Meaningfull Learning
Metode Pembelajaran Numbered Head Together
Metode Pembelajaran Pair Check
Metode Pembelajaran Picture and Picture
Metode Pembelajaran Probing Prompting
Metode Pembelajaran Problem Solving
Metode Pembelajaran Role Playing
Metode Pembelajaran Snowball Throwing
Metode Pembelajaran Survey Question Read Recite Review
Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division
Metode Pembelajaran Take and Give
Metode Pembelajaran Teams Games Tournament
Metode Pembelajaran Time Token
Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray
Metode Pembelajaran Make A Match
0 komentar:
Post a Comment